Pemkab Bogor dan BPJS Kesehatan Jamin Layanan Kesehatan Tetap Berjalan Selama Cuti Bersama dan Libur Lebaran

BOGOR, (TB) – BPJS Kesehatan berkomitmen untuk memudahkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan memberikan akses pelayanan kesehatan yang diperlukan selama periode cuti bersama dan libur lebaran yang jatuh pada tanggal 8 hingga 15 April 2024. Komitmen ini mengacu pada prinsip portabilitas yang telah diterapkan BPJS Kesehatan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Cibinong, Ichwansyah Gani mengatakan prinsip portabilitas tersebut diwujudkan dalam memberikan jaminan pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara bagi peserta JKN di seluruh wilayah Indonesia. Peserta yang berada di luar wilayah tempat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar, dapat mengakses pelayanan rawat jalan di FKTP lain paling banyak tiga kali kunjungan dalam waktu satu bulan.

“BPJS Kesehatan juga menyediakan berbagai kanal layanan seperti pelayanan piket di kantor cabang yang beroperasi dari pukul 08.00 hingga 12.00 waktu setempat. Bagi yang mengakses layanan non tatap muka melalui Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA), dapat dilayani dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Layanan yang disediakan bagi peserta JKN mencakup layanan informasi, layanan administrasi, dan layanan pengaduan. Selain itu, peserta JKN juga dapat memanfaatkan layanan administrasi JKN melalui Aplikasi Mobile JKN,” terang Ichwansyah.

Selain itu, dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada pemudik selama libur lebaran, BPJS Kesehatan telah menyiapkan Posko Mudik mulai dari tanggal 5 hingga 9 April 2024. Lokasi Posko Mudik Kesehatan tersebar di beberapa titik strategis seperti Terminal Pulo Gebang di Jakarta Timur, Pelabuhan Merak di Banten, Rest Area Tol Cikampek KM 88A di Purwakarta, Rest Area Tol Palikanci KM 207 A di Cirebon, Rest Area Tol Ungaran KM 429A di Kabupaten Semarang, Terminal Purabaya di Sidoarjo, dan Pelabuhan Soekarno-Hatta di Kota Makassar.

“Posko tersebut menyediakan berbagai layanan seperti konsultasi kesehatan, fasilitas relaksasi bagi pemudik, pemeriksaan kesehatan, penyediaan obat-obatan, tindakan sederhana darurat, dan pemberian rujukan bila diperlukan. Diharapkan masyarakat dapat merasakan kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses layanan kesehatan selama periode libur lebaran ini,” ujar Ichwansyah.

Untuk peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang dikenal sebagai peserta mandiri, diimbau untuk rutin melakukan pembayaran iuran setiap bulannya per tanggal 10 agar status kepesertaan tetap aktif. BPJS Kesehatan juga telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 960 ribu kanal pembayaran untuk mempermudah peserta JKN dalam melakukan pembayaran iuran.

Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Dyon Rivardin Iskandar menjelaskan, terkait pelayanan kesehatan selama libur lebaran sudah menjadi kegiatan rutin kami setiap tahunnya. Hal ini sesuai dengan arahan Pj. Bupati Bogor terkait pelayanan selama cuti bersama dan libur lebaran. Jadi, Puskesmas, RSUD, dan klinik utama milik Pemkab Bogor tetap akan membuka layanan sesuai dengan standar pelayanan yang ada.

“Maka masyarakat tidak perlu khawatir, karena selama libur lebaran pelayanan kesehatan tidak akan terganggu. Kami juga mempersiapkan banyak hal termasuk Public Safety Center (PSC) atau layanan telepon darurat 119 untuk masalah kesehatan, yang selalu siaga selama 24 jam,” jelas Dyon.

Kepala Bagian Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan, Rima Sahara menambahkan, bahwa BPJS Kesehatan telah menerapkan janji layanan JKN di fasilitas kesehatan, yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam rangka Transformasi Mutu Layanan. Dengan adanya janji layanan JKN, peserta JKN dapat merasakan berbagai kemudahan dalam mengakses layanan JKN.

