Bupati Bogor Minta TPAD Drop Anggaran Tidak Jelas

CIBINONG, (TB) – Bupati Bogor, Ade Yasin menegaskan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Bogor sebaiknya drop anggaran yang tidak jelas. Hal ini ditegaskannya saat memimpin rapat TAPD bersama para Kepala Dinas secara virtual, Kamis (15/7).

Hadir pada rapat tersebut Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin, jajaran Kepala Dinas, serta anggota TAPD Kabupaten Bogor.

“Proses anggaran pembangunan Kabupaten Bogor telah sampai pada tahap finalisasi rancangan Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Kita harus tegas pak Sekda, kalau anggaran-anggaran yang tidak jelas, sebaiknya kita drop saja. Kita harus bisa menyesuaikan dengan kondisi anggaran saat ini, jadi harus kita kaji dengan benar,” tandas Ade.

Ade menambahkan, tahun 2022 adalah tahun puncak pelaksanaan periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Menghadapi akhir periode, saya dengan pak Wakil Bupati ingin penganggaran yang dilakukan harus konkrit dalam menyelesaikan permasalahan, serta mendukung pencapaian Pancakarsa, percepatan ekonomi daerah, indikator kinerja utama dan program-program prioritas lainnya.

“Jadi kalau anggaran tidak jelas, jangan ragu untuk didrop, pelatihan-pelatihan yang tidak ada manfaatnya di drop, kegiatan yang outputnya tidak jelas di drop. Jadi setiap dinas harus diberitahu untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang rapat yang ada di kantor masing-masing,” ungkap Bupati Bogor.

Jangan sampai, lanjut Ade, hanya membahas anggaran untuk dinas saja, dilaksanakan di hotel, padahal kantor punya ruang rapat yang cukup representatif, sehingga anggaran membengkak, anggaran-anggaran pelatihan dan lain sebagainya harus diefisienkan.

“Oleh karenanya, hari ini saya ingatkan, sebelum disampaikan kepada DPRD, banyak yang perlu dicek. Seluruh perangkat daerah harus memperhitungkan potensi pendapatan dan mengalokasikan belanja kepada yang bersifat prioritas, wajib dan mengikat pada unit kerjanya masing-masing. (Sto/HMS)




Bupati Pesawaran Sesalkan Satgas Covid Tingkat Desa Yang Belum Terapkan PPKM Darurat

PESAWARAN, (TB) – Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona menyesalkan Satgas Covid-19 tingkat Desa belum menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang telah di sepakati.

Hal tersebut bukan berdasarkan laporan atau informasi jajarannya, melainkan Bupati Dendi Ramadhona melakukan pengecekan sendiri pada malam hari tanpa diketahui jajaran guna mengetahui secara langsung prosesi percepatan penanganan covid-19 yang kian masif.

“Saya semalam melihat sendiri, masih banyak masyarakat yang melakukan aktifitas malam. Kemudian, masih ada beberapa yang memasang tarub guna resepsi hajatan. Lalu, waralaba juga masih buka sampai malam. Artinya, Satgas Covid tingkat desa masih belum berjalan, ” kata Dendi ketika memberikan arahan pada gelar apel pelaksanaan PPKM di Islamic Center, Jum’at (16/07/2021).

Dikesempatan tersebut, ia juga menerangkan adanya orang yang belum paham sama sekali tentang Covid-19 dan orang yang paham namun tidak peduli dan membiarkan serta tidak menerapkan protokol kesehatan.

“Golongan orang yang paham tapi cuek ini yang paling banyak, dan ini berbahaya karena mereka tidak peduli bahkan dapat berpotensi memprovokasi lainnya untuk tidak patuh pada prokes covid-19 sehingga penyebaran virus ini terus berlangsung. Ingat, wilayah kita sudah zona merah, mari kita sama sama menekan dan memutus mata rantai penyebaran virus covid-19, ” terang dia.

