Inilah Tips Cara Bermedsos Yang Bijak Ala Ketua PWI Kabupaten Bogor 

CIBINONG, (TB) – Ketua PWI Kabupaten Bogor H. Subagiyo mengajak kepada siswa SMPN 2 Cibinong untuk menggunakan Media Sosial (Medsos) dengan cara bijak, kritis, dikaji, nurani, chek and re check.

Hal itu  disampaikan Ketua PWI Kabupaten Bogor H. Subagiyo, saat menjadi narasumber (Narsum) pada acara yang bertajuk, “Bijak Dalam Ber Medsos”, di Halaman Lapangan Utama SMPN 2 Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (26/01/24).

“Jangan sampai asal upload, share informasi yang sumber jelas bahkan jangan sampai terjebak informasi hoaks (bohong). Karena informasi di medsos belum tentu bisa dipertanggungjawabkan,”Ucap Pria yang Akrab di panggil Bagiyo itu.

Karena medsos lanjut Bagiyo, tidak masuk dalam kategori berita, tentunya ada aturan main yang mengatur. Yang perlu diketahui, jika sampai lalai menggunakan medsos, bisa berujung pada pidana, ujarnya.

Di hadapan 700 siswa siswi Kelas VII SMPN 2 Cibinong, sebagai narasumber H. Subagiyo mengakui, beberapa tahun belakangan, medsos menjadi alat untuk mencapai kepentingan. Misalnya saja urusan kritik-mengkritik, sampai menjatuhkan lawan atau pesaing. Namun, status yang dipublikasikan di medsos tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tidak jelas sumbernya.

” Media Sosial itu tidak masuk dalam kategori produk jurnalistik. Kalau produk jurnalistik bisa dipertanggungjawabkan. Siapa penulisnya, sumber beritanya, dan uji informasinya jelas,”tegas Subagiyo.

Selanjutnya apa hubungan medsos dengan produk jurnalistik? Walau sama-sama memiliki kesamaan dalam menyampaikan informasi, namun informasi yang dibagikan melalui medsos belum melalui sistem verifikasi. Medsos bukanlah produk jurnalistik,” jelas pria berbadan tambun ini.

Verifikasi yang dimaksud adalah tidak adanya proses pengecekan ulang antara narasumber satu dengan lainnya. Berbeda dengan jurnalistik yang di dalam menyampaikan informasi kepada khalayak sudah melakukan disiplin chek and rechek, berimbang, tidak menvovis, asas praduga tidak bersalah. Menjunjung tinggi etika dalam berkomunikasi
Meskipun kita tidak bertatap muka langsung dengan pengguna media sosial lainnya, etika berkomunikasi harus tetap dijunjung tinggi. Status ataupun komentar yang ditulis usahakan untuk tidak menyakiti, melecehkan, merendahkan, memfitnah, maupun melanggar hak-hak orang lain.

Lebih lanjut H. Subagiyo membagikan Tips cara Bermedsos dengan benar.

Tips cara Bermedsos ala Ketua PWI Kabupaten Bogor 

1. Menjunjung tinggi etika dalam berkomunikasi meskipun kita tidak bertatap muka langsung dengan pengguna media sosial lainnya, etika berkomunikasi harus tetap dijunjung tinggi. Status ataupun komentar yang ditulis usahakan untuk tidak menyakiti, melecehkan, merendahkan, memfitnah, maupun melanggar hak-hak orang lain.

2. Selektif dalam menyebarkan informasi
Saat kita menerima informasi menarik dari media sosial, jangan langsung percaya. Sebaiknya cek dan ricek kembali validitas informasi. Jangan sampai kita turut menyebarkan informasi palsu (hoax), yang bisa jadi akan menjerat kita pada kasus hukum.

3. Tidak menyebarkan rahasia pribadi ke ranah publik
Jangan pernah sekali pun tergelitik untuk mengumbar rahasia pribadi di media sosial. Misalnya curhat masalah rumah tangga atau konflik internal keluarga.

