Mahasiswa/i Baru Universitas Saburai Ikuti PKKMB Tahun 2024

BANDAR LAMPUNG, (TB) – Mahasiswa/i baru Universitas Saburai Angkatan ke 26 mengikuti Program Pergenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Gedung Graha Saburai, Jumat, (6/9/2024).

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Saburai Dr. Sodirin, SE., MM mengatakan, PKKMB diadakan agar mahasiswa baru dapat beradaptasi dan mengenal lebih dekat dengan lingkungan kampus yang akan menjadi tempat mahasiswa menempuh pendidikan di Universitas Saburai.

Rektor menjelaskan, Universitas Saburai selain mengadakan kegiatan akademik di masing-masing fakultas, juga memiliki program sosial dan keagamaan yang kuat.

Di dalam kampus terdapat masjid yang selalu diisi dengan kegiatan keagamaan seperti sholat berjamaah setiap waktu, sholat Jumat dan dzikir bersama yang diadakan setiap hari Jumat pagi, tambahnya”.

Para mahasiswa juga dapat mengikuti kegiatan kampus seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), kegiatan Pramuka, olahraga, seni dan lain sebagainya.

“Kampus memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk memilih kegiatan-kegiatan yang disukai, tetapi positif dan tidak bertentangan dengan norma-norma agama dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” tambahnya.

Program PKKMB Universitas Saburai 2024 ini memilih tema Mewujudkan Mahasiswa Cerdas, Religius, Berkarakter, Mandiri yang Berjiwa Ecoprenuership.

Selain itu Rektor Universitas Saburai menginformasikan masih menerima mahasiswa baru sampai awal bulan Oktober 2024 yang akan datang.

Ketua Pelaksana PKKMB Tahun 2024 yang merupakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr Rj Agung Kusuma A.R.C, S.H., M.H dalam sambutannya mengharapkan para mahasiswa/i baru dapat mengenali dan menyiapkan diri menghadapi tantangan di era digitalisasi, serta mampu berkontribusi secara positif dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan baik dan lancar berkat partisipasi aktif dari seluruh mahasiswa Baru dan dukungan penuh dari para dosen serta panitia yang telah bekerja keras,” Ujar Agung.

PKKMB Universitas Saburai akan berlangsung selama dua hari, diisi dengan pembekalan dari berbagai narasumber.(Oby)




Resmi Berpredikat dokter, Putri Asli Krui Pesisir Barat, dr.Reghina Pratiwi Siap Mengabdi ke Masyarakat

LAMPUNG , (BS) – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) menggelar prosesi sumpah dokter Periode III tahun 2024, di gedung serbaguna kampus setempat pada Selasa, Selasa 03 September 2024.

Dalam proses tersebut, sebanyak 80 dokter diambil sumpahnya dan secara resmi disetujui sebagai dokter.

Pengambilan sumpah dokter yang dipimpin Dekan FK Unila Dr. dr. Evi Kurniawati, S.Ked., M.Si., didampingi rohaniwan, serta disaksikan sejumlah pejabat dan orang tua para dokter baru.

Melalui pengambilan sumpah dokter periode tiga tahun 2024, FK Unila telah berhasil meluluskan 1.952 dokter yang saat ini tersebar di seluruh Indonesia.

Rektor Unila Prof.Dr.Ir. Lusmeilia Afriani, DEA, IPM., ASEAN Eng., dalam berbagainya menyampaikan selamat kepada para dokter baru atas ketekunan, kesabaran, dan kerja keras dalam memperjuangkan gelar sebagai seorang dokter .

Salah satu dokter yang disumpah adalah dr.Reghina Pratiwi Hidayat, S.Ked putri pertama dari Makmur Hidayat, S.Pi, MM dan Nurhanisda, SE,MM, yang berprofesi sebagai ASN di Pemda Provinsi Lampung.