Dendi juga menuturkan, bahwa pelaksanaan PPKM Mikro yang dilakukannya namun tidak diindahkan maka sangat berpotensi menjadi PPKM Darurat. Dan, ketika PPKM Darurat diberlakukan maka akan merepotkan seluruh aktifitas masyarakat.

“Saya tidak mengharapkan PPKM darurat diberlakukan, karena jelas akan merepotkan. Kenapa? Karena, seluruh aktifitas masyarakat akan terganggu dan semua akan susah. Untuk itu, saya minta kepada seluruh petugas Satgas Covid-19 baik tingkat desa maupun kabupaten harus benar-benar aktif dan masif melaksanakannya, ” tutur dia.

“Saya tahu, TNI, Polri, Sat Pol PP dan tenaga kesehatan sudah lelah dan capek. Namun, kita semua harus sabar. Karena memang ini kewajiban kita untuk melindungi masyarakat dari wabah corona ini. Kita harus bisa menekan sehingga zona hijau, karena sampai sekarang orang yang telah meninggal karena Covid-19 telah mencapai 24 orang,” ujar dia.

Dendi pun kembali meminta kepada TNI, Polri dan Sat Pol PP untuk sabar dan pandai merayu masyarakat dalam menjalankan Operasi Yustisi dan menertibkan aktifitas masyarakat sehingga tidak menimbulkan ketegangan di lapangan.

“Ingat, saya tidak mengharapkan dan jangan sampai mendengar adanya bentrok massa dengan aparat seperti yang lagi viral di medsos. Kita harus sabar dan pandai menyampaikan kepada masyarakat sehingga mereka benar-benar paham sehingga mengerti dan tidak terjadi ketegangan, ” pintanya.

Melengkapinya, Kapolres Pesawaran AKBP Vero Aria Radmantyo mengatakan bahwa semua pihak harus benar-benar sinergi dalam menjalankan tugas fungsi dan pokoknya.

“Tindakan polisioner tidak mampu membuat masyarakat jera, harus ada tindakan tegas lainnya. Nah, untuk itu kita semua harus melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi masing-masing sehingga apa harus berbuat apa dan siapa harus melakukan apa benar-benar dilaksanakan, ” kata dia.

Ia juga mengingatkan, kepada seluruh petugas harus bisa menjaga kesehatan dan  ketika dirasa kurang sehat maka jangan bertugas sehingga tidak menular kepada yang lainnya.

“Jaga kesehatan, tidak usah berangkat kerja kalau dirasa badan kurang sehat. Jangan memaksakan diri karena gak enak, utamakan kesehatan. Olah raga, konsumsi makanan yang bergizi dan rajin beribadah. Kita doakan, semoga pandemi ini lekas selesai dan ekonomi kembali pulih, ” tegas dia.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Kapolres Pesawaran AKBP Vero Aria Radmantyo, Komandan Kodim 0421/Lampung Selatan (Dandim 0421/LS) Letkol Inf.Enrico Setyo Nugroho,.S.sos.M.Tr (Han) atau yang mewakili serta sejumlah Kepala OPD yang terkait dan anggota TNI, Polri serta Sat Pol PP Kabupaten Pesawaran.

( Oby / Rif )




Pemkab Bogor Lakukan Penandatanganan Kerjasama Dengan Pangdam III Siliwangi, Ini Tujuannya

CIBINONG, (TB) –  Bupati Bogor Ade Yasin lakukan Penandatanganan Kerjasama (MOU) dengan Pangdam III Siliwangi, di Aula Pendopo Bupati Bogor,Rabu (14/7).

Ade Yasin mengatakan, penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan untuk mendorong percepatan pembangunan infastruktur 33 jembatan gantung yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan infrastruktur desa yang memadai untuk menunjang peningkatakan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan.

“Untuk itu menyediakan fasilitas infrastruktur wilayah seperti jembatan di pedesaan ini jadi salah satu program strategis untuk mendorong pembangunan daerah Kabupaten Bogor. Target ada 215 jembatan yang akan dibangun hingga tahun 2023, Alhamdulilah di tahun 2020 sudah dibangun 6 jembatan, untuk tahun ini sebanyak 33 jambatan gantung sisanya akan dilanjutkan sampai dengan tahun 2023,” ungkap Bupati Bogor.