4. Bijak dalam mengatur waktu online
Sebaiknya Anda membatasi berapa lama waktu untuk kegiatan online. Jangan sampai kebersamaan dengan keluarga atau waktu produktif untuk bekerja justru sia-sia karena kita lebih memilih menikmati kegiatan online.

5. Jangan lupakan hak cipta
Saat kita menyebarkan suatu informasi di media sosial.

6. Hati-hati menyebarkan data pribadi
Media sosial sangat rawan dengan berbagai risiko penipuan dan kejahatan lainnya.

Sebagai bagian dari produk teknologi masa kini, media sosial pun ibaratnya memiliki dua sisi mata pedang. Media sosial hanyalah sarana atau media yang bersifat netral, sedangkan pengguna yang akan memanfaatkannya menjadi sarana pembawa kebaikan atau justru sebaliknya. Manakah yang akan Anda pilih?

Selain tidak adanya proses verifikasi, informasi yang disampaikan bukanlah informasi yang memenuhi unsur 5W+1H (What, Where, When, Who, Why, dan How). Informasi di medsos tidak lantas bisa disebut sebagai prod
[26/1 11.51] Wiwin Pwi: proses verifikasi, informasi yang disampaikan bukanlah informasi yang memenuhi unsur 5W+1H (What, Where, When, Who, Why, dan How). Informasi di medsos tidak lantas bisa disebut sebagai produk jurnalistik, karena tidak semua informasi merupakan berita.

“Oleh karena itu harus berhati-hati meng-upload foto dan menyebarkan informasi melalui medsos pun tidak bisa sembarangan. Masalahnya adalah di Bab VII (Perbuatan yang Dilarang), mulai Pasal 27 sampai 37.

Terkait pasal ini, jika kita nge-tweet, menulis status di facebook, dan lainnya, terus ada yang merasa terhina atau dicemarkan nama baiknya, mereka bisa mengadukan ke berwajib Dan, bagi yang melanggar bisa dipenjarakan. Bijak menggunakan medsos adalah solusi terbaik,”pungkasnya. (Sto)




Ketua PWI Kabupaten Bogor : Tugas Wartawan Mencari Berita Bukan Sebagai Penyidik

BOGOR, (TB) – Profesi jurnalistik harus dijalankan sesuai dengan kaidah dan norma-norma Etika Jurnalistik dan Undang Undang Pokok Pers. Pasca reformasi, saat ini telah terjadi euforia yang menyebabkan kebebasan pers. Berbagai organisasi kewartawanan banyak bermunculan.

Demikian diungkap Ketua PWI Kabupaten Bogor, Subagiyo dihadapan peserta diskusi pelatihan jurnalistik dan Handling Complain bagi jajaran kehumasan rumah sakit Se-Kab Bogor, Selasa (28/11), di ruang Training Center RSUD Cibinong

Dan sebagai narasumber H.Subagiyo Ketua PWI Kabupaten Bogor, Untung Bachtiar Redaktur dari Radar Bogor, Piyarso Hadi Ketua SMSI dan M. Said Wakil Pimpinan Redaksi iNews.id.

Namun, kata Subagiyo, seleksi alam, telah melahirkan empat organisasi yang lolos verifikasi Dewan Pers. Yakni PWI, AJI,IJTI dan Pewarta Foto.

Sementara,Piyarso Hadi menegaskan, bahwa wartawan bukan penyidik atau penegak hukum. Karena itu, tidak dibenarkan bila ada oknum wartawan melakukan tugas selayaknya seorang penyidik .

” Kita tidak perlu takut menghadapi oknum oknum semacam itu. Sepanjang, bapak dan ibu humas bekerja sesuai prosedur, gak usah takut,” tegas Piyarso.

Pernyataan ini, sekaligus menjawab keluhan para petugas medis/ perawat yang kerap mendapat intimidasi oknum mengaku wartawan.

Sementara Untung menambahkan, yang perlu mendapat perhatian serius, bukan cuma oknum wartawan tapi maraknya informasi di Media Sosial ( Medsos) yang sulit dipertanggungjawabkan.

Perangkat teknologi canggih semacam handphone, telah bisa menjadikan seseorang sebagai wartawan. Dengan tanpa latar belakang pendidikan jurnalistik, mereka bersikap dan bertindak seperti wartawan.

