Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Pelajar Di SMPN 1 Gedong Tataan

PESAWARAN, (TB) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tiba di SMP Negeri 1 Pesawaran Lampung beserta rombongan, Kamis ( 2/9/2021 ) sekitar pukul 13.Wib.

Kehadiran Presiden Joko Widodo saat memasuki gerbang sekolah terlihat melambaikan tangan saat warga meneriakkan, Pak Jokowi, Pak Jokowi, Pak Jokowi

Usai meninjau Vaksinasi pelajar SMP Negeri 1 berkisar kurang lebih 30 menit Presiden Joko Widodo beserta rombongan meninggalkan Sekolah SMPN 1 menuju Kabupaten Pringsewu yang rencananya akan meresmikan Bendungan Way Sekampung Pringsewu Lampung pada hari (2/9) ini juga.

Sebelumnya Kehadiran Presiden RI Joko Widodo disambut langsung oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Bandar Udara Radin Inten II Branti bersama dengan rombongan forkopimda, Kapolda Lampung Irjen Hendro Sugiatno berserta Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay.
Selanjutnya presiden melakukan kunjungan kerja sesuai dengan jadwal

( Oby / Rif )




Presiden Tinjau Langsung Vaksinasi Bagi Pelajar di Provinsi Lampung

LAMPUNG, (TB) – Presiden Joko Widodo menyapa masyarakat yang menjadi peserta vaksinasi Covid-19 di beberapa wilayah di Provinsi Lampung melalui konferensi video, saat meninjau kegiatan vaksinasi di SMA Negeri 2 Kota Bandar Lampung, pada Kamis, 2 September 2021.

Salah satu perwakilan dari Puskesmas Satelit mengatakan bahwa capaian vaksinasi di Provinsi Lampung sudah mencapai sekitar 62 persen. Presiden pun menyebut akan segera menambah pasokan vaksin Covid-19 agar mempercepat vaksinasi di provinsi tersebut.

“Ini akan lebih cepat lagi kalau vaksin kita lancar, Pak, vaksinnya cukup,” ucap perwakilan dari Puskesmas Satelit.

“Nanti saya perintahkan Kemenkes untuk vaksinnya untuk Provinsi Lampung diperbanyak ya,” ucap Presiden.

Sementara itu, salah satu perwakilan dari Lapas Wanita Lampung, Yuyun menyampaikan rasa terima kasih karena lapas menjadi salah satu perhatian Presiden untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

“Untuk warga masyarakat di luar jangan takut untuk divaksin demi kesehatan kita. Semoga dengan kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo Indonesia semakin maju ke depannya. Terima kasih, Pak,” ucap Yuyun.

“Ya sehat semuanya yang ada di lapas, sehat-sehat,” jawab Presiden.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga mengingatkan seluruh masyarakat agar mengikuti program vaksinasi yang tengah dijalankan oleh pemerintah dan tetap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.

“Saya juga titip meskipun sudah divaksin tetap memakai masker, jaga jarak, dan juga hindari kerumunan. Jangan lupa sehabis kegiatan juga mencuci tangan,” tandas Presiden. (Dr/red)




Presiden Jokowi Tinjau Kegiatan Vaksinasi Hingga Resmikan Bendungan di Lampung

LAMPUNG, (TB) – Presiden Joko Widodo pada Kamis, 2 September 2021, bertolak menuju Provinsi Lampung untuk melakukan kunjungan kerja. Presiden bersama rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 08.00 WIB dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Setibanya di Bandar Udara Radin Inten II, Kabupaten Lampung Selatan, Kepala Negara akan langsung menuju Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Tanjung Karang untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat di Provinsi Lampung.

Selain di Poltekkes Tanjung Karang, Presiden juga akan meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19 di SMA Negeri 2 Kota Bandar Lampung dan SMP Negeri 1 Pesawaran, Kabupaten Pesawaran. Pada kedua lokasi tersebut diselenggarakan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik dan pelajar.

Dalam kunjungan kerja kali ini, Presiden Jokowi turut diagendakan untuk memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Lampung yang digelar di Aula Mahan Agung, Kota Bandar Lampung.