Gambar: dr Reghina Pratiwi,S Ked (tengah) foto bersama Kedua Orangtuanya usai acara pengambilan sumpah dokter periode 3 Tahun 2024 oleh Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) gedung serbaguna kampus Unila, Selasa 03 September 2024 (foto/doktb)

Kenalan pasangan Makmur Hidayat dan Nurhanisda yang asli keturunan Lampung Tepatnya dari Krui Kabupaten Pesisir Barat ini memiliki 3 putra yaitu Reghina Pratiwi Hidayat, Adib Ghufran Hidayat dan Alghifari Hidayat, yang ketiga-tiganya bisa mendapatkan kesuksesan dalam karir dan pendidikannya.

“ Alhamdulillah anak putri pertamanya dr.Reghina Pratiwi Hidayat, S,Ked sudah resmi menyandang gelar dokter karena sudah dilakukan sumpah dokter bersama 79 temannya di GSG UNILA,” ungkap Makmur Hidayat kepada media ini, Selasa 03/09/24.

Sedangkan Dua Putra lainnya lanjut Makmur, sekarang sedang menempuh pendidikan di Akademi TNI Yaitu AKMIL (Angkatan Darat) dan Akademi Angkatan Udara (AAU) di Magelang.

Puji syukur Alhamdulillah berkat ridho allah serta belajar dan kerja keras dari anak-anak selama ini dan dikuatkan doa orang tua, bisa mengantarkan Ananda Reghina menjadi dokter. Semoga berbekal ilmu yang diperoleh akan banyak membantu masyarakat dan semoga apa yang dicita-citakan anak-anak akan terwujud.” Harapnya.

Lanjut Makmur, “Kami sebagai orang tua tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah SWT karena telah memberikan rezeki, yang tidak terhingga nilainya kepada keluarga kami. Tanpa ridho Allah SWT tidak mungkin anak-anak bisa seperti ini. Insyaallah nanti kedua putra kami akan menyusul Menyelesaikannya pendidikannya dan berkarier di TNI.” Ujarnya. ( San )




Protes PPDB Curang, Wali Siswa Ini Tutup Gerbang Pintu Masuk SMP 1 Cibinong Dengan Mobil

CIBINONG, (TB) – Kesal karena anaknya tidak diterima masuk sebagai peserta didik pada PPDB SMP tahun 2024, Seorang wali calon siswa memarkirkan Mobil Toyota Fortuner warna putih miliknya di pintu masuk Gerbang SMPN 1 Cibinong Kabupaten Bogor pada Kamis (11/07/24)

Peristiwa tersebut menyebabkan akses kendaraan yang hendak masuk ke sekolahan tersebut tertutup. Berdasarkan pengakuan pemilik mobil tersebut, dirinya sengaja melakukan perbuatan itu sebagai aksi protes terhadap sistem PPDB yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.

” Bagaimana tidak kesal bang, anak saya dinyatakan tidak diterima di SMP Negeri 1 Cibinong itu, padahal jarak rumah saya ke sekolah itu hanya sekitar 400 meter saja,” ungkap Wakadeso si pemilik mobil tersebut kepada media ini, Kamis (11/07).

Lanjut dia, ” saya sengaja parkir mobil saya disitu biar nanti pihak sekolah yang datang ke rumah saya untuk meminta di pindahkan. Biar mereka lihat berapa jauh lokasi rumah saya dengan sekolah,” ketusnya.

Saya sebagai warga kelurahan Ciriung dimana sekolah itu berada mempertanyakan, seperti apa sistem PPDB di SMP Negeri 1 Cibinong tersebut.

” Berapa meter sih jarak yang ditentukan oleh pemerintah (dinas pendidikan -red) pada PPDB untuk jalur zonasi. Rumah saya itu sangat dekat tapi anak saya tidak diterima daftar pakai jalur zonasi,” dengan nada kesal.

“Kan jelas jalur Zonasi itu kuotanya mengakomodir 50 persen dari calon peserta didik. Masa iya dalam jarak dibawah 400 meter sudah terpenuhi, sehingga anak saya yang jarak rumah dengan sekolah hanya 400 meter tidak lolos. Saya juga merasa dicurangi karena saya dapat informasi bahwa ada calon siswa yang jarak rumahnya lebih jauh bisa lolos dan diterima. Ini pasti ada permainan,” ujarnya.