Ade Yasin menyatakan, Memorandum of Undestanding (MoU) merupakan wujud sinergi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dengan TNI dalam membangun daerah. Dirinya juga sangat berterima kasih atas kontribusi TNI dalam mendorong pembangunan daerah Kabupaten Bogor baik dalam penanganan bencana alam maupun non alam di Kabupaten Bogor.

“Semoga kerjasama dan kolaborasi ini bisa terus terjaga dengan baik, sebagai sumber kekuatan dalam membangun stabilitas daerah Kabupaten Bogor yang maju, aman, damai dan kondusif. Terlebih saat ini kami mempunyai program semangat Gerak Cepat (Gercep) sehingga sinergi ini sangat kita butuhkan agar pembangunan 33 jembatan mampu berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan selesai tepat waktu,” tambahnya.

Selanjutnya, Pangdam III Siliwangi, Mayor Jendral TNI Nugroho Bumi Iriyanto mengatakan, sangat mengapresiasi kepada Bupati Bogor, Ade Yasin atas kepercayaan yang diberikan kepada pihak Kodam III Siliwangi melalui perjanjian kerjasama pembangunan jembatan rawayan yang akan dibangun di berbagai daerah Kabupaten Bogor.

“Kepercayaan ini sungguh sangat berharga sebagai bukti jalinan kerjasama yang telah terbangun selama ini antara Kodam III Siliwangi dan Pemda Kabupaten Bogor. Saya berharap penandatanganan perjanjian kerjasama ini menjadi momentum penting yang monumental dalam mengakselerasikan program pembangunan infrastruktur jembatan dan transportasi di wilayah Kabupaten Bogor dalam membuka wilayah dan memberikan akses mobilitas masyarakat untuk meraih kehidupan yang lebih baik, maju, dan sejahtera,” ujarnya.

Menurutnya, terbukanya infrastruktur wilayah dapat mendorong dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor, serta dapat menjadi potensi beragam dalam menguatkan ruang wilayah untuk kepentingan pertahanan darat di wilayah Kodam III Siliwangi. Pertahanan wilayah yang kuat akan berkontribusi terjaminnya pelaksanaan program pembangunan nasional di segala bidang kehidupan.

“Oleh karena itu kami akan berupaya mengerahkan segala sumber daya yang ada baik SDM, sarana dan prasarana, teknologi infrastruktur, serta pengalaman yang dimiliki berkaitan konstruksi jembatan gantung/rawayan untuk mewujudkan pembangunan jembatan dengan kualitas konstruksi yang terbaik,” imbuhnya. (Red)




Puskesmas Kedondong Kehabisan Stok Vaksinasi Covid-19, Warga Kecewa

PESAWARAN, (TB) – Puluhan warga pulang dari Puskesmas Kedondong Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran di karenakan kehabisan suntik vaksin Covid 19 Sinovac, Kamis ( 15/7/2021 ).

Hal ini disampaikan warga Desa Gunung Sugih Ormayati kepada Awak media tugasbangsa.com,
” Sesuai jadwal Saya ( Ormayati ) harus terima suntik vaksi yang kedua pada hari ini (15/7) sesuai dengan anjuran dari pihak Puskesmas ” Kata Ormayati.

Dia melanjutkan saat terima suntikan vaksinasi sinovac tahap pertama,
” Saya udah terima suntikan vaksinasi sinovac tahap pertama pada tanggal (17/6) lalu, tapi tahap kedua ini suntikan vaksinasinya habis, Ini kayak mana ? ” Ujar Ormayati Ibu rumah tangga ini.