Mereka bisa membuat berita dan menyebarluaskan informasi di medsos, IG dan lain-lain. Namun yang jadi masalah, bila informasinya Hoax atau tidak benar, maka, urusannya adalah pidana murni. Mereka bisa dikenakan UU ITE,” jelas Untung .

Hal serupa juga diutarakan pembicara lainnya, M.Said. Dia menilai, kecanggihan teknologi informasi semakin memudahkan seseorang menyebarluaskan
informasi. (Sto)




Pesan HPN Ke-77, Tetap Jaga Kualitas dan Jangan Tergerus Integritas

BOGOR – Jelang Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke-77 tanggal 9 Februari mendatang, Radio Teman Pemkab Bogor menggelar diskusi tentang masa depan dunia jurnalisme dengan tema “Pers Indonesia adalah lokomotif kemajuan bangsa”.

Pada acara yang dipandu (Host) Mey Cresentya Rahail itu menghadirkan Ketua PWI Kabupaten Bogor H.Subagiyo, S.Ip dan Kamaludin Insan Anggota Dewan Pers Indonesia.

Ketua PWI Subagiyo menyampaikan dengan HPN dan HUT PWI yang kini sudah memasuki usia ke-77 tahun, Pers Indonesia sudah barang tentu menjalani perjalanan yang cukup panjang  dan sudah melewati berbagai masa rezim, yakni rezim, Orde Lama (Orla), Orde Baru (Orba) hingga kini di era Reformasi.

Sebelum era tersebut, Pers di tanah air  juga mengalami masa penjajahan kolonial Belanda. Seiring perjalanan tersebut, tokoh pergerakan banyak yang ikut terjun di dunia jurnalistik dengan membawa pergerakan kemerdekaan.

” Kini di era digital Pers mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Sejak 2013 – sampai sekarang munculah digitalisasi yang semakin menjamur dam menjadi booming. Seperti di Bogor hampir tiap hari bermunculan website atau media daring,” beber Bagiyo.

Dengan era Reformasi inilah kata Bagiyo, terjadi pergeseran cukup kuat media massa cetak/ koran mulai tumbang satu persatu. Seperti Sinar Harapan tutup secara resmi pada tahun 2015 dan berlanjut hingga kini terakhir di penghujung 2022 koran harian Republika tutup secara permanen.

” Tumbangnya sejumlah media cetak/koran, membuat media daring atau Online semakin menjamur di Indonesia. Kini berbagai media daring, Online dan ditambah dengan jurnalis citizen serta media sosial bertebaran setiap hari menghiasi digital Indonesia.” Ucap Bagiyo yang mantan Ketua Kelompok Kerja (Wartawan) Kabupaten Bogor dua periode tersebut.

Fenomena ini menurutnya semakin menambah Euforia di era Reformasi tersebut. Sehingga masyarakat menyantap berbagai informasi telanjang dan sebagian HOAX. Belum lagi jurnalis dadakan bermunculan, yang tak mengindahkan rambu-rambu UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) Wartawan.

” Dampak atau akibatnya mulai menggusur citra profesi Wartawan itu sendiri yang selama ini dikonotasikan sebagai Intelek Berjalan,” kata Bagiyo.

” Maka dari itu di momen HPN Ke-77 dan HUT PWI Ke-77 ini, pesan saya, tetap jaga kualitas dan jangan tergerus integritas,” tandas Bagiyo.

Pada bagian lain, anggota Dewan Pers Indonesia, Kamal berpesan kepada jurnalis agar dalam karya jurnalistik tetap memperhatikan aturan UU No. 40 tahun 1999 dan kode etik.

Mengingat, menurutnya, dari tahun ke tahun konflik pers ke Dewan Pers semakin meningkat untuk tahun 2022 saja lebih dari 600 orang melakukan somasi ke Dewan Pers. Belum lagi jumlah konflik pers dengan narasumber semakin meningkat.