Dengan raut muka kesal dan marah, Wakadeso mengancam akan mengulangi perbuatannya memarkirkan mobilnya di depan gerbang SMP Negeri 1 Cibinong hingga ada kejelasan anaknya diterima atau tidaknya jadi siswa di SMP tersebut.

Sementara pihak SMP Negeri 1 Cibinong dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor yang coba dikonfirmasi terkait perihal tersebut, hingga berita ini disiarkan belum juga bisa dimintai keterangannya. (Sto)




SMK Pesona Dywantara Setiap Tahunnya Cetak Tenaga Kerja Ahli dan Profesional, Ternyata Ini Rahasianya

LEUWISADENG , (TB) – SMK Pesona Dywantara yang beralamat di Jl. Raya Sadeng No.37, Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memang layak menjadi referensi atau contoh bagi Sekolah Menengah Kejujuran lainnya, baik itu Negeri maupun Swasta yang ada di Kabupaten Bogor.

Bagaimana tidak, SMK Pesona Dywantara yang bernaung dibawah Yayasan Pesona Dywantara dan di Pimpin oleh Ketua Yayasan yang berpengalaman di bidang pendidikan yakni H.Budi Antoro, S.Pd. M.Pd ini, dari segi sarana prasarana baik itu gedung sekolah hingga perlengkapan untuk praktik siswa sudah sangat lengkap dan berskala Internasional.

Gambar: Perlengkapan Praktek Siswa-siswi Jurusan Teknik & Bisnis Sepeda Motor SMK Pesona Dywantara

Selain menjadi Sekolah Kejuruan yang memiliki fasilitas lengkap, SMK Pesona Dywantara juga sudah berkolaborasi atau berkolaborasi dengan banyak perusahaan sehingga setiap tahunnya lulusan SMK Pesona Dywantara yang ingin langsung bekerja, bisa langsung disalurkan ke Perusahaan-perusahaan yang sudah memulai dengan sekolah.

“Dengan sistem pendidikan yang terarah dan didukung infrastruktur yang lengkap, Alhamdulillah lulusan SMK Pesona Dywantara diminati perusahaan rekanan kami untuk bekerja di tempat mereka. Bahkan sebelum mereka lulus, sudah mendapat pesan dari rekanan atau mitra kami tersebut untuk bekerja di perusahaan atau kantor mereka,” ungkapnya Budi Antoro kepada media ini, Rabu 24 Juli 2024.

Itu karena apa.? Karena selain menjadi Sekolah Kejuruan yang memiliki fasilitas lengkap, SMK Pesona Dywantara juga setiap tahunnya mampu mencetak lulusannya sebagai tenaga kerja ahli dan profesional di bidangnya masing-masing.

Dengan segudang kelebihan dan prasarana yang lengkap tersebut tidak heran jika animo warga atau wali murid sangat antusias untuk menyekolahkan anaknya di SMK Pesona Dywantara. Setiap tahun SMK Pesona Dywantara menerima murid baru paling sedikit 10 klas atau sekitar 360 siswa baru.

“Untuk tahun ajaran 2024-2025 ini, Alhamdulillah SMK Pesona Dywantara menerima siswa-siswi baru sejumlah 400 Siswa yang bagian menjadi 13 klas atau rombangan belajar (Rombel),” jelas Budi Antoro.

Dan hebatnya lagi, Siswa-siswi baru yang mendaftar di Sekolah SMK Pesona Dywantara yang berlokasi di Leuwisadeng ini tidak hanya warga yang berdomisili di lokasi tersebut saja, tapi justru mereka berdatangan dari berbagai kecamatan di luar kecamatan Leuwisadeng.

“Siswa-siswi baru yang daftar ke sekolah kita ini, ada yang dari
Kecamatan Nanggung, Cibungbulang, Leuwisadeng bahkan ada yang dari Yasmin Kota Bogor dan dari Kecamatan Cisarua,” beber Budi.