Dilain sisi keterangan dari pihak puskesmas kedondong Ermayati saat di hubungi via telp, menjelaskan,
” Iya benar pak, Obat vaksin nya lagi habis, kita akan mengajukan lagi ke Dinas Pemkab Pesawaran, Nanti kalau suntikan Vaksin nya sudah ada secepatnya akan di beri informasi lagi ke seluruh Desa atau Kapala Desanya” Jelas Erma

Sementara di lokasi puluhan Warga yang berdatangan dari berbagai Desa Kecamatan Kedondong merasa kecewa karena suntikan vaksin telah habis.( Oby / Rif )




Kekurangan Tabung Oksigen, Ini Harapan Wabup Bogor

CIBINONG, (TB) – Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengecek kesiapan Pos Komando (Posko) Pengendalian Oksigen di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Rabu (14/7). Menurutnya, tugas Posko ini mengatur lalu lintas dan komunikasi antar rumah sakit terkait ketersediaan oksigen.

“Saya mendatangi Posko pengendalian oksigen di BPBD. Posko ini tugasnya mengatur lalu lintas dan komunikasi antar rumah sakit terkait ketersediaan oksigen. Walaupun kita tidak punya stok oksigen di Posko, tetapi tugas Posko ini mengatur dan mengisi ulang oksigen. Rumah sakit itu membawa tabung kosong ke Posko dan kita bawa ke Cilegon, diisi di sana, karena pusatnya di sana,” ungkap Iwan.

Iwan menjelaskan, kemarin kita bawa 110 tabung oksigen untuk di isi di Cilegon, tadi saya lihat juga ada dua rumah sakit yang bawa tabung kosong dan membawa tabung isi. Tabung kosong disimpan, dan yang sudah diisi dari Cilegon dibawa oleh rumah sakit. Kegiatan ini yang sekarang sudah berjalan dan rumah sakit sangat antusias dengan keberadaan Posko ini. Selain RSUD, kebanyakan rumah sakit swasta juga menggunakan Posko ini untuk mendapat ketersediaan oksigen.

“Namun, permasalahannya kita sekarang adalah keterbatasan tabung, Posko tidak ada tabung. Jadi tabung-tabung dari rumah sakit kita kumpulin dan kita angkut jika sudah mencapai 100 tabung, dibawa ke Cilegon. Sehari kemudian sudah diisi, karena perjalanannya relatif singkat, cuma enam jam kan bolak-balik,” terang Iwan.

Jadi, lanjut Iwan, memang kendalanya di stok tabungnya sendiri. Sejauh ini rumah sakit bawa tabung kosong, di simpan dulu, lalu ambil yang sudah diisi. Kalau makin banyak tabung, kita bisa isi banyak sekaligus, nanti rumah sakit yang butuh tinggal ambil dengan meninggalkan tabung kosong mereka. Jadi memang kita harus punya stok juga, tidak menunggu tabung dari rumah sakit datang.

“Kita juga ingin menggalakkan gerakan peduli oksigen. Mudah-mudahan ada masyarakat atau pelaku usaha yang mau menyumbangkan atau meminjamkan tabung oksigen untuk menjaga ketersediaan stok oksigen. Dengan gotong-royong seperti ini, saya pikir masalah kelangkaan oksigen bisa diminimalisasi.

Iwan berharap, mudah-mudahan ada pengusaha atau donatur yang mau menyumbangkan atau meminjamkan tabungnya yang tidak terpakai. Nanti kita akan isi dan bantu distribusi oksigen untuk rumah sakit. Jadi tidak mesti nyumbang tabungnya, dipinjamkan ke kita juga boleh. Yang penting ketersediaan untuk rumah sakit bisa teratasi. (Sto/HMS)




Ketika Para Pelajar Ungkapkan Kerinduan Sekolah Tatap Muka

JAKARTA, (TB) – “Izin bertanya Pak, untuk program vaksinasi pada pelajar ini apakah ada kemungkinan untuk pembelajaran tatap muka, Pak? Karena kami sangat rindu belajar di sekolah, Pak.”