Mengakhiri kunjungan kerjanya di Provinsi Lampung, Presiden Jokowi akan meresmikan Bendungan Way Sekampung yang ada di Kabupaten Pringsewu. Setelahnya, Presiden bersama rombongan akan langsung menuju Bandar Udara Radin Inten II untuk kembali ke Jakarta.

Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Provinsi Lampung antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Brigjen TNI Tri Budi Utomo, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. (Sto/Red)




Presiden Jokowi Perintahkan Vaksinasi Bagi Pelajar dan Santri Dilakukan Secara Masif

CIREBON, (TB) – Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa pemerintah terus mengupayakan pelaksanaan program vaksinasi bagi para pelajar secara meluas untuk persiapan pembelajaran tatap muka. Program ini diutamakan untuk daerah-daerah dengan angka penularan kasus Covid-19 yang tinggi.

“Saya juga sudah perintahkan agar kegiatan vaksinasi bagi pelajar dan santri ini dilakukan secara besar-besaran, masif. Terutama di daerah-daerah yang tingkat penyebaran Covid-nya tingkat penularan Covid-nya tinggi,” ucap Presiden saat meninjau langsung program vaksinasi Covid-19 di SMAN 1 Beber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Selasa, 31 Agustus 2021.

Dalam peninjauan tersebut, Presiden menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan para pelajar dan santri mengenai keinginan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka di sekolah. Para pelajar pun menjawabnya dengan antusias dan serentak.

“Apakah sudah ingin belajar tatap muka, pembelajaran tatap muka?” tanya Presiden.

“Mau,” jawab para peserta vaksinasi secara serentak.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara kembali mengingatkan para pelajar dan santri agar tetap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan apabila kegiatan pembelajaran tatap muka sudah dilaksanakan.

“Tapi tentu saja kalau sudah dimulai pembelajaran tatap muka, saya berharap anak-anak tetap harus disiplin menjaga protokol kesehatan,” ucap Kepala Negara.

Selanjutnya, Presiden mengimbau para pelajar untuk mengikuti dan mendukung program vaksinasi Covid-19 yang sedang dijalankan oleh pemerintah.

“Ayo kita semuanya pakai masker, dan cepat-cepat kita semuanya ayo menuju ke (sentra) vaksinasi, minta vaksinasi, segera divaksin,” ucap Kepala Negara. (Red)




Vaksinasi Kolaborasi Kebangsaan bagi Para Pelajar di Bogor

BOGOR, (TB) – Presiden Joko Widodo meninjau kegiatan Vaksinasi Kolaborasi Kebangsaan yang digelar di Taman Cappelen, Kebun Raya Bogor, pada Sabtu, 28 Agustus 2021. Kegiatan vaksinasi ini diperuntukkan bagi para pelajar berusia 12 hingga 18 tahun dan menyasar sekitar 1.250 peserta yang terbagi dalam beberapa sesi.

Kegiatan vaksinasi serupa juga dilaksanakan secara serentak di sejumlah wilayah lain dengan total peserta mencapai 16.279 orang, dengan rincian di Jawa Barat menyasar 14.429 pelajar dan di Banten 1.850 pelajar.

Presiden juga berkesempatan untuk berbincang dengan beberapa perwakilan di Jawa Barat dan Banten melalui konferensi video. Lokasi vaksinasi yang disapa Presiden antara lain Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kota Cilegon, dan Kabupaten Garut.

Dalam dialog tersebut, Presiden bertanya terkait total peserta vaksinasi dan kecukupan stok vaksin yang tersedia di setiap daerah tersebut. Kepala Negara pun meminta kegiatan vaksinasi terus dilaksanakan agar kekebalan komunal di masyarakat dapat tercapai secepatnya.

“Bagus, dikejar terus. Segera diselesaikan agar bisa segera dicapai kekebalan komunal dan kalau ada kekurangan vaksin segera sampaikan ke gubernur atau langsung ke menteri, sehingga semuanya bisa segera cepat rampung, cepat selesai vaksinasinya,” ujar Kepala Negara.

Selain itu, Presiden pun menanyakan soal ketersediaan fasilitas isolasi terpusat (isoter) dan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau _bed occupancy rate_ (BOR) di daerah-daerah tersebut.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Agus Subiyanto, Kapolda Jabar Irjen Pol. Ahmad Dofiri, dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. (Red)




Minimalisasi Kecelakaan Laut AKKMI Rekomendasikan Perketat Pengawasan

JAKARTA, (TB) – Sebagai tindak lanjut dalam merumuskan rekomendasi perbaikan dan penyelesaian secara komprehensif terhadap Tata Kelola Pelabuhan Penyeberangan di Indonesia terutama Merak – Bakauheni, Ketapang – Gilimanuk, Padang Bai – Lembar, Potatono – Kayangan.

Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi menginisiasi rapat koordinasi guna menindaklanjuti maraknya kejadian kecelakaan yang melibatkan Kapal Penyeberangan (Kapal Ferry) – ASDP.

Dalam rakor bertema Rapat Koordinasi Lanjutan Perbaikan Tata Usaha Pelabuhan Penyeberangan di Indonesia, Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa M. Mar,  yang menjadi wakil dari Perkumpulan Ahli Keselamatan dan Keamanan Maritim Indonesia (AKKMI), dalam keterangan pers kepada media, Sabtu (28/8/2021), memberikan beberapa rekomendasi.

Capt. Hakeng yang menjabat bendahara di AKKMI dalam rekomendasi pertama menyatakan, “Mengingat Pelabuhan Penyeberangan dioperasikan oleh BUMN – ASDP, maka Agar jajaran Dewan Komisaris jangan lagi berasal dari pejabat publik yang masih aktif apalagi berasal dari kementerian teknis karena akan terjadi benturan kepentingan.”

Rekomendasi kedua dari Capt. Hakeng adalah Regulator terkait teknis apalagi peraturan-peraturan terkait yang masih memiliki banyak benturan terutama UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran dan aturan dibawahnya. Dimana saat ini ASDP masih mengacu/diatur oleh Perhubungan Darat (HubDat) sebagai Regulatornya sedangkan kejadian selama ini yang kita amati merupakan area Perhubungan Laut (Hubla). Kejadian-kejadian tersebut harusnya mampu menggugah kita semua untuk bisa menggali apakah ada yang salah dengan regulasi dan regulatornya?

Lebih lanjut Capt. Hakeng merekomendasikan bahwa pengertian kapal sebagai jembatan sebagai mana tertuang dalam Bab I Pasal 1 butir 7  PP No. 20 tahun 2010 tentang angkutan perairan juga perlu dikaji kembali.

“Karena definisi tersebut telah menyebabkan misinterpretasi yang dalam di tataran pelaksana dimana kapal-kapal ASDP hanya dianggap sebagai benda (jembatan) dan bukan alat transportasi apalagi kapal,” jelasnya.

Disamping itu rekomendasikan keempat yang diajukan Capt. Hakeng yakni tidak adanya perwakilan Hubla pada saat kegiatan yang diundang menandakan bahwa kita patut diduga  tidak memahami akar masalah sebenarnya yang terjadi.

“Tumpang tindih regulasi serta tidak tepatnya siapa yang mengatur sebenarnya Kapal-Kapal tersebut ketika sudah berada di lautan menyebabkan para pihak yang mewakili regulator di pelabuhan-pelabuhan terkait juga kebingungan terkait dasar mereka dalam bekerja. Lautan yang diatur oleh peraturan Dirjen HubDat,” tegasnya.

Capt. Hakeng juga menyayangkan dengan adanya pembiaran truk-truk ODOL yang masuk ke dalam kapal-kapal ASDP patut dicermati sebagai salah satu aspek utama. “Dikarenakan perhitungan stabilitas kapal yang tidak dapat dilakukan dengan baik. Hal itu menyebabkan  beban berlebihan yang diakibatkan truk-truk tersebut,” ungkapnya.

Kemudian lanjut Capt. Hakeng, “Tidak adanya crew manifest dengan jumlah yang presisi, sering kali juga menghambat proses penyelamatan dan penyelidikan sebab kecelakaan kapal.”