Tentu saja, lanjut Budi, orang tua siswa-siswi tersebut tidak asal mendaftarkan anaknya ke sekolah SMK Pesona Dywantara ini. Tapi karena informasi terkait sekolah kami yang baik menjadi acuan mereka untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah ini, ucap Pria yang akrab disapa Pak Bos ini. ( Sto )




Kejari Cibinong Periksa Kepsek SMP Global Technology 25 Terkait Manipulasi Dana BOS

CIJERUK, (TB) – Ketua LSM Orbit Nusantara H Amir, mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Cibinong segera bertindak atas kasus dugaan kegiatan belajar mengajar (KBM) fiktif di SMP Global Technology 25 yang berlokasi di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor karena terindikasi memanipulasi dana BOS yang merugikan keuangan negara.

“Kejari Cibinong harus segera bertindak. Siapapun yang terlibat harus diproses hukum baik pihak sekolah ataupun oknum di Disdik Kabupaten Bogor bilamana terbukti ada keterlibatan,” ungkapnya, Sabtu (20/07/2024).

Menurutnya, proses pencabutan izin operasional SMP Global Technology 25 oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) bisa dijadikan pedoman Kejari Cibinong untuk memeriksa Muhamad Ridwan selaku kepala sekolah, Muhamad Fahmi sebagai operator data dan mengurus Yayasan di sekolah tersebut.

“DPMPTSP melakukan proses pencabutan izin operasional, setelah ada laporan dari Dinas Pendidikan (Disdik) terkait dugaan KBM fiktif sehingga terindikasi adanya permohonan dana BOS dari tahun 2019 hingga 2023,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala DPMPTSP Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan mengaku telah memproses pencabutan izin operasional SMP Global Technology 25 di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk. Hal itu dilakukan, setelah menerima surat laporan dari Disidik atas dugaan KBM fiktif dan terindikasi adanya dana BOS.

“Alasan kami cabut karena ada surat pelimpahan dari Disdik serta adanya laporan tidak adanya murid, namun dapodik di SMP swasta ini masih aktif serta terus menerima dana BOS. Maka dari itu saat ini sedang kami segerakan pencabutan izin operasionalnya,” kata Irwan.

Sementara itu, Nur selaku pengurus Yayasan SMP Global Technology 25 mengaku sudah menerima panggilan dari Disdik Kabupaten Bogor, namun disaat memenuhi panggilan bersama kepala sekolah (Muhamad Ridwan,red) tidak ada satupun staf di Disdik yang menghubungi mereka. Ia juga mengklaim memiliki data siswa dan laporan lengkap penggunaan dana BOS yang diterima.

“Saat ke Disdik tidak ada satupun yang berdiskusi dengan kami. Yang menjabat sebagai Plt Kepsek adalah suami saya Muhamad Ridwan bekerja sebagai satpam di Jakarta,” jelasnya.

Ia juga menuturkan, hingga saat ini pihak Yayasan SMP Global Technology 25 belum mengembalikan dana BOS yang diterima sejak tahun 2019 hingga 2023 meskipun diduga sudah melakukan manipulasi dana BOS karena dugaan KBM fiktif.

“Darimana harus mengembalikan uang itu, kalau memang harus menanamkan dengan hukum ya kami siap,” tandasnya. (Red)




Keren.! MPLS SMP PGRI Karadenan Pematerinya Dari Kodim dan Polres Bogor

CIBINONG , (TB) – Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS SMP PGRI Karadenan dimulai dengan melakukan sholat Dhuha berjamaah dan dilanjutkan dengan membaca Surat Juz Amma atau Surat Pendek serta Asmaul Husna.

Pada MPLS tahun ajaran 2024-2025 ini, SMP PGRI Karadenan juga menyelenggarakan bimbingan Teritorial dan Wawasan Kebangsaan yang diisi pemateri dari Kodim 0621 Kabupaten Bogor serta pembekalan Antisipasi Dini terkait Kenakalan Remaja/Pelajar yang disampaikan oleh Pemateri/Narasumber dari Kepolisian Polres Bogor.