Pertanyaan itu ditanyakan oleh Ayu Lestari, seorang siswi dari SMA Negeri 1 Tanjungpinang, Kepulauan Riau, saat dirinya berkesempatan berdialog dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melalui konferensi video. Ayu merupakan salah satu siswi yang turut mengikuti program vaksinasi bagi pelajar yang digelar di 14 provinsi di Tanah Air, Rabu (14/07/2021).

Menjawab pertanyaan Ayu, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa sebelumnya pemerintah memang memiliki rencana untuk membuka sekolah tatap muka secara terbatas pada bulan Juli ini. Namun, angka kasus COVID-19 yang meningkat akhir-akhir ini, membuat pemerintah menunda rencana tersebut.

“Memang saya mendengar anak-anak sudah pengin kembali sekolah tatap muka lagi, pengin ketemu teman-temannya, pengin ketemu belajar kelompok, pengin ketemu guru-gurunya, semuanya punya keinginan seperti itu. Tapi kita semuanya harus hati-hati karena penyebaran COVID-19 ini masih terjadi, tidak hanya di negara kita tapi juga di negara-negara lain di seluruh dunia. Sehingga ya kita ngerem dulu untuk belajar tatap muka,” ujarnya.

“Iya Pak, karena pemahaman di sekolah lebih lengkap dan kayak kerja kelompok, kayak presentasi kalau online itu terkadang gangguan jaringan Pak, dan ketika guru menjelaskan tiba-tiba putus-putus Pak, jadi tidak nangkap. Terima kasih Pak,” ujar Ayu menjelaskan alasan ia lebih memilih sekolah secara tatap muka.

Presiden mengatakan bahwa jika nanti angka kasus COVID-19 telah mereda, maka opsi untuk membuka kembali pembelajaran tatap muka di seluruh sekolah di Tanah Air juga bisa dilakukan. Untuk saat ini, Presiden meminta para siswa tetap semangat belajar secara daring.

“Yang paling penting Ayu dan teman-temannya semuanya terus semangat belajar, jangan kendur. Kalau ada hal yang ingin ditanyakan saat belajar online, tanyakan kepada bapak-ibu gurumu. Salam untuk seluruh guru yang ada SMAN 1 Tanjungpinang dan juga kepada orang tua. Terima kasih Ayu,” kata Presiden mengakhiri percakapan dengan Ayu.

Tak hanya dengan Ayu, pada kesempatan tersebut Presiden juga menyapa Aqsa, seorang siswa dari SMP Negeri 103 Jakarta yang juga merasakan kerinduan untuk bersekolah secara tatap muka. Siswa yang menyenangi pelajaran matematika dan IPA ini juga mendapatkan kesempatan untuk divaksinasi COVID-19 di sekolahnya.

“Kalau belajar senang online atau tatap muka?” tanya Presiden.

“Lebih ke tatap muka, Pak. Karena lebih mudah menerima pelajaran, lebih jelas langsung dari gurunya,” jawab Aqsa.

“Tapi hati-hati kalau sudah diperbolehkan sekolah tatap muka, belajar tatap muka, tetap pakai masker ya, kemudian jaga jarak dengan teman, jangan berkerumun. Kita harus mulai disiplin semuanya anak-anakku karena pandemi ini belum berakhir. Salam untuk orang tua dan guru,” kata Presiden.

Demikian juga dengan Jasmine, seorang siswi dari SMA Negeri 1 Sentani, Papua, yang selama pandemi ini harus bersekolah secara daring. Jasmine juga merindukan sekolah karena bisa bertemu secara langsung dengan guru dan teman-temannya.

“Senang belajar online atau tatap muka?” tanya Presiden kepada Jasmine.

“Senang tatap muka, karena bisa ketemu dengan teman-teman dan guru-guru,” jawab Jasmine.

Namun, ternyata tidak semua siswa memilih untuk belajar secara tatap muka. Vania misalnya, siswi SMP Negeri 103 Jakarta, mengaku lebih senang belajar secara daring dengan alasan tertentu.