“Seperti cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdapat pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan, dan tidak memerlukan fotokopi berkas. BPJS Kesehatan juga menegaskan bahwa tidak ada biaya tambahan bagi peserta JKN saat mengakses layanan di fasilitas kesehatan, asalkan berobat sesuai prosedur, serta dilayani setara tanpa diskriminasi,” jelas Rima.

Peserta JKN dapat langsung menghubungi BPJS Kesehatan Care Center 165 untuk pencarian informasi fasilitas terdekat bagi yang melakukan perjalanan mudik. Rima juga menambahkan bahwa peserta JKN juga dapat mengakses melalui Aplikasi Mobile JKN untuk mengetahui lokasi fasilitas kesehatan terdekat.

“Kini terdapat fitur i-Care JKN yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan. Melalui inovasi ini, mempermudah dokter di fasilitas kesehatan mengakses riwayat medis peserta JKN dalam 12 bulan terakhir, guna memberikan pelayanan yang lebih cepat dan tepat. Bahkan peserta JKN pun dapat mengakses juga melalui Aplikasi Mobile JKN,” ucap Rima. (Red)




Keren.! Melalui Proyek LARAS, RSUD Cibinong Pangkas Waktu Tunggu Layanan Rawat Jalan

BOGOR, (TB) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong terus berupaya meningkatkan mutu layanannya. Salah satunya kini RSUD Cibinong berhasil memangkas waktu tunggu pelayanan rawat jalan melalui project LARAS.

Program pelaksanaan optimalisasi waktu tunggu ini berkolaborasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Direktur RSUD Cibinong, Yukie Meistisia Satoto pada acara sharing session dan sosialisasi implementasi LARAS, di Ole Suites Hotel and Cottage, Babakan Madang, Rabu (20/3), menyampaikan bahwa program pelaksanaan optimalisasi waktu tunggu ini berkolaborasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Untuk diketahui, program LARAS merupakan metode yang digunakan untuk mewujudkan pelayanan yang mudah dan cepat. Masyarakat bisa mengoptimalkan antrian online, sehingga penumpukan di rumah sakit dapat terurai. Tujuannya untuk percepatan waktu pelayanan rawat jalan di rumah sakit, sehingga peningkatan mutu betul-betul bisa dirasakan

Direktur RSUD Cibinong, Yukie Meistisia Satoto juga menjelaskan, dalam rangka memberikan dukungan adanya transformasi pelayanan kesehatan yang dicanangkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan pelaksanaan program JKN yang semakin baik, maka diperlukan inovasi yang berorientasi dalam peningkatan mutu layanan salah satunya adalah kemudahan dan kecepatan dalam mengakses pelayanan rawat jalan rumah sakit.

“Menindaklanjuti project LARAS sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Cibinong dibentuk tim pelaksanaan optimalisasi waktu tunggu pelayanan rumah sakit. Dari semula lamanya waktu antrian rawat jalan di RSUD Cibinong yakni 4 jam 44 menit 23 detik menjadi 1 jam 50 menit, bahkan ada yang sampai 1 jam 21 menit”, jelas Yukie.

Lebih lanjut Yukie menerangkan, RSUD Cibinong membentuk tim pelaksanaan optimalisasi waktu tunggu pelayanan rumah sakit yang akan membantu memantau proses pelaksanaan kegiatan rumah sakit tersebut. Tugas tim pelaksanaan antara lain, melakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan Cabang Cibinong terkait pelaksanaan kegiatan, melakukan pengumpulan data dan informasi terkait kegiatan, melakukan identifikasi masalah terhadap objek pelaksanaan bersama BPJS Cabang Cibinong. Melakukan analisis masalah dan penentuan solusi terhadap identifikasi masalah yang ditemukan dan yang terakhir melakukan implementasi dan monitoring evaluasi solusi yang ditetapkan.

“Monitoring dan evaluasinya kita lakukan secara ketat, sehingga kita bisa bekerja sesuai dengan target yang ditentukan, jadi tantangan apapun bisa kita hadapi,” terang Yukie.

Yukie menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPJS Kesehatan atas bimbingan dan pendampingannya dalam project LARAS yang dilakukan sebagai upaya membantu optimalisasi waktu tunggu pelayanan rawat jalan di rumah sakit. Harapannya bersama BPJS kita semakin bisa meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat khususnya untuk layanan rujukan dan juga bisa menggulirkan inovasi-inovasi lain.