Selanjutnya kegiatan MPLS hari pertama tersebut diisi dengan kegiatan sosialisasi kesehatan reproduksi yang disampaikan oleh perwakilan dari pihak Puskesmas Karadenan.

“Alhamdulillah kegiatan MPLS hari ini berjalan lancar, para peserta didik diberikan pembekalan terkait wawasan kebangsaan, tentang antisipasi kenakalan remaja/pelajar dan juga terkait kesehatan.” jelas Ahmad Zuhardy Chaerullah, M.Pd, Kepala Sekolah SMP PGRI Karadenan, Selasa 16 Juli 2024.

Kami berharap bersama Hardy, MPLS kali ini dapat memberikan pemahaman kepada siswa-siswi baru kami dalam memulai kegiatan belajar mengajarnya di sekolah ini.

“Para siswa-siswi baru, sangat antusias mengikuti kegiatan MPLS hari ini. Mereka juga turut serta. Kami berharap anak-anak didik ini nantinya mendapatkan bekal yang cukup dengan menyampaikan materi-materi tadi,” tutur Hardy.

Kegiatan MPLS SMP PGRI Karadenan hari pertama diakhiri dengan Sholat Zhuhur berjamaah.

 

 

 

 

menggelar Upacara Apel Hari Pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru Tahun Ajaran 2024-2025, Senin 15 Juli 2024.

Kepala Sekolah SMP PGRI Karadenan Ahmad Zuhardy Chaerullah, M.Pd yang secara resmi membuka kegiatan MPLS tersebut dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan MPLS bagi siswa baru ini sesuai aturan akan dilaksanakan selama 3 hari. Diharapkan semua peserta didik baru dapat mengikuti kegiatan MPLS tersebut hingga selesai.

“Selamat datang kepada anak-anakku, peserta didik baru, semoga anak-anak semuanya dapat mengikuti kegiatan MPLS ini hingga selesai,” ucap pria akrab disapa Hardy tersebut.

Lebih lanjut Hardy juga menyampaikan jika MPLS ini selain bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah, juga untuk pengenalan para dewan guru serta kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan nantinya kepada peserta didik baru.

“Kami juga berharap kepada wali siswa peserta didik baru agar dapat mendukung kegiatan MPLS ini dengan mengikuti dan membantu siswa-siswinya dalam mengikuti kegiatan MPLS ini,” harap Hardy.

Harapan terakhir kami, semoga kegiatan MPLS ini bisa berjalan sukses dan anak-anak didik kami bisa mengikuti hingga selesai, tandasnya.

Diketahui SMP PGRI Karadenan pada tahun ajaran 2024-2025 ini menerima siswa atau peserta baru sebanyak 150 siswa. ( Berhenti )




Tindakan DO Sepihak SMP Eka Wijaya, Ketua PGRI Cibinong: Itu Melanggar Hak Anak

CIBINONG, (TB) – Ketua PGRI Cabang Cibinong Tatang Rasmana S.Pd sangat menyayangkan tindakan sepihak dan semena-mena Yayasan Pendidikan Eka Wijaya yang mendrop out (DO) siswanya tanpa alasan yang jelas.

Menangkap banyak pemberitaan yang tayang di media online tersebut, pria akrab bernama Tatang ini menyampaikan keprihatinannya. Menurutnya pihak sekolah tak semestinya berbuat atau memperlakukan anak didiknya seperti itu. Karena itu sudah melanggar hak anak untuk mengenyam pendidikan.

“Sesungguhnya itu telah melanggar hak anak dalam melanjutkan pendidikannya. Maka dari itu, saya pikir hukuman ini (Drop Out) tak perlu lagi diterapkan di persekolahan. Ingat ada aturan pemerintah Wajib Belajar 9 tahun.” jelas Tatang saat dimintai tanggapannya, Senin 15 Juli 2024.