“Saya senang sekolah online sebenarnya, Pak. Soalnya kalau sekolah online saya bisa jadi mengeksplorasi macam-macam cara belajar. Kalau di sekolah tatap muka biasanya gurunya seringnya ngasih tugas terus kerjain di buku tulis terus tulis tangan, udah gitu aja. Kalau sekolah online itu bisa ngerjain di macam-macam bentuknya,” ungkap Vania diiringi tawa para siswa yang hadir di SMP Negeri 103 Jakarta.

“Tapi kan enggak ketemu sama teman-temannya?” tanya Presiden.

“Iya, ini baru hari ini ketemu sama teman-teman, sebelumnya enggak pernah,” balas Vania.

“Ya, senang ketemu teman-teman tapi hati-hati maskernya, hati-hati jaga jarak, hati-hati jangan berkerumun, hati-hati. Selamat belajar. Belajar terus. Salam untuk orang tua, salam juga untuk bapak ibu guru. Terima kasih Vania,” pesan Presiden mengakhiri perbincangan dengan Vania.

(Red)




Indonesia Serukan Dukungan perjuangan Palestina di KTM GNB

JAKARTA, (TB) – KTM Mid-Term GNB telah berlangsung secara virtual pada tanggal 13-14 Juli 2021 di bawah keketuaan Azerbaijan. Menteri Luar Negeri RI Retno L.P Marsudi memimpin Delegasi RI pada pertemuan tersebut.

Dalam pernyataannya, Menlu RI menyampaikan bahwa GNB masih menghadapi tantangan yang sama sejak berdiri 60 tahun yang lalu, yaitu isu-isu mengenai kekuatan besar dunia, ketidaksetaraan, kesenjangan, dan ketidakadilan sosial-ekonomi. Isu-isu tersebut menjadi lebih rumit dengan adanya berbagai tantangan masa kini. Oleh karena itu, prinsip-prinsip dan nilai-nilai GNB, termasuk multilateralisme, menjadi semakin relevan.

Pada pertemuan, Menlu menyampaikan tiga area di mana GNB dapat bersinergi dan menjadi bagian dari solusi.

Pertama, akses terhadap vaksin COVID-19 yang berkeadilan. “Kesenjangan vaksinasi saat ini sangat besar. Sebagian besar negara maju telah menyuntikkan vaksin setara dengan 70 persen populasi mereka, sementara sebagian besar dari negara GNB masih di bawah sepuluh persen,” ujar Retno.

Menlu juga menyampaikan bahwa prioritas negara GNB adalah untuk memperkecil kesenjangan ini dan mempercepat vaksinasi di negara berkembang. GNB dapat berkontribusi pada upaya ini dengan menyerukan lebih banyak dose-sharing, memperkuat dukungan terhadap COVAX Facility, dan mendukung TRIPS waiver negotiation.

Kedua, kerja sama untuk pemulihan ekonomi. Pandemi telah mendorong ratusan juta orang ke jurang kemiskinan dan menghambat kemajuan kita menuju SDG. Oleh karena itu, GNB harus bekerja bersama untuk memastikan partisipasi dari negara-negara berkembang dalam arsitektur keuangan internasional, mengatasi praktik perdagangan yang tidak adil dan persyaratan donor, serta meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan.

“Indonesia akan menggunakan Presidensi G20 tahun depan untuk memajukan kepentingan negara berkembang,” tegas Menlu.

Ketiga, kemerdekaan Palestina. Menlu sampaikan bahwa hingga saat ini, Palestina masih menjadi satu-satunya negara yang belum mencapai kemerdekaannya. Seluruh negara anggota GNB harus mengakui negara Palestina, mendukung peluncuran kembali negosiasi multilateral yang kredibel, dan memastikan akses kemanusiaan untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina.

Dalam akhir pernyataannya, Menlu sampaikan penegasan bahwa GNB memiliki kekuatan dari segi ukuran dan jumlah negara anggota.