” Hal ini menandakan, masyakarat mulai cerdas dan para jurnalis harus berhati-hati dalam setiap karya jurnalistiknya, harus tetap menganut aturan dan sesuai dengan kode etik jurnalistik “. Pungkas Kamal. (Sto)




PWI Kabupaten Bogor Gelar Bukber dan Santunan Anak Yatim

CIBINONG, (TB) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor hari ini menggelar acara Buka Bersama  dan Santunan Anak Yatim yang berlangsung di Sekretariat PWI Jln.Bersih Nomor 1 Kompleks Perkantoran Pemda Kabupaten Bogor, Jum’at (29/04).
Kegiatan rutinitas tahunan yang  dilakukan ini dalam rangka silaturahmi dan memanjatkan doa syukur atas segala Rahmat dan anugerah Alloh SWT di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah dan maghfirah,ujar H.Bagiyo Ketua PWI Kabupaten Bogor.
Selain mengadakan buka bersama, PWI Kabupaten Bogor juga memberikan santunan kepada anak yatim binaan Majelis Taklim Al-Ikhbar PWI Kabupaten Bogor.
” Untuk tahun ini PWI berbagi kepada 32 orang anak yatim.  Semoga santunan ini sedikit bisa membantu kebutuhan mereka menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang,” kata H.Bagiyo.
Bagiyo juga menyampaikan apresiasinya kepada para donatur yang telah berpartisipasi dalam kegiatan bukber dan santunan anak yatim tersebut. Semoga amal ibadah kita di bulan puasa ini  diterima dan mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda, ujar Bagiyo
Ditempat yang sama, M.Nurofik selaku Sekretaris Umum PWI Kabupaten Bogor mengatakan, ” Alhamdulillah puji syukur kehadirat Alloh SWT, kegiatan hari ini berlangsung sukses. Meskipun serba sederhana dan dalam keterbatasan kita bisa melaksanakan kegiatan rutin tahunan ini,” ucap Nurofik.
” Yah meskipun dengan anggaran seadanya yang pasti silaturahmi antara anggota tetap terjalin. Sehingga kekompakan antar anggota dalam organisasi tetap terjaga,” tutupnya . (Sto)



Pengurus Sekretariat Wilayah II PWI Kabupaten Bogor Resmi Dilantik

LEUWISADENG, (TB) – Pengurus PWI Kabupaten Bogor hari ini menggelar kegiatan pelantikan  pengurus sekretariat wilayah II Persatuan Wartawan Indonesia sekaligus syukuran kantor sekretariat yang berlangsung di kantor sekretariat di Kampung Kosol RT 07 RW 04, Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Kamis (31/03).

Ketua PWI Kabupaten Bogor, H. Subagiyo berpesan kepada sekretariat wilayah II PWI Kabupaten Bogor dapat memberikan kontribusi untuk membangkitkan jurnalis yang profesional.

“Apa itu yang disebut wartawan profesional, yaitu adalah yang meliputi kaidah-kaidah undang-undang pers, kode etik jurnalistik atau perilaku wartawan, norma perilaku wartawan,” katanya.

Camat Leuwisadeng, Rudi Mulyana mengucapkan, selamat kepada Agus Muslim yang menahkodai Sekretariat wilayah II PWI Kabupaten Bogor. Dirinya pun menyampaikan, baik pihak kecamatan maupun desa diwilayahnya membuka lebar untuk menjalin sinergitas antara wartawan dengan pemerintah.

“Jadi kedepan mudah-mudahan bisa bekerja sama antara media dengan pemerintah desa maupun kecamatan yang ada di wilayah Bogor Barat ini,” ucap Rudi Mulyana.

Sementara itu, Ketua Sekretariat wilayah II PWI Kabupaten Bogor yang baru saja dilantik Agus Muslim mengatakan, setelah melalui perjalanan dan perjuangan dalam mewujudkan mimpinya untuk memiliki wadah organisasi kewartawanan yang sah dan diakui oleh negara.

