IDI Kota Bogor Bersinergi Atasi Skabies di Kayumanis

0
IMG-20250502-WA0055
Spread the love
image_pdfimage_print

KOTA BOGOR, (TB) – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor menggandeng sejumlah mitra strategis dalam upaya menekan angka kasus skabies di wilayah Kayumanis.

Kegiatan pendampingan program pencegahan penyakit kulit tersebut digelar di Yayasan Azka Azkia, Kota Bogor, sebagai wujud pengabdian IDI kepada masyarakat.

Ketua IDI Kota Bogor, dr. Armein Sjuhairy Rowi, M.Kes., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen IDI Kota Bogor dalam memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat. “Ini wujud nyata kami untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana penunjang Satuan Kredit Profesi (SKP) bagi para dokter yang terlibat,” terang dr, Armein, sapaan akrabnya.

dr. Armein juga mengapresiasi dukungan Sam Marie, Tramedia General Trading, CT Arsa Foundation, dan SDM PT Surya Dermato Medica Laboratories dalam pelaksanaