Kembangkan Potensi Gim Nasional, Kominfo Akselerasi dan Lindungi Ekosistem
JAKARTA, (TB) – Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan akselerasi atau percepatan pengembangan industri gim melalui pemanfaatan potensi pasar dan keragaman budaya sebagai inspirasi. Pada saat bersamaan, Kementerian Kominfo memberikan perlindungan kepada masyarakat melalui penataan gim yang beredar di Indonesia.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan mengharapkan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021 menjadi akselelator bagi pengembang gim dalam meningkatkan kualitas produk dan bisnis.
“Kami berharap IGDX dengan kekuatan mentoring dan bussiness mixed making-nya dapat menjadi menjadi akselerator meningkatkan kualitas produk dan bisnis serta mendorong terwujudnya sinergitas dan kolaborasi antara berbagai pihak,” ujarnya melalui rekaman video dalam Penutupan IGDX 2021 Conference, yang berlangsung secara hibrida dari Kuta, Bali, Minggu (21/11/2021).
Menurut Dirjen Semuel, lewat pelaksanaan IGDX 2021, lebih dari 40 pengembang gim lokal bertemu dengan lebih dari 100 pelaku industri gim melalui platform meet to match virtual.
“Dengan semangat yang dibawa oleh IGDX, yakni Grow Your Game Studio, saya mengucapkan selamat kepada 24 developer game Indonesia yang telah mengikuti IGDX Academy dalam 3 bulan ini. Dengan pengalaman mendapatkan mentoring dari praktisi industri gim global, tentunya kami berharap dapat memperkuat strategi bisnis untuk meningkatkan kesuksesan atas gim yang akan dirilis pada waktu mendatang,” tuturnya.
Dirjen Aptika Kementerian Kominfo menyatakan lanskap digital Indonesia menunjukkan potensi besar atas perkembangan ekosistem gim nasional. “Jumlah pengguna internet Indonesia sudah mencapat 202,6 juta. Ini setara dengan 73% dari populasi Indonesia. Dengan durasi akses internet mencapai 9 jam setiap hari, ini adalah potensi digital yang patut kita manfaatkan terutama dalam menghasilkan gim nasional yang berkualitas,” tandasnya.
Menurut Dirjen Semuel, Indonesia juga memiliki kekayaan dan keberagaman penduduk. Kondisi itu juga membawa Indonesia memiliki lebih dari 1.000 suku bangsa.
“Ada 801 bahasa daerah dan begitu banyak cerita kerajaan, cerita rakyat, dan nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan inspirasi dalam membuat gim. Beberapa contoh gim buatan anak bangsa mengambil cerita tentang Borobudur. Dreadout mengambil cerita hantu khas Indonesia. Dan yang baru diliris Battle of Satria Dewa, dengan cerita tokoh heroik Indonesia,” ungkapnya.
Bagi Dirjen Aptika Kementerian Kominfo kombinasi antara lanskap digital dan potensi sumber cerita lokal itu akan dapat menjadi faktor yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan lagi potensi ekonomi digital gim lokal.
“Riset dari New Zoo tahun 2020 melaporkan nilai ekonomi gim Indonesia mencapai 1,7 Milliar US Dollar. Namun, gim lokal baru bisa menyerap 8 Juta US Dollar. Angka ini harusnya bisa kita tingkatkan, dengan menghasilkan gim baru yang bisa menembus pasar nasional dan global. Saat ini, kita harus mengambil alih marketshare yang dikuasai oleh gim dari luar,” paparnya. (Red)