“Saya dengan teman-teman yang baru saja di lantik akan berjuang sekuat tenaga agar wadah organisasi ini memiliki kewartawanan yang profesional dan mewujudkan wartawan di wilayah bogor barat ini yang ramah, objektif dalam pemberitaan. Alhamdulillah Akhirnya atas perjuangan kita, cita-cita besar kita untuk memiliki Sekretariat wilayah II PWI Bogor Barat terlaksana,” tambahnya.

Untuk diketahui, Kegiatan pelantikan pengurus dan Syukuran Kantor Sekretariat tersebut, turut dihadiri anggota DPRD Kabupaten Bogor daerah pemilihan (Dapil) 5 Aan Triana Al Muharom dan Daen Nuhdiana, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Leuwisadeng, Ketua Apdesi Kecamatan Leuwisadeng H. Didin Hapidudin, Kepala Desa Sadeng serta tokoh masyarakat Bogor Barat. (Sto)




Ketua PWI Kabupaten Bogor Jadi Pemateri di Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa se-kecamatan Tajurhalang

TAJURHALANG, (TB) – Fikri Ikhsani, Camat Tajurhalang, Kabupaten Bogor mengundang Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor, H. Subagyo dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bogor, Juanda,SH, Keduanya dipanggil, untuk mengisi kegiatan peningkatan kapasitas bagi Pemerintah Desa dan BPD se-Kecamatan Tajurhalang, Selasa 18 Januari 2022.

Dalam kegiatan yang dihadiri Kepala Desa, Sekertaris Desa (Sekdes) BPD dan Staf Desa se-Kecamatan Tajurhalang tersebut, ada dua materi yang disampaikan, diantaranya tentang Kode Etik Jurnalistik dan berkaitan tentang informasi publik.

“Jadi hari ini kita ada kegiatan peningkatan kapasitas bagi pemerintah desa dan BPD se-Kecamatan Tajurhalang. Adapun materi yang dibawakan, pertama keterkaitan informasi publik dan kode etik jurnalis,’’kata Camat Tajurhalang Fikri Ikhsani.

Fikri menuturkan, ” Kegiatan kapasitas ini, sengaja menurunkan narasumber yang kompeten, baik itu dari Persatuan Wartawan Indonesia / PWI hingga dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bogor. Keduanya bisa hadir untuk memberikan materinya secara langsung,” tuturnya.

Narasumber dari Kejaksaan Negeri Cibinong yang diwakili oleh Kasie Intel Juanda,SH, memberikan materi terkait pencegahan penyalahgunaan kerugian negara, khususnya pemerintahan desa. Sementara itu terkait Keterbukaan Informasi Publik (KIP) disampaikan oleh Ketua PWI Kabupaten Bogor H.Subagiyo,Sip.

Kang Fikri sapaan akrabnya mengaku, dua materi ini, sangat berkaitan satu sama lain. Karena dua materi ini, menurutnya, urgensinya tinggi untuk diberikan kepada pemerintah desa. Selain itu, bagian dari edukasi dan sosialisasi juga, pencerahan bagi pemerintahan desa dan (KIP) Keterbukaan Informasi Publik serta Kode Etik Jurnalistik.

“Termasuk tadi terkait pencegahan korupsi dilingkup desa, dua materi ini sangat urgen dan Alhamdulillah seluruh kepala desa hadir serta para Ketua BPD se-Kecamatan Tajurhalang juga hadir,’’terang Kang Fikri.

Mudah-mudahan sambungnya, kedepan tidak ada lagi persoalan di desa yang signifikan. Signifikan itu dalam arti, penyalahgunaan, termasuk terkait keterbukaan informasi publik.

Menurut Camat Fikri, ” Dua materi ini sangat strategis untuk pemerintahan desa, karena banyak anggaran yang datang ke desa, mulai dari Anggaran Dana Desa / ADD, Dana Desa / DD dan bantuan lainnya seperti Samisade. Sehingga desa harus berhati-hati dalam penggunaanya. Harus tepat sasaran dan sesuai perencanaan, penanggung jawaban dan lain sebagainya,” tukasnya. (Sto)

 




PT. Tugas Bangsa Jaya Dukung Pelantikan Pengurus PWI Kabupaten Bogor

BOGOR, (TB) – PT. Tugas Bangsa Jaya yang menaungi Media Cetak Surat Kabar Umum Tugas Bangsa dan Media Online tugasbangsa.com mendukung penuh atas pelantikan, H.Subagiyo,Sip sebagai Ketua PWI Kabupaten Bogor dalam kegiatan Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus PWI Kabupaten Bogor yang dilakukan langsung Ketua PWI Provinsi Jawa Barat, H. Hilman Hidayat di M-One Hotel Jalan Raya Bogor Jakarta, Rabu 12 Januari 2022 beberapa hari lalu.