“Bagi RSUD Cibinong sebagai rumah sakit rujukan regional bisa melayani seluruh masyarakat kabupaten Bogor termasuk kota/kabupaten di sekitarnya. Jadi masyarakat yang menjadi peserta BPJS semakin dipermudah saat antre. Bisa menggunakan JKN Mobile untuk registrasi secara online di aplikasi tersebut,” tandas Yukie.

Sementara itu Kepala BPJS Kesehatan Cabang Cibinong, Ichwansyah Gani mengungkapkan, project LARAS yang diimplementasikan di RSUD Cibinong membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Ini bukan hanya jadi prestasi di Kabupaten Bogor tapi juga di tingkat Jawa Barat. Karena RSUD Cibinong dijadikan pilot project mewakili seluruh Jawa Barat.

“Hasilnya mampu memotong waktu lebih dari 60 persen, tentunya hal ini sangat memberikan dampak positif pada peningkatan layanan peserta JKN karena sudah sesuai dengan tagline kami yakni “Mudah, Cepat dan Setara”.

Ichwansyah menambahkan, dari keberhasilan ini kami sudah prioritaskan ada 14 lagi rumah sakit yang akan mengimplementasikan sistem LARAS. Sesuai dengan target yang kami tentukan yakni dari datang sampai dapat obat waktunya selama 2 jam 30 menit, dan 60 menit dari datang sampai mendapat layanan di Poli.

“Harapannya semua rumah sakit di Kabupaten Bogor bisa melayani sesuai dengan standar waktu yang sudah ditentukan. Sehingga ketika orang berobat ke rumah sakit tidak lagi khawatir dengan waktu tunggu yang lama” kata Ichwansyah Gani.

Pada kegiatan atau acara tersebut, turut hadir, Direktur RSUD Ciawi, perwakilan RSUD Leuwiliang dan RSUD Cileungsi, serta beberapa rumah sakit di wilayah Kabupaten Bogor. (Sto/Red)




Tiga Kecamatan di Kabupaten Pesawaran Jadi Lokasi Imunisasi Rotavirus

PESAWARAN, (TB) – Setelah Kecamatan Tegineneng, Pemerintah Kabupaten Pesawaran kembali memberikan imunisasi melalui Gebyar Imunisasi Rotavirus kepada masyarakat di Kecamatan Negeri Katon pada Kamis (11/01/2024).

Bupati Pesawaran yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Setdakab Pesawaran Joni Arizoni mengatakan lokus Pemkab Pesawaran memberikan Imunisasi Rotavirus di tiga kecamatan se – Kabupaten Pesawaran.

“Kemarin di Tegineneng, hari ini di Negeri Katon dan besok di Kecamatan Marga Punduh,” kata Joni di Balai Desa Lumbirejo, Negeri Katon.

Joni menerangkan Imunisasi Rotavirus diberikan kepada Bayi untuk mencegah stunting di Kabupaten Pesawaran.
“Imunisasi memiliki peran penting, selain dalam menurunkan angka kematian anak, juga menurunkan risiko anak untuk mengalami stunting,” sambungnya.

Tercatat anak dengan status imunisasi yang belum tuntas lebih berisiko mengalami stunting dibandingkan anak dengan status imunisasi lengkap.

Ia menjelaskan, pemberian imunisasi ini sesuai dengan rekomendasi WHO untuk melakukan pemberian imunisasi Rotavirus (RV) pada bayi di negara dengan tingkat kematian terkait Rotavirus Gastroenteritis (RVGE) yang tinggi.

Ia meminta imunisasi Rotavirus ini untuk lebih dikampanyekan kepada masyarakat.

“Capaian Imunisasi RV ini harus lebih dikampanyekan kepada masyarakat untuk memberikan pengetahuan, terutama pentingnya imunisasi RV sebagai upaya pencegahan diare yang dapat berdampak stunting pada bayi,” pungkasnya.

Ia pun berharap dengan Gebyar Imunisasi semua bayi 2-4 bulan terimunisasi Rotavirus serta dapat mempercepat capaian Imunisasi Rotavirus dengan target Nasional 100%.