“Negara GNB dapat menerjemahkan kekuatan tersebut menjadi pengaruh positif bagi dunia jika kita terus bekerja sama dan tetap setia pada Dasasila Bandung,” tandasnya.

KTM menghasilkan Political Declaration yang menegaskan posisi GNB dalam berbagai isu global. Delegasi RI ikut berkontribusi dalam pengajuan sejumlah usulan paragraf mengenai pandemi COVID-19 (distribusi vaksin berkeadilan), peran perempuan dalam misi perdamaian (women in peacekeeping), pelucutan senjata, peran negara observer, perubahan metode kerja GNB, dan isu Palestina. KTM juga mengesahkan Rusia sebagai negara pengamat (observer) GNB. (Red)




EM Liswandi Kembali mencalonkan diri Ketua Pokja

Bogor, tugasbangsanews

Pendaftaran calon Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Kab. Bogor memasuki hari ketiga. EM Liswandi, yang saat ini masih menjabat Ketua Pokja, akhirnya kembali mendaftarkan diri.

“Sebenarnya saya lebih memberikan kesempatan pada anggota dan pengurus lainnya. Tetapi karena saya diminta oleh sebagian besar anggota Pokja untuk tampil lagi, akhirnya saya pun mendaftarkan kembali untuk menjadi Ketua Pokja,” terang Liswandi, Rabu (14/7/2021).

Lebih jauh Liswandi mengungkapkan, Pokja Wartawan Kab. Bogor belakangan ini giat melakukan berbagai program guna untuk meningkatkan nilai produktif organisasi.

“Salah satu program giat Pokja adalah Ngariung Pancakarsa, Sehingga kegiatan ini menggema di Kabupaten Bogor, karena membedah program Pemerintahan Ade Yasin dengan Pancakarsanya,” terang Liswandi lagi.

Dengan adanya kegiatan tersebut, menurut Liswandi, organisasi wartawan yg sudah berusia 1/4 abad ini ambil bagian untuk terlibat mempublikasikan program Bupati Ade Yasin dan Iwan Setiawan.

“Kedepan saya akan mengajak kepada seluruh anggota Pokja agar bermitra kepada semua pemangku kepentingan yang ada di wilayah hukum Kabupaten Bogor, agar dapat bermitra dan mendorong program Pancakarsa sesuai porsinya,” kata Liswandi.

Bukan hanya itu, Liswandi juga mengajak kepada seluruh anggota agar selalu kompak, organisasi maju karena semua anggota kompak.

“Hayu kita maju bersama melalui organisasi yang kita cintai ini. Pokja saat ini maju dengan pesat dengan menjalankan program, sehingga banyak dilirik oleh berbagai kalangan, agar anggota dan pengurus bahu membahu untuk menciptakan jalannya sejahtera,” terang Liswandi mengakhiri.(Red)




Tim SAR Akhirnya Temukan Mayat Korban Yang Hilang di Perairan Gili Terawangan

BALI, (TB) – TNI-POLRI Bersama Tim SAR menemukan mayat korban yang hilang pada hari senin 12 Juli 2021dan dibantu oleh masyarakat untuk evakuasi mayat korban yang hilang saat menyelam di perairan utara gili trawangan (shark point) kurang lebih sekitar 50 Meter dari TKP.Selasa 13/07/2021.

Kapolres Lotara Polda NTB AKBP Feri Jaya Satrianayah,S.H.melalui Kasi Humas Polres Lotara IPDA Mulyadi membenarkan telah ditemukan korban yang hilang selama satu hari satu malam kini yaitu, wawan, umur (20) tahun
Alamat dusun gili trawangan Kabupaten Lombok Utara.
Menurut keterangan dari saksi mata. saksi pergi bersama korban untuk memanah ikan, pada saat sudah berada ditengah laut saksi dan korban berpisah untuk mencari ikan, setelah beberapa jam kemudian sakai khawatir akan keselamatan korban yang tidak kunjung pulang ahirnya pihak keluarga dan masyarakat setempat melaporkannya ke kantor Polisi terdekat untuk dilakukan pencarian,”Ucap Mulyadi.