Ada hal yang disayangkan menurut Capt. Hakeng yakni, waktu di pelabuhan yang ketat dan pendek seringkali dijadikan alasan oleh operator. “Sehingga saat kapal berangkat kendaraan tidak diikat (lashing). Potensi bergeraknya muatan di atas kapal, sehingga itu  mengubah stabilitas kapal secara drastis patut dijadikan dasar berpikir bersama. Karenanya AKKMI mengusulkan agar dibuat waktu sandar kapal yang ideal di tiap-tiap pelabuhan sehingga tidak ada lagi alasan para pihak tidak mengikuti peraturan yang telah ada,” pungkasnya. (Red)




Wabup Bogor Ikuti Rakornas Dengan Presiden Jokowi, Hal Ini Yang di Bahas

CIBINONG, (TB) – Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan ikuti Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2021 dengan Presiden RI Joko Widodo di Pendopo Bawah Bupati secara virtual, Rabu (25/8). Presiden RI Joko Widodo memaparkan untuk mengendalikan inflasi perlu waspada dan berhati-hati dalam mengatur antara keseimbangan kesehatan dengan ekonomi terlebih ditengah pandemi Covid-19.
Presiden RI Joko Widodo menjelaskan, meskipun Indonesia masih menghadapi ketidakpastian, perekonomian negara ini semakin membaik akan tetapi tetap harus menjaga kewaspadaan. Dikuartal kedua tahun 2021 Indonesia mampu tumbuh 7,07% dengan tingkat inflasi terkendali di angka 1,52%,angka inflasi itu jauh di bawah target inflansi 2021 yaitu 3%. Inflansi yang rendah bukan hal yang menggembirakan karena bisa saja ini mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktifitas dan mobilitas.
“Di kuartal ketiga tahun 2021 kita harus waspada dan berhati-hati mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi dengan mengatur rem dan gas antara ekonomi dan pengendalian penyebaran Covid-19. Harus bisa kita kendalikan dan masyarakat yang rentan harus bisa kita lindungi, daya beli masyarakat harus terus ditingkatkan yang akan mendorong sisi permintaan serta bisa menggerakan mesin pertumbuhan ekonomi,” papar Joko Widodo
Joko Widodo menekankan ada beberapa hal untuk menjadi perhatian yakni TPIP dan TPID agar bisa terus menjaga ketersedian stock dan stabilitas harga barang utamanya barang kebutuhan pokok, karena dalam kondisi daya beli masyarakat yang menurun serta stabilitas harga bahan pangan sangat penting bagi rakyat Indonesia, oleh sebab itu segera selesaikan, jika ada hambatan di lapangan baik itu kendala diproduksi maupun kendala didistribusi. Tiap kota harus cek lihat lapangan, apakah ada kendala produksi maupun distribusi. Kemudian dirinya juga meminta agar TPIP dan TPID tidak hanya fokus pada mengendalikan inflansi saja, tetapi juga harus proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh, karena makin produktif membantu meningkatkan produktifitas petani dan nelayan, memperkuat sektor UMKM agar mampu bertahan dan bisa naik kelas.
“Kita juga harus memanfaatkan pandemi ini dalam meningkatkan nilai tambah disektor pertanian, karena ditengah pandemi Covid-19, sektor pertanian menjadi sektor unggulan, bisa  bergerak dan melibatkan banyak tenaga kerja.  Alhamdulillah di kuartal pertama 2021 sektor pertanian mampu tumbuh positif patut kita syukuri, tumbuh positif 2,95% dan di kuartal  kedua masih kembali tumbuh positif diangkat 0,38%, saya yakin Insyallah di kuartal ketiga sektor petanian juga masih bisa tumbuh lebih baik lagi, karena potensi pasar tetap masih sangat besar baik di dalam negeri maupun untuk ekspor keluar pada semester pertama tahun 2021 dari Januari sampai Juni 2021,” jelas Presiden RI.
Menurutnya, kelembagaan petani dengan model cluster perlu diperkuat oleh Badan Usaha Milik Petani atau koperasi, perlu terus dikembangkan sehingga nilai tambah dari pasca panen ini terus bisa ditingkatkan. Askes pemasaran harus diperluas dengan menjalin kemitraan dengan industri, akses pembiayaan juga perlu dipermudah, disederhanakan dalam hal pembiayaan. Pemerintahan akan terus cepat menyalurkan dalam KUR, terutama KUR pertanian tahun 2021 sebesar 70 triliun. Khusus untuk KUR pertanian dari total KUR yang ada 253 triliun rupiah, skema penyaluran KUR akan terus disempurnakan agar sesuai dengan karakteristik usaha-usaha yang ada di bidang pertanian.
“Persyaratan KUR juga harus dipermudah, KUR juga harus bisa dimanfaatkan untuk peningkatan pasca panen seperti dalam pengadaan RMMU sehingga KUR semakin dirasakan petani. Selain itu saya minta kepada para menteri , kepala lembaga , kepala daerah untuk memperkuat pendampingan para petani akan teknologi termasuk platform digital untuk mendorong peningkatan produktifitas petani dan memotong panjangnya mata rantai pemasaran UMKM pangan,” terangnya.
Selanjutnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, sampai Juli 2021 inflasi terjaga rendah dihampir seluruh daerah, karena kerja keras serta stimulasi dan stabilitas kuatnya permintaan dan ketersedian pasokan, diperkirakan inflasi di tahun 2021 dan 2022 akan mencapai kisaran 3%.  Meskipun risiko kenaikan inflasi pada tahun 2022 perlu diantisipasi sejak kenaikan permintaan domestik dan harga komunitas dunia. Rakornas ini perlu dijadikan momentum untuk memperkuat peran 4M. Dalam rangka pemulihan ekonomi Indonesia dan kesejahteraan masyarakat, ia memandang upaya penguatan kepada UMKM pangan dalam ekosistem ekonomi serta integrasi disertai adaptasi penggunaan teknologi digital perlu terus diperluas dari hulu hingga hilir, termasuk akses pasar yang lebih luas bagi UMKM pangan.
“Kami bersama ibu Menteri Keuangan baru saja menyepakati keputusan bersama yang ketiga dalam kerjasama pemilihan, penanaman, kesehatan dan kemanusiaan yang melonjak karena dampak Delta Varian Covid-19. Melalui transformasi UMKM, termasuk UMKM pangan, pengembangan terus kami lakukan di kantor pusat dan di seluruh 46 kantor-kantor di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Kedepan dirinya akan membuka peluang, menembus dan memperluas ekspor termasuk mendorong peran kegiatan ekpor yang telah memanfaatkan platfrom digital sebagai penghubung dengan pasar internasional,” tukasnya. (Red/hms).