“Semoga capaian sesuai dengan target, sehingga semua bayi dapat terimunisasi Rotavirus untuk mencegah penyakit Diare yang pada akhirnya bayi di Kabupaten Pesawaran akan terhindar dari stunting,”tutupnya. (Oby/Rif)




RSUD Leuwiliang Fokus Turunkan Stunting Melalui Program ASI Eksklusif

BOGOR, (TB) – RSUD Leuwiliang tengah fokus pada upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor salah satunya melalui program pencegahan stunting. Hal itu diungkapkan Kepala Instalasi Gizi, RSUD Leuwiliang Rini Suryanti melalui talkshow di Radio Teman 95,3 FM, pada peringatan Hari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke-73 tahun 2023, Selasa (24/10/23).

Sebagaimana diketahui, penurunan masalah stunting saat ini jadi prioritas dan fokus dilakukan oleh Pemerintah Pusat hingga daerah termasuk di Kabupaten Bogor dan RSUD Leuwiliang. Bahkan stunting ini tengah jadi sorotan dunia sebab dampak yang ditimbulkan dari stunting ini sangat berbahaya diantaranya memperlambat perkembangan otak dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar dan resiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi hingga obesitas.

“Tiga hal yang dapat mencegah stunting yakni, saat hamil atau ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi makanan yang tinggi natrium. Karena makanan yang tinggi natrium akan mengakibatkan ibu hamil tensi tinggi dan eklamsi pada ibu hamil. Ibu hamil itu tidak boleh merokok, minum yang bersoda, beralkohol karena akan menghambat asupan nutrisi ke janinnya, serta harus mengkonsumsi zat gizi yang lengkap,” tegas Rini Suryanti.

Menurutnya, pemberian ASI eksklusif juga menjadi salah satu cara efektif dalam mencegah terjadinya stunting. Untuk itu dia selalu memberikan edukasi terhadap pasien rawat jalan juga rawat inap khususnya di poli anak RSUD Leuwiliang mengenai pentingnya pemberian ASI terhadap pencegahan stunting.

“Kebijakan terhadap dukungan pemberian ASI Eksklusif ini terus kami lakukan, dan terus kita edukasi kepada para orang tua yang memiliki bayi dan balita. Bahkan kita juga selalu turun langsung ke posyandu untuk mengoptimalkan edukasi ini,” imbuhnya. (Red)




Akan Hadir! Pengobatan Syafaat Lamban Sehat Di Kecamatan Way Lima

PESAWARAN, (TB) – Dalam waktu dekat akan hadir pengobatan SYAFAAT LAMBAN SEHAT (Pengobatan segala macam penyakit) generasi Buway Semenguk (Sangkal Putung) Insya Allah akan launching secepatnya di Desa Gedung Dalom Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, Sabtu (14/10/2023)

Dikatakan Generasi Buway Semenguk (Sangkal Putung) Zul yang akrab dipanggil Bang Zul,
” Insya Allah atas ijin Allah bisa mengobati berbagai Penyakit di antaranya : Patah tulang, Terkilir, Stroke, Syaraf kejepit, Asam urat & rematik, Kembung, Keseleo, Magh kronis, Asam Lambung dan Gangguan jiwa,” Kata Bang Zul, saat di temui dikediamannya Bang ZUL yang beralamatkan di Desa Gedung Dalom.

Dalam keterangannya,
” Iya Mas Insya Allah secepat nya, LAMBAN SEHAT, akan segara Launching untuk membantu sesama manusia karna sekarang ini banyaknya Penyakit-Penyakit yang Insya Allah kita bisa membantu,” ujarnya.

Selanjut nya disini kami menyedikan rawat inap kalau ada pasien yang dari jauh dan kami siap kan pasilitas makan minum dan kamar untuk beristirahat dalam rangka penyembuhan dan pemulihan,

” Disini kita buka praktek di LAMBAN SEHAT buka 1×24 jam libur pada hari selasa, dan juga tidak memasang tarif atau biaya pengobatan, karna ikhlas bagi anda berkah bagi kami,” Ucap Bang Zul.

selanjutnya LAMBAN SEHAT juga menyedikan tenaga ahli bidang penyakit-penyakit di atas karna pada dasar nya kesembuhan pasien kebanggaan bagi kami,” Tambahnya.