Kegiatan itu, dinilai merupakan momentum penting serta sangat istimewa dan mendapat perhatian, antusias dari berbagai kalangan masyarakat, baik Instansi / Lembaga terkait Pemkab Bogor maupun pihak Swasta.

Hal itu terlihat dari banyaknya ucapan dalam bentuk karangan bunga yang memadati serta menghiasi halaman M-One Hotel, tempat kegiatan tersebut berlangsung. termasuk karangan bunga partisipasi dari Kru PT. Tugas Bangsa Jaya.

Menurut Syamsul Bahri, selaku Pimpinan Umum (PU) Media Cetak dan Online itu, kegiatan itu alhamdulillah berjalan Sukses tanpa ekses.

“Mudah-mudahan keberadaan kepengurusan Organisasi Pers Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor Masa Bakti 2021- 2024 ini, lebih baik dan maju, baik di bidang infrastruktur pendukungnya maupun di bidang Sumber Daya Manusianya (SDM), pungkas Syamsul Bahri yang juga selaku Pemred Media Tugas Bangsa (TUBAS) di sela-sela kegiatan tersebut. (Muzni/Syamsul)




Lantik dan Kukuhkan Pengurus PWI Kabupaten Bogor, Ini Pesan Ketua PWI Provinsi Jabar Hilman Hidayat

BOGOR, (TB) – Giat Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus PWI Kabupaten Bogor masa bakti tahun 2021-2024 yang dilaksanakan di Ballroom M-One Hotel, Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor, Rabu 12 Januari 2022 berlangsung sukses dan khidmat.

Acara atau prosesi pelantikan yang dimulai sekira pukul 09.30 Wib tersebut dihadiri langsung oleh Ketua PWI Provinsi Jawa Barat Hilman Hidayat dan Sekretaris Umumnya Tantan Sulthon serta sejumlah tamu undangan, dari unsur Pejabat Forkopimda Kabupaten Bogor diantaranya Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, perwakilan DPRD Kabupaten Bogor, Ahmad Fatoni, perwakilan Polres Bogor, Danrem 061/SK yang diwakili oleh Kolonel Kav.Rendra Andrian Siagian (Kasi Intel Kasrem 061/SK), perwakilan Dandim 0621 Letda Inf. Mamat Rahmat (Dan Unit Intel Kodim 0621 Kab. Bogor) Umi Wahyuni. MM (Ketua KPU Kab. Bogor), Shinta Dec Checawaty (Ketua Kadin Kab. Bogor), perwakilan Kejari Cibinong, Aji Yidaskoro (Kasubsi A Sospol sSeksi Intel Kejari) juga tamu undangan lainnya.

H.Subagiyo,Sip Ketua PWI Kabupaten Bogor saat menyampaikan kata sambutannya di acara pelantikan dan pengukuhan pengurus. (Photo/Sto)

Pelantikan dan pengukuhan itupun dipimpin langsung oleh Ketua PWI Propinsi Jawa Barat H.Hilman Hidayat. Dalam sambutanya ketua PWI Jabar ini meminta agar insan pers terutama para anggota PWI Kabupaten Bogor agar dalam menjalankan profesinya selalu mengacu pada UU Pers dan kode etik jurnalistik.

” Saya berharap agar pengurus yang dilantik hari ini,senantiasa menjalankan profesi jurnalis sebenarnya, ketika menulis ya, harus akurat, sesuai dengan UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik, serta jujur dalam menyampaikan informasi bukan copy paste. Jadilah Wartawan yang profesional, menulis berdasarkan apa yang dilihat, didengar langsung dari sumbernya, sesuai fakta dilapangan, bukan hanya katanya, ” tegas Hilman.

Photo bersama Pengurus PWI Kabupaten Bogor yang baru dilantik dengan. (Photo/sto)

Lebih lanjut ketua PWI Jabar ini mengatakan, “Selamat bekerja dan bertugas, semoga bisa menjalankan amanah organisasi dengan tetap menjaga marwah organisasi dan profesi,” tandas Hilman.

” Mari kita tingkatkan Sumber Daya Manusia  (SDM) anggota dan jangan lupa yang belum UKW agar ikut, bila ada kesempatan agar dapat kompeten, ” pintanya.

Sementara itu Ketua PWI Kab Bogor H.Subagiyo setelah dilantik dalam sambutannya menekankan, bahwa kita adalah Jurnalis yang identik dengan menulis.

” Saya minta semua anggota PWI berhati-hati dalam menulis, ketika kita salah tulis saja bisa terkena delik. Makanya media yang bergabung di wadah PWI seyogyanya sudah harus teregistrasi di Dewan Pers,” pinta H.Subagiyo

Adapun kepengurusan PWI Kabupaten Bogor Periode masa bakti 2021-2024 berdasarkan SK.Nomor 295/PKU/PP-PWI /2021 adalah sebagi berikut :

Ketua H.Subagio S.Ip, Wakil ketua Dedi Firdaus, Wk.Ketua II Alpin,Wk Ketua III Saeful Kurnia, Sekretaris M.Nurofik Wk.Sekretaris Dauri, Bendahara Basir, Bidang Organisasi Rohadi, Bidang Advokasi H Deddy Julyawan, Bidang kesejahteraan Zaidarman, Bidang Siwo Susanto, Bidang Pendidikan H.Maspatir, Bidang Sosial kemasyarakatan Nur’ain, Bidang Multimedia Muzakir, Bidang hubungan antar lembaga Effendi Tobing.

Selain acara pelantikan pengurus, PWI Kabupaten Bogor hari ini juga melantik dan mengukuhkan PWI Peduli sebagai wadah yang nantinya bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. (Sto)




Menang Telak di Konferensi, Subagiyo Resmi Pimpin PWI Kabupaten Bogor Untuk Periode 2021-2024

BOGOR, (TB) – Acara Puncak Konferensi PWI Kabupaten Bogor yang ke- V yang berlangsung di Bigland Hotel Sentul, Selasa (30/11) akhirnya menetapkan H.Subagiyo, S.Ip sebagai Ketua PWI Kabupaten Bogor untuk periode tahun 2021 – 2024.
Subagiyo resmi menjabat Ketua PWI Kabupaten Bogor untuk kedua kalinya setelah dalam pemungutan suara secara voting mendapatkan dukungan suara penuh dari para pemilik hak suara di  konferensi PWI tersebut.
Dari 29 Anggota Biasa PWI Kabupaten Bogor yang memiliki hak suara, sebayak 22 suara mendukung H.Subagiyo, 5 suara untuk Untung Bahtiar dari media Harian Bogor sebagai rival sang petahana dalam konferensi PWI itu. Sementara dua suara lainnya dinyatakan Abstain.
H.Subagiyo saat dimintai tanggapannya atas  terpilihnya kembali dirinya sebagai Ketua PWI Kabupaten Bogor kepada beritasatoe.com mengatakan akan terus berjuang untuk meningkatkan kapasitas wartawan yang tergabung dalam organisasi, serta memajukan organisasi, mengaktifkan fungsi bidang-bidang yang ada di organisasi.
” Alhamdulillah dan terima kasih sebelumnya kepada rekan-rekan semua yang telah mempercayakan amanatnya kepada saya untuk memimpin organisasi ini. Saya berkomitmen untuk maju bersama, membesarkan organisasi yang kita cintai, menjaga Marwah profesi kewartawanan agar wartawan Indonesia khususnya yang ada di kabupaten bogor ini bisa lebih terhormat dan dihormati,” tutur Bagiyo.
Lanjut Bagiyo, Insya Allah kata, kami semua pengurus yang baru terbentuk ini, akan bisa bekerja bersama-sama untuk membesarkan organisasi dengan mengaktifkan fungsi bidang-bidang yang ada. Namun tentunya semua itu butuh dukungan dari seluruh anggota PWI, tukas Bagiyo.
Dengan terpilihnya kembali H.Subagiyo harapan roda Organisasi Pers PWI Kabupaten Bogor kedepannya bisa berjalan lebih baik lagi. Sehingga peran serta wartawan (media) dalam turut mencerdaskan anak bangsa, melalui karya-karya jurnalistik yang dihasilkan dapat memberikan pencerahan dan mengedukasi masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Bogor. (Sto).