Selanjutnya setelah mayat korban ditemukan oleh Tim gabungan TNI -POLRI dan Tim SAR langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk di semayamkan
Dan pihak keluarga tidak mau untuk dilakukan Outopsi dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah,”Ujar Kasi Humas Polres Lotara,IPDA Mulyadi.

(Red/hmspolri)




Menlu : Indonesia Terus Dorong Kesetaraan Akses Vaksin Bagi Semua Negara

JAKARTA, (TB) – Pemerintah terus bekerja keras untuk mengamankan kebutuhan vaksin untuk kebutuhan vaksinasi yang menargetkan 181,5 juta penduduk Indonesia. Sejalan dengan itu, di tingkat global, Indonesia juga terus mendorong adanya kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi dalam keterangan persnya menyambut kedatangan 3.476.400 dosis vaksin AstraZeneca yang diperoleh Indonesia melalui jalur multilateral COVAX Facility, Selasa (13/07/2021) malam, secara virtual.

“Pemerintah Indonesia akan terus bekerja keras untuk mengamankan kebutuhan vaksin untuk Indonesia dan terus mendorong pada tingkat dunia kesetaraan akses vaksin bagi semua negara,” ujarnya.

Menlu mengungkapkan, hingga tanggal 13 Juli 2021, dunia telah memvaksinasi 3,5 miliar dosis vaksin atau mendekati 44 persen populasi dunia. Namun, akses vaksin tersebut masih belum merata.

“Kawasan Amerika Utara dan Eropa misalnya, dosis yang telah disuntikkan mencapai 75 persen dari populasi, di mana kawasan Afrika baru 4,03 persen dan kawasan ASEAN 16,3 persen dari jumlah populasinya,” ungkapnya.

Lebih jauh Menlu mengungkapkan bahwa Direktur Jenderal WHO memperkirakan perlu adanya tambahan vaksin sekitar 350 juta dosis untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen populasi di setiap negara pada September 2021, dan memerlukan 11 miliar dosis untuk memvaksinasi 70 persen populasi dunia pada pertengahan tahun 2022.

“Ini tentunya merupakan tantangan yang tidak kecil. Namun, seperti dr. Reisa tadi sampaikan, melalui kerja sama, melalui kolaborasi dan solidaritas tantangan ini akan dapat diatasi, dilalui bersama,” tandasnya.

Menlu RI sendiri merupakan co-chair program kerja sama vaksin multilateral COVAX  Advance  Market Commitment Engagement Group (AMC EG) bersama dengan Menteri Kesehatan Ethiopia dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada.

Retno menyampaikan, dirinya bersama Menteri Kesehatan Ethiopia dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada telah memimpin pertemuan ke-5 COVAX AMC EG yang membahas mengenai tantangan yang dihadapi COVAX terkait pasokan vaksin yang menyebabkan terjadinya keterlambatan pengiriman vaksin kepada peserta COVAX, termasuk anggota AMC, di mana Indonesia termasuk di dalamnya.

“Di tengah semua tantangan tersebut, COVAX terus bekerja keras agar pasokan vaksin bagi semua negara, terutama negara berkembang dapat  terus ditingkatkan. Diperkirakan pasokan vaksin akan lebih baik mulai bulan September-Oktober dan seterusnya,” ujarnya.

Retno menambahkan, kenaikan pasokan vaksin juga dimungkinkan dengan telah dilakukannya kerja sama antara GAVI dengan Sinovac dan Sinopharm yang telah mendapatkan emergency use listing (EUL) dari WHO.

“Di dalam pertemuan COVAX AMC Engagement Group yang saya pimpin kemarin, pihak GAVI juga menginformasikan bahwa telah terdapat komitmen ratusan juta vaksin dalam mekanisme dose-sharing. Tentunya mekanisme dose-sharing ini akan membantu peningkatan distribusi vaksin ke negara dunia,” pungkasnya. (Red)