Untuk memudahkan komunikasi Bang ZUL bisa menghubungi ke kontak person ke Nomor Wathsapp 081311506064.

(Oby/Rif)




RSUD Cibinong Luncurkan Layanan Unggulan Berbasis One Healt

CIBINONG, (TB) – RSUD Cibinong melakukan meluncurkan Pelayanan Unggulan berbasis One Health yang dibuka secara langsung oleh Bupati Bogor, Iwan Setiawan, Kamis (5/10).

Iwan Setiawan dalam sambutan berharap layanan unggulan ini bisa berdampak langsung untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.

” Saya berharap masyarakat bisa merasakan kehadiran inovasi yang dibuat oleh RSUD Cibinong ini, sehingga pelayanan dapat lebih maksimal, lebih efisien, lebih singkat dan masyarakat lebih nyaman,” ujar Iwan Setiawan.

Menurut Iwan, layanan unggulan berbasis One Health Bogor Hade ini merupakan salah satu sistem yang terintegrasi dengan seluruh pelayanan di RSUD Cibinong. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, dan memudahkan masyarakat mengakses pelayanan kesehatan.

Iwan Setiawan melanjutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor juga terus berupaya meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dengan berkembangnya layanan di RSUD Cibinong yang mencakup pelayanan penyakit infeksi emerging dan zoonosis didukung penambahan klinik gizi dan herbal, klinik kedokteran okupasi dan agromaritim, klinik akupuntur dan hipnoterapi, terapi hiperbarik.

“Serta layanan digital Bogor Hade dan Cageur, fasilitas di RSUD Cibinong semakin lengkap. Semoga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Kabupaten Bogor dan sekitarnya,” jelas Iwan.

Sementara itu Direktur RSUD Cibinong Yukie Meistisia Anandaputri Satoto menjelaskan, sebagai rumah sakit rujukan regional, RSUD Cibinong ditugaskan Kementerian Kesehatan untuk melaksanakan layanan-layanan unggulan, diantaranya layanan unggulan berbasis One Health Bogor Hade.

“Bogor Hade merupakan layanan khusus gawat darurat untuk penyakit infeksi emerging dan zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Bogor Hade juga adalah pelayanan yang terintegrasi untuk pelayanan tradisional komplementer, untuk menangani pasien secara holistik, pengobatan tradisional komplementer itu melengkapi pelayanan kesehatan kedokteran modern,” jelas Yukie.

Yukie menuturkan, dirinya belajar dari pengalaman pandemi Covid-19 dimana saat ini harus siap mengidentifikasi potensi wabah, juga harus selalu siap untuk kegawatdaruratan, apalagi jika berkaitan dengan wabah. Bogor Hade ini juga memberikan inovasi baru, yakni pelayanan kesehatan tradisional komplementer dan layanan kesehatan berbasis One Health yang pertama di Jawa Barat.

“Jika ada potensi wabah, dari Puskesmas bisa mengidentifikasi sejak awal, sehingga rumah sakit sudah bersiap-siap untuk menghadapi hal tersebut, juga sudah terkoneksi dengan 112 Diskominfo dan 119 SiTegar,” tutur Yukie.

Ia menambahkan, sebagai rumah sakit rujukan regional juga harus siap menerima kegawatdaruratan selama 24 jam, maka kami membangun Command Center kami di IGD. Selain menerima rujukan dari Puskesmas, juga menerima rujukan dari rumah sakit sekitar dan juga rujukan melalui layanan 112 dan 119.

“Dengan dukungan Bupati Bogor, RSUD Cibinong bersama Pemkab Bogor siap untuk menunjang pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat,” tandas Yukie.