Untuk diketahui sebelumnya Wali murid Sekolah SD & SMP Swasta Yayasan Pendidikan Eka Wijaya yang berlokasi di Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor mengeluhkan perlakuan semena-mena pihak sekolah yang mendrop out (DO) siswa/siswinya tanpa sebab dan alasan yang jelas.

 

Gambar. Surat keterangan keluar atau Drop Out yang dikeluarkan SMP Eka Wijaya. (Foto/doktb)

Bagaimana tidak, dua siswa SMP dan dua siswa SD sekolah tersebut dikeluarkan hanya karena terkendala masalah pembelian buku paket.

Merasa aneh dan diperlakukan semena-mena oleh pihak sekolah atau Yayasan Eka Wijaya, pihak wali murid mengadukan nasibnya ke Organisasi Keprofesian Wartawan PWI Kabupaten Bogor.

“Jadi awalnya, beberapa wali murid mempertanyakan soal uang buku yang dianggap terlalu mahal. Untuk anak saya yang SMP kelas IX uang buku tersebut senilai Rp.1.100.000,- untuk 7 buku, dan untuk SD 1.150.000,- ungkap Septiyani Silcilia salah satu wali murid SMP Eka Wijaya kepada wartawan, Senin (15/07) di Cibinong.

“Karena merasa terlalu mahal, wajar dong kalau murid kami mempertanyakan hal itu ke pihak sekolah. Tapi sebaliknya dapat kejelasan, bahwa ada anak kami yang Drop Out dari sekolah tersebut sehari setelah kejadian itu yakni tanggal 9 Juli 2024,” beber Septiyani.

Lebih lanjut Septiyani menjelaskan bahwa pada tanggal 10 Juli 2024, anaknya yang duduk di Kelas IX sempat tetap masuk sekolah. Tetapi dipaksa pulang oleh guru atau wali kelasnya.

“Anak saya hari Rabu tanggal 10 Juli itu masih masuk sekolah, tapi wali kelasnya dipaksa keluar dari kelasnya,” kata Septiyani.

Jadi lanjut Septiyani, atas kasus dan perlakuan semena-mena pihak sekolah Yayasan Pendidikan Eka Wijaya tersebut, kami juga sudah melaporkan ke pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor tapi sepertinya tidak ada solusi yang jelas.

“Saya di sini hanya menuntut keadilan atas anak saya. Saya tidak meminta anak saya kembali ke sekolah tersebut karena saya khawatir anak saya kembali dibully oleh guru-gurunya seperti kejadian kemarin. Saya hanya meminta pihak sekolah mengembalikan uang kegiatan dan SPP selama satu tahun yang telah disebutkan,” tegas Septiyani.

Terpisah, pihak Yayasan Pendidikan Eka Wijaya yang mencoba mengumumkan perihal terkait ini melalui Kepala Sekolah SMP-nya, hingga berita ini disiarkan belum dapat dihubungi atau dikonfirmasi lebih lanjut. ( Santo )




Merasa Diperlakukan Semena-mena, Wali Murid SMP Eka Wijaya Ngadu Ke PWI Kabupaten Bogor

CIBINONG , (TB) – Wali murid Sekolah SMP & SD Swasta Yayasan Eka Wijaya yang berlokasi di Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor mengeluhkan perlakuan semena-mena pihak sekolah yang mendrop out (DO) siswa/siswinya tanpa sebab dan alasan yang jelas.

Bagaimana tidak, dua siswa SMP dan dua siswa SD sekolah tersebut dikeluarkan hanya karena terkendala masalah pembelian buku paket.

Merasa aneh dan diperlakukan semena-mena oleh pihak sekolah atau Yayasan Eka Wijaya, pihak wali murid mengadukan nasibnya ke Organisasi Keprofesian Wartawan PWI Kabupaten Bogor.