Pimpin Upacara di Istana Merdeka, Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Lampung

JAKARTA, (TB) – Presiden Joko Widodo kerap mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia dalam upacara-upacara kenegaraan. Demikian juga pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2021 yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Pada kesempatan kali ini, Presiden memilih untuk mengenakan pakaian adat Pepadun dari Provinsi Lampung. Pakaian adat yang dipakai Presiden terdiri atas baju lengan panjang berwarna putih yang dipadukan dengan celana panjang berwarna putih juga.

Di luarnya, dibalut dengan sarung tumpal yaitu kain sarung khas Lampung yang dipakai Kepala Negara menutup celana dari pinggang hingga lutut. Penampilan Presiden dilengkapi dengan kain selendang, ikat pinggang, dan tutup kepala yang semuanya berwarna senada merah.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo tampak anggun mengenakan busana nasional berwarna gading dilengkapi kain songket. Penampilan sederhana Ibu Iriana tampak dilengkapi dengan jilbab berwarna senada.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Ibu Wury Ma’ruf Amin tampak serasi mengenakan pakaian adat Sunda dari Sukabumi, Jawa Barat. Wapres terlihat cukup elegan dengan setelan jas tertutup (beskap) dan celana panjang warna biru yang dipadukan dengan kain samping batik yang diikatkan di pinggang.

Selaras dengan Wapres, Ibu Wury juga tampak anggun mengenakan kebaya bersulam warna biru polos dengan bawahan kain jarik putih bermotif batik khas Sunda yang biasa disebut sarung kebat atau sinjang bundel.

Pada Upacara Detik-Detik Proklamasi tahun-tahun sebelumnya, Presiden Jokowi memang kerap mengenakan busana adat dari berbagai daerah. Dalam HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2019 misalnya, Presiden memilih untuk mengenakan busana adat khas Klungkung asal Bali.

Sementara itu, pada HUT ke-75 Kemerdekaan RI tahun 2020, Presiden mengenakan busana adat dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurut Presiden, Indonesia memiliki kekayaan adat budaya yang sangat tinggi, termasuk dalam hal pakaian adat.

“Dulu pernah Aceh, Sumatera Barat, pernah juga Kalimantan Selatan, pernah Sunda, pernah Jawa, Betawi, kemudian ke sana Bali, Sasak, Bugis, pernah semua. Memang kekayaan budaya pakaian adat ini memang ribuan. Jumlahnya ribuan. Nanti sampai ke Maluku, Papua, semuanya nanti semuanya akan kita angkat,” ucap Presiden saat itu. (Red)




Surat Terbuka CBA Pertanyakan Anggaran Pemeliharaan Pesawat Kepresidenan

JAKARTA, (TB) – Center For Budget Analysis (CBA) mengkritisi besarnya  anggaran perawatan pesawat KePresidenan Republik Indonesia yang jumlahnya mencapai puluhan miliar.

Ucok Sky Khadafi Direktur CBA melalui surat terbuka nya yang diterima redaksi media ini, Selasa (11/08) mempertanyakan terkait anggaran pemeliharaan pesawat tersebut.

Berikut kutipan naskah asli surat terbuka CBA yang ditujukan kepada Mensetneg Pratikno :

Kami dari CBA (Center For Budget Analysis) ingin bertanya kepada Menteri Setneg Pratikno, Berapa sih nominal angka Anggaran ngecat Pesawat kepresidenan atau pemeliharaan pesawat VVIP kepresidenan.?

Dari penelusuran dokumen RUP (rencana Umum Pengadaan) kementerian sekretariat Negara pada tahun 2020, ada dua proyek untuk pemeliharaan pesawat VVIP kepresidenan sebesar Rp.45.7 milyar. Satu proyek dengan kode RUP 22432000 mempunyai anggaran sebesar Rp.25.7 miliar. Sedangkan dengan kode RUP 2243.549 yang mempunyai nilai sebesar Rp.20 miliar.

Kemudian dari proyek sebesar Rp.45.7 miliar ini, banyak publik tidak tahu. Yang diketahui publik adalah anggaran ngecat pesawat kepresidenan sebesar Rp.2.1 Milyar. Sedangkan dua proyek pesawat kepresidenan sebesar Rp.45.7 milyar seperti disembunyikan dalam labirin kantor setneg sendiri.

Maka untuk itu, pihak setneg sebaiknya memberikan penjelasan secara detail kepada publik, untuk biaya apa saja anggaran sebesar Rp.45.7 milyar dikeluarkan. Apakah anggaran sebesar Rp.45.7 milyar sudah termasuk untuk ngecat pesawat kepresidenan sebesar Rp.2.1 milyar. Karena alokasi anggaran Rp.2.1 milyar tidak ada dalam dokumen RUP (rencana Umum Pengadaan).

Tetapi yang penting, pihak setneg harus menjelaskan anggaran sebesar Rp.45.7 milyar dipakai untuk apa saja. Misalnya, Kalau ada kabel pesawat yang rusak, maka harus dijelaskan kabel merek apa atau perkakas seperti apa yang diperbaiki sehingga negara harus mengeluarkan anggaran yang begitu tinggi, sampai sebesar Rp 45.7 Milyar.

Selanjutnya, selain anggaran diatas, pihak setneg juga mengeluarkan anggaran lain untuk program pesawat kepresidenan. Yaitu ada proyek pemeliharaan Hanggar untuk pesawat kepresiden sebesar Rp.2.1 milyar. Padahal pada tahun 2020 proyek pemeliharaan Hanggar kepresidenan Hanya sebesar Rp.1.1 milyar. Jadi Anggaran untuk proyek pemeliharaan Hanggar kepresidenan dari tahun 2020 ke 2021 seperti disulap membengkak sebesar Rp.1 milyar.

Selain itu, sekretariat Negara juga harus menguras APBN untuk proyek – proyek pesawat kepresiden seperti pada tahun 2021 ada proyek CCTV untuk hanggar pesawat kepresiden sebesar Rp.148 juta.

Dan pada tahun 2020, ada juga proyek proyek yang boros, dan tidak masuk akal untuk pesawat kepresidenan seperti pemeliharaan kebersihan pesawat kepresiden sebesar Rp.2.1 milyar, kemudian proyek pemeliharaan mekanikal, Elektrikal hanggar pesawat kepresidenan sebesar Rp.519 juta.

Sehingga Proyek proyek seperti pemeliharaan pesawat kepresidenan ini, jadi tempat yang “basah” bagi orang orang setneg. Bagaimana tidak basah, dua proyek saja seperti pemeliharaan pesawat VVIP kepresidenan sebesar Rp.45.7 milyar, dengan memakai metode pengadaannya hanya penunjukan langsung. Jadi enak dong perusahaan yang ditunjuk jadi pemenang.

Pantesan mereka kelihatan lebih enak dan nikmat mengurus proyek pesawat kepresidenan daripada urusin covid 19. (Sto/Red)




Bupati Bogor Ade Yasin Dampingi Kapolri Tinjau Vaksinasi Massal Di Kampus IPB

DRAMAGA, (TB) – Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan Vaksinasi Massal Covid – 19 di Kampus IPB Bogor, Dramaga, turut mendampingi Bupati Bogor, Ade Yasin bersama Rektor IPB Arif Satria pada Selasa (3/8).

Ditemui selesai melakukan peninjauan, Kapolri mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini masih cukup tinggi meskipun ada penurunan secara nasional. Maka perlu kerja keras agar Indonesia cepat terbebas dari pandemi Covid-19, salah satunya melalui percepatan vaksinasi.

“Sebagai penyangga Ibukota, Wilayah Bogor sangat penting untuk segera digarap dengan cepat karena angkanya masih sekitar 16% sehingga butuh akselerasi dan kita harapkan dengan memanfaatkan hari kemerdekaan ini maka akselerasi vaksinasi bisa dilaksanakan,” ujarnya.

Ia juga berharap kegiatan vaksinasi semakin hari semakin meningkat dan meminta masyarakat tidak takut untuk divaksin karena selain aman, ini juga demi kebaikan bersama.

“Saya himbau vaksinasi dalam rangka meningkatkan imunitas saudara-saudara dalam menghadapi Covid-19, oleh karena itu jangan ragu divaksin karena di semua negara melaksanakan itu. Jadi bagi warga yang ragu-ragu, ini untuk kebaikan kita bersama,” katanya.

Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan bahwa pada hari ini dilakukan percepatan vaksin dari berbagai pihak termasuk IPB untuk membantu meningkatkan vaksinasi di Kabupaten Bogor, jadi Pemerintah Kabupaten Bogor dengan IPB saling membantu satu sama lain, begitu juga dari TNI-Polri saling support bila kekurangan vaksin.

“Target vaksinasi Kabupaten Bogor sebanyak 20% dari jumlah penduduk juga akan dicapai dalam bulan ini. Capaian vaksinasi di Kabupaten Bogor tergantung dari datangnya vaksin. Program vaksinasi massal di tingkat kecamatan telah berjalan selama ini setiap Senin dan Rabu, Selain itu vaksinasi massal juga dilakukan di Pakansari setiap hari Selasa dan Kamis. Alhamdulillah antusias masyarakat cukup tinggi saat ini,” ujarnya.

Ade Yasin juga mengatakan bahwa Pemkab Bogor telah melakukan vaksinasi sebanyak 800 ribu, dan akan terus mengejar sampai 1,2 juta vaksin sampai bulan Agustus ini. Mudah-mudahan Pemkab Bogor bisa mencapai 70% atau sekitar 4,3 juta masyarakat yang sudah divaksin sebagaimana target nasional.

Rektor IPB Arif Satria dalam kesempatan ini mengapresiasi kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Bupati Bogor beserta seluruh jajarannya. Menurutnya ini momentum penting untuk mengakselerasi vaksinasi.

“Saya ucapkan terima kasih atas support dari Polri untuk mempercepat vaksinasi mahasiswa, keluarga dosen dan masyarakat sekitar kampus dengan menyediakan sebanyak 5.000 dosis, sehingga ini menjadi upaya membantu pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Di sini ada ibu bupati juga, kegiatan ini dilakukan untuk memperluas cakupan vaksin di Kabupaten Bogor,” ucapnya.

Arif mengatakan IPB saat ini sudah menjadi sentra vaksinasi. Selain itu IPB juga menyediakan tempat isolasi mandiri untuk yang bergejala ringan dengan kapasitas 300 tempat tidur.

“Kita juga berhasil membuat oksigen konsentrator bekerjasama dengan LIPI, dan Alhamdulillah sekarang sedang dikembangkan yang nantinya akan dikerjasamakan dengan pemerintah kota dan kabupaten untuk bisa mengatasi kelangkaan oksigen,” ucapnya (Red)