Hadir pada acara tersebut, Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan Kementerian Kesehatan Sundoyo, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat Heri Antasari, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Raden Vini Adiani Dewi, perwakilan Forkopimda Kabupaten Bogor, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Sekretaris Daerah (Sekda), beserta jajaran kepala perangkat daerah. (Sto)




Jadi Pemateri di Acara Sosialisasi Stunting, Farah Nuriza: Anak Stunting Ancam Masa Depan Bangsa

LAMPUNG SELATAN, (TB) – Upaya pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, yakni sejak masa remaja, saat akan menikah, hamil, sampai anak berusia 5 tahun. Upaya pencegahan ini sangat penting dilakukan sehingga anak yang dilahirkan dalam kondisi sehat dan tidak stunting.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Bidang Anak Jalanan dan Anak Terlantar KNPI Provinsi Lampung, Farah Nuriza Amelia dihadapan ratusan peserta saat menjadi pemateri dalam acara sosialisasi stunting di Lampung Selatan (Lamsel), Selasa (26/9).

Dihadapan ratusan peserta, Mbak Farah sapaan akrabnya menyampaikan bahwa Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. “Jadi yang pendek belum tentu stunting. Tapi kalau stunting pasti pendek,” kata dia.

Mbak Farah juga menyatakan dampak stunting pada anak yakni rendahnya kemampuan kognitif/kecerdasan pada anak, anak mudah sakit, lambat dalam mengikuti pelajaran. “Dan anak-anak yang stunting akan mengancam masa depan bangsa,” kata dia.

Menurutnya, stunting terjadi diantaranya disebabkan asupan gizi yang kurang pada masa 1000 hari pertama kehidupan dan juga faktor faktor lain. “Seperti pola asuh, dan juga karena 4T yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak,” kata dia.

Untuk itu, kata dia, perlu ada upaya untuk mencegah stunting dengan cara konsumsi makanan yang mengandung protein hewani setiap hari. Seperti telor, ikan, daging sapi, daging ayam dan lain sebagainya. “Kemudian rutin melakukan penimbangan ke Posyandu, dan berikan ASI Eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan
ASI mengandung zat gizi lengkap dan mudah diserap dengan sempurna terutama ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan,” kata dia.

Sementara itu, pengamat sosial Ahmad Salasi yang hadir juga sebagai pemateri mengatakan, persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional, di mana Lamsel menjadi salah satu kabupaten prioritas lokus stunting sejak tahun 2020

“Ternyata yang didapati stunting bukan hanya terjadi pada masyarakat yang tergolong tidak cukup secara sosial ekonomi. Salah satu kendalanya adalah pemahaman dan kemauan kuat untuk menjalankan gaya hidup sehat,” katanya.

Lanjutnya, pengentasan masalah stunting dan kesehatan merupakan kunci untuk menekan ketimpangan sosial. Dan orang tua harus punya andil mengubah pola konsumsi sehat dirinya dan masyarakat seiring dengan pengembangan sektor-sektor ekonomi di lingkungannya. “Jadi jangan ekonomi tumbuh, atau pariwisata berkembang, namun orang miskin tetap banyak. Itu artinya ekonomi tidak menetes,” tukasnya.(Oby)




RSUD Ciawi Terus Kembangkan Inovasi Layanan Menuju Rumah Sakit Digital

CIAWI, (TB) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi secara konsisten mengembangkan inovasi-inovasi layanan seperti Bogor Pain Center (BPC), Pelayanan Jantung Terpadu (PJT), pengembangan layanan hemodialisa, dan layanan lainnya.

Direktur RSUD Ciawi, dr. Fusia Meidiawaty mengungkapkan, tak hanya sampai disitu, menurutnya, ke depan RSUD Ciawi akan mengembangkan diri menjadi rumah sakit umum daerah berbasis digital dengan mengembangkan berapa aplikasi online.

“RSUD Ciawi sebagai salah satu dari rumah sakit daerah di Kabupaten Bogor saat ini memiliki layanan unggulan seperti Bogor Pain Center (BPC), kemudian Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) dan pengembangan dari hemodialisa,” ungkap dr. Fusia.

Fusia menuturkan, ke depan RSUD Ciawi akan menjadi rumah sakit berbasis digital, dengan mengembangkan beberapa aplikasi online. Salah satu tujuannya adalah, nantinya pasien sudah tidak lagi berdesakan untuk mendaftar. Dan tentunya mempermudah pasien dalam mengakses layanan.

“Segala sesuatunya akan kami kembangkan secara online, mulai dari pendaftaran, termasuk pengembangan elektronik medical record, sehingga pelayanan kepada pasien sudah paperless,” ujar dr. Fusia.

Ia menambahkan, RSUD Ciawi, terus berkembang dan bergerak sesuai dengan visi misinya, yakni menjadi “Rumah Sakit Terpercaya Pilihan Masyarakat”, dengan motto “Selalu Melayani dengan Hati dan Senyum”.

Untuk diketahui, layanan unggulan RSUD Ciawi seperti Bogor Pain Center dan Pelayanan Jantung Terpadu sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, sehingga pasien bisa mengakses layanan tersebut dengan menggunakan BPJS. Layanan ini pun mendapatkan respon positif dari publik.

Salah satunya, inovasi layanan Bogor Pain Center diakui sebagai layanan dalam bentuk instalasi rumah sakit pertama di Indonesia yang memberikan layanan multidisiplin dalam penanganan nyeri. Bogor Pain Center mampu membawa Kabupaten Bogor meraih Innovative Government Award (IGA) tahun 2021 dan 2022. Hal ini juga menjadikan Kabupaten Bogor sebagai kabupaten terinovatif se-Indonesia. (Red)




Pastikan Hal Ini, Dirti BPJS Kesehatan Tinjau Langsung RSUD Cibinong

CIBINONG, (TB ) – BPJS Kesehatan terus memastikan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mendapatkan pelayanan yang mudah, cepat dan setara. Digitalisasi menjadi solusi kemudahan pelayanan yang terus ditawarkan oleh BPJS Kesehatan untuk memotong birokrasi dan simplifikasi layanan. Hal tersebut dipastikan saat supervisi Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan di RSUD Cibinong pada Jumat (23/06).

Didampingi dengan Deputi Direksi Wilayah Jawa Barat Arief Syaefuddin dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Cibinong Ichwansyah Gani, supervisi dilakukan dalam rangka memastikan implementasi antrean online pada Aplikasi Mobile JKN di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) telah berjalan dengan optimal. Pada kesempatan yang sama Edwin menyapa dan menanyakan pemanfaatan Aplikasi Mobile JKN dari sudut pandang peserta JKN yang ditemui di RSUD Cibinong.

“Saya mengapresiasi layanan digital yang telah terimplementasi dengan baik di RSUD Cibinong. Antrean pasien yang terkontrol di rumah sakit merupakan bukti pelayanan digital telah berjalan dengan baik. Peserta JKN dapat berobat tanpa harus antre, dengan mengambil nomor antrean pada menu antrean online di Aplikasi Mobile JKN pasien mendapatkan waktu pasti layanan untuk berobat,” ujar Edwin.

Selain menyapa peserta JKN yang berobat, Edwin juga mengapresiasi penyediaan booth anjungan Mobile JKN di lobi utama RSUD Cibinong. Ditugaskan Duta Mobile JKN dengan siaga membantu pasien untuk bisa mengakses sampai memanfaatkan layanan berbagai menu yang tersedia pada Aplikasi Mobile JKN.

Ery Mustika petugas Pemberi Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) di RSUD Cibinong diamanahkan sebagai Duta Mobile JKN sejak Januari 2023. Ia menyatakan menjadi Duta Mobile JKN merupakan suatu kehormatan baginya, sehingga memberikan pelayanan prima dalam mengedukasi peserta JKN untuk memanfaatkan layanan digital yang dapat mempermudah peserta.

“Paling sedikit 20 peserta JKN yang saya bantu registrasi Aplikasi Mobile JKN setiap harinya, ini merupakan amanah yang harus dijalani sepenuh hati. BPJS Kesehatan sudah memberikan fasilitas berupa Aplikasi Mobile JKN dengan berbagai menu di dalamnya yang dapat dimanfaatkan seluruh peserta JKN untuk mengurus administrasi perubahan data, daftar antrean online hingga menu Kartu JKN Digital. Bukan hanya untuk peserta, bagi mitra fasilitas kesehatan juga aplikasi ini banyak sekali manfaatnya untuk simplifikasi layanan,” ujar Ery.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Cibinong Fertami Dianasari mengatakan manajemen rumah sakit terus mengupayakan agar seluruh pasien yang berobat tidak mendapatkan kesulitan layanan kesehatan begitu pun dalam pengurusan administrasi. RSUD Cibinong juga memperkenalkan sistem telemedicine layanan non tatap muka yang dinamakan “CAGEUR”. Hal ini mendapatkan apresiasi karena membuktikan RSUD Cibinong cukup perhatian terhadap perkembangan teknologi informasi demi meningkatkan kualitas pelayanan pasien.