“Jadi awalnya, beberapa wali murid mempertanyakan soal uang buku yang dianggap terlalu mahal. Untuk anak saya yang SMP kelas IX uang buku tersebut senilai Rp.1.100.000,- untuk 7 buku, dan untuk SD 1.150.000,- ungkap Septiyani Silcilia salah satu wali murid SMP Eka Wijaya kepada wartawan, Senin (15/07) di Cibinong.

“Karena merasa terlalu mahal, wajar dong kalau murid kami mempertanyakan hal itu ke pihak sekolah. Tapi sebaliknya dapat kejelasan, bahwa ada anak kami yang Drop Out dari sekolah tersebut sehari setelah kejadian itu yakni tanggal 9 Juli 2024,” beber Septiyani.

Lebih lanjut Septiyani menjelaskan bahwa pada tanggal 10 Juli 2024, anaknya yang duduk di Kelas IX sempat tetap masuk sekolah. Tetapi dipaksa pulang oleh guru atau wali kelasnya.

“Anak saya hari Rabu tanggal 10 Juli itu masih masuk sekolah, tapi wali kelasnya dipaksa keluar dari kelasnya,” kata Septiyani.

Jadi lanjut Septiyani, atas kasus dan perlakuan semena-mena pihak sekolah Yayasan Pendidikan Eka Wijaya tersebut, kami juga sudah melaporkan ke pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor tapi sepertinya tidak ada solusi yang jelas.

“Saya di sini hanya menuntut keadilan atas anak saya. Saya tidak meminta anak saya kembali ke sekolah tersebut karena saya khawatir anak saya kembali dibully oleh guru-gurunya seperti kejadian kemarin. Saya hanya meminta pihak sekolah mengembalikan uang kegiatan dan SPP selama satu tahun yang telah disebutkan,” tegas Septiyani.

Terpisah, pihak Yayasan Pendidikan Eka Wijaya yang mencoba mengumumkan perihal terkait ini melalui Kepala Sekolah SMP-nya, hingga berita ini disiarkan belum dapat dihubungi atau dikonfirmasi lebih lanjut. (Santo)




Akibat Kebijakan Sesat Kepsek Pusing

DEPOK, (TB) – Aliansi pendidikan yang di gawangi oleh Mulyadi Pranowo menyambangi gedung sate guna menyerahkan surat terbuka untuk Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.

Dikatakan Mulyadi Pranowo bahwa pihak nya bersama dengan puluhan lembaga swadaya masyarakat (LSM) meminta agar PPDB saat ini dapat di lakukan sesuai dengan aturan yang selama ini berjalan dengan baik tanpa merugikan pihak lain.

Menurutnya bahwa aturan optimalisasi yang selama ini di jalankan itu sudah baik karena bisa mengakomodir semua kebutuhan dari rekan-rekan semua, jangan sampai karena keputusan yang salah justru ada pihak-pihak yang bisa menjadi korban.

“Saya pikir apa yang di perjuangkan temen-temen LSM dan Ormas itu sah-sah saja karena apa yang selama ini sudah baik dirubah dan itu pasti ada gejolak di masyarakat,” jelasnya

Tidak hanya itu pihaknya meminta agar kebijakan yang kurang tepat segera di anulir sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik

“Kasihan temen-temen kepala sekolah karena kebijakan yang salah maka kepsek harus berhadapan dengan semua elemen masyarakat yang menurut saya tidak perlu terjadi ,kalau hanya LSM ormas itu biasa bagaimana dengan pihak-pihak lain yang bisa memanggil dan membuat BAP itu yang bahaya kepala sekolah bisa menjadi tumbal dari keputusan sesat Pj Gubernur,” tutupnya (hetti)




Terkait PPDB, LSM Pendidikan Sampaikan Surat Terbuka Untuk Pj Gubernur Jabar dan Kementrian Pendidikan 

DEPOK, (TB) – Gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli terkait dengan dunia pendidikan menyatakan sikap dengan membuat surat terbuka kepada Bapak Bey Machmudin PJ. Gubernur Jawa Barat.