Kembalikan Formulir Pendaftaran, Calon Ketua PWI Petahana Subagiyo Siap Berkompetisi

CIBINONG, (TB) – H. Subagiyo sang petahana resmi mengembalikan formulir pendaftaran Bakal Calon (Bacalon) ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor, di sekretariat PWI, Jl. Bersih No 1, Kecamatan Cibinong, Minggu (21/11/21).

Pengembalian formulir tersebut sekaligus menyertakan berkas persyaratan yang jadi ketentuan panitia konferensi.

Panitia konferensi PWI Kabupaten Bogor, Wiwin Windarto mengatakan, setelah melakukan verifikasi berkas persyaratan bacalon ketua PWI H. Subagiyo, kepala biro Bogor Harian International Media itu telah dinyatakan sah sebagai Calon ketua PWI.

“Subagiyo telah sah menjadi calon ketua PWI karena berkas yang disampaikan ke panitia telah lengkap dan memenuhi ketentuan dan syarat yang di tetapkan,” ujar Wiwin sapaan akrabnya itu, Minggu (21/11/21).

Menurut Wiwin, dengan pengembalian formulir pendaftaran dan berkas persyaratan dari Subagiyo maka sampai akhir penutupan pendaftaran calon ketua PWI Kabupaten Bogor pada hari minggu tanggal 21-11-2021, hanya ada dua calon ketua yang telah disahkan.

Sebelumnya, panitia konferensi juga mengesahkan bacalon ketua PWI yakni Untung Bachtiar. Nantinya kedua bacalon ini akan dipilih sebagai ketua PWI kabupaten Bogor periode 2021-2023 melalui konferensi PWI Kabupaten Bogor pada 30 November mendatang.

Sementara bacalon ketua PWI H. Subagiyo mengatakan, dirinya telah siap untuk berkompetisi menjadi ketua PWI Kabupaten Bogor. “Dengan catatan konferensi yang kita gelar termasuk prosesi pemilihan ketua PWI harus berjalan fair dengan prinsip dan tujuan untuk lebih memajukan PWI Kabupaten Bogor kedepan,” ujar Subagiyo.

Subagiyo menegaskan, dirinya telah berjuang penuh untuk menjadikan PWI Kabupaten Bogor bisa memberikan manfaat bagi semua anggotanya. Dan dari semua kegiatan yang telah di lakukan PWI Kabupaten Bogor pengurus telah terbuka untuk siapapun. “Bahkan kita juga telah menambahkan kegiatan tersebut tidak hanya urusan dunia tapi untuk urusan akhirat juga seperti majelis taklim yang rutin melakukan pengajian setiap minggu,” jelas Subagiyo.

“Begitu juga Koperasi Warta Karya Mandiri PWI Kabupaten Bogor, telah menunjukkan geliatnya dari yang sebelumnya mati suri tidak ada kegiatan,” ungkap Subagiyo menambahkan

Subagiyo mengakui banyak kekurangan namun selama periode 2018 sampai 2021, banyak hal yang telah berkembang di PWI Kabupaten Bogor. Karena itu, setelah konferensi PWI kabupaten bogor akhir november nanti harus menghasilkan ketua yang bisa membawa organisasi lebih baik lagi.

“Karena organisasi milik semua anggota bukan milik ketua atau pengurus PWI lainnya, ini yang terpenting,” pungkas Subagiyo. (Sto/Red)