“Kepuasan pasien menjadi fokus kami dalam memberikan pelayanan. RSUD Cibinong menghadirkan berbagai inovasi dan pengembangannya karena kami terus berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang canggih dan berkualitas. Era digital seperti saat ini sudah seharusnya masyarakat mendapatkan kemudahan termasuk kemudahan pelayanan kesehatan, itu menjadi tugas bersama dalam edukasi pemanfaatan aplikasi,” ujar Fertami.

Ia juga menambahkan optimalisasi pemanfaatan Aplikasi Mobile JKN dan menu antrean online berdampak pada terkendalinya biaya operasional, meningkatnya kepuasan peserta terhadap fasilitas kesehatan karena tidak perlu menunggu lama dan meminimalisir risiko tertular virus yang ada di fasilitas kesehatan. Didominasi oleh peserta JKN yang berobat di RSUD Cibinong kami memastikan pasien berobat mendapatkan haknya yakni pelayanan yang mudah, cepat dan setara. (/Red)




Melalui Aplikasi Klinisa, Puskesmas Citeureup Hadirkan Layanan Dalam Satu Genggaman

CITEUREUP, (TB) – Puskesmas Citeureup kini telah memberlakukan pendaftaran berobat secara online melalui aplikasi Klinisa, yang dengan mudah dapat diakses melalui smartphone. Hal itu diungkapkan Kepala Puskesmas Citeureup, Nining Sunengsih di Puskesmas Citeureup, Selasa (20/6/22)

Dengan diberlakukannya pendaftaran berobat secara Online ini, kini warga Kecamatan Citeureup tidak perlu lagi datang pagi-pagi dan antre berlama-lama untuk antre pendaftaran berobat

“Sebetulnya kita sudah buka pendaftaran online ini sejak November 2022, tapi berjalan efektifnya sejak awal Januari 2023 tahun ini,” ungkap Nining.

Nining juga mengungkapkan, kemudahan pendaftaran berobat online ini salah satunya adalah mempercepat antrean. Kedua masyarakat bisa menentukan waktu berobat baik jam maupun tanggal bahkan bisa daftar satu hari sebelumnya.

Lanjut Dia, pendaftaran berobat online ini dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat karena pendaftaran bisa diakses kapan dan dimanapun hanya dengan menggunakan smartphone melalui Aplikasi Klinisia. Sebelumnya masyarakat harus mengunduh aplikasi Klinisia terlebih dahulu melalui smartphone.

“Masyarakat tidak perlu datang pagi untuk menunggu, karena setelah daftar online akan tertera keterangan baik nomor antrean dan estimasi pemeriksaan jadi bisa datang sesuai jam yang sudah ditentukan, tidak lagi harus menunggu lama,” tegas Nining.

Nining menerangkan, antusias masyarakat cukup tinggi adanya layanan pendaftaran berobat secara online ini.

“Alhamdulillah dari pantauan kami, justru saat ini sudah banyak yang beralih mendaftar secara online. Meskipun masih ada yang offline, tapi kami akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi agar semua masyarakat tahu dengan layanan terbaru kami ini,” tuturnya.

Ia berharap dengan transformasi digital melalui layanan pendaftaran berobat online ini dapat memberikan layanan kesehatan yang mudah dan cepat seperti yang diharapkan masyarakat luas. Serta dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan di Puskesmas Citeureup.

“Dirinya akan terus berupaya memenuhi layanan kesehatan yang baik seperti yang diharapkan masyarakat,” imbuhnya.

Masyarakat Kampung Kamurang Kecamatan Citeureup, Agung Wibowo mengakui sangat terbantu dengan layanan pendaftaran online ini. Karena bisa mempercepat dan mengurangi antrean lama.

“Alhamdulillah sekarang bisa lebih cepat layanannya, hari ini mau berobat ke dokter umum. Biasanya antri sekarang jadi sat-set layanannya,” tandasnya. (Red)