Mulyadi Pranowo selaku ketua dari aliansi pendidikan mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi proses PPDB bersih,
tertib dan aman sesuai peraturan yang berlaku, hal tersebut di sampaikan Mulyadi di tengah-tengah proses PPDB Sekolah Menengah Atas

Masih kata Mulyadi bahwa ada beberapa point penting yang di sampaikan terkait proses PPDB Bersih.

“Kami sebagai LSM pendidikan, memberi penghormatan adanya koordinasi yang baik
PJ. Gubernur Jawa Barat dengan para stakeholders utamanya Kejaksaan, Kepolisian,DPRD provinsi dan pihak-pihak lain yang mendukung pendidikan lebih baik, sehingga sampai saat ini terlihat tertib dan aman.

“Adanya perhatian serius Provinsi Jawa Barat khususnya Dinas Pendidikan untuk menambah sekolah negeri di seluruh wilayah jawa barat, untuk mencukupi kebutuhan pendidikan sekolah menengah, walau ada sedikit hambatan anggaran karena digunakan
untuk mengatasi Corona 19 beberapa waktu yang lalu. Sehingga untuk daerah-daerah yang masih berkembang, mengalami kondisi yang tidak sebanding adanya sekolah SMA/K Negeri dengan lulusan SMP yang akan melanjutkan sekolah di SMA atau SMK,” paparnya, Selasa (09/07/2024)

Tidak hanya memberikan dukungan dan apresiasi pihaknya juga ikut memberikan perhatian khusus terkait dengan anggaran serta sarana dan prasarana di lingkungan sekolah

“Mohon Agar Anggaran Pendidikan untuk menambah sekolah SMA Negeri dan SMK Negeri dialokasikan lagi supaya kebutuhan sekolah SMAN dan SMKN di Jawa Barat tercukupi, sehingga anak-anak bisa menikmati sekolah Negeri yang tidak harus bayar lagi biaya bulanan dan biaya masuk.

Kemudian untuk daerah-daerah tertentu, khususnya kota-kota yang perkembangannya pesat dan berpenduduk besar, keberadaan SMA Negeri dan SMK Negeri yang sudah ada dapat di “optimalkan” dengan cara “Menambah Rombongan Belajar” dan “Mengoptimalkan isi Rombongan belajar”. Kota-kota yang berkembang pesat antara lain kota Bekasi, kota Depok dan utamanya daerah penyangga Jakarta dan yang berpenduduk besar kota Bandung dan kota Bogor.Yang kami maksud kota-kota tersebut ada kebijakan khusus untuk menjawab atas kekurangan sekolah Negeri.

Sekolah Negeri masih menjadi prioritas pilihan utama masyarakat karena di sekolah negeri “tidak dipungut biaya” atau “Gratis” dan mempunyai Kualitas rata-rata bagus, sehingga lulusan sekolah Negeri mempunyai peluang yang besar untuk diterima di perguruan tinggi ternama,” jelasnya

Tidak hanya kepada Pj Gubernur Jawa Barat bahkan pihaknya memohon kepada Menteri Pendidikan,Kebudayaan dan Teknologi agar ke depan
sistem PPDB dapat dirubah dengan cara “TES TERTULIS”. Karena sistem PPDB saat ini, tidak melatih anak “untuk berjuang” padahal bila masuk perguruan tinggi harus bersaing melalui tes tertulis.

Perlu di ketahui bahwa LSM Pendidikan yang ikut mendukung tertibnya PPDB bersih adalah LSM Peduli Pendidikan Indonesia (PPI), Pos Peduli Pendidikan (POSPENDIK), Lembaga Aspirasi Masyarakat (LEBAR), Nusantara
Education Watch Serveses (NEWS), Mitra Pengembangan Komunitas (MIT), Komunitas Orangtua Murid Peduli Pendidikan Anak Sekolah (KOMPPAS), Garda Peduli Perjuangan Rakyat (GAPPURA), Lembaga Peduli Pembangunan Pendidikan Indonesia (LPPPI) dan Indonesian Education Care (IEC). (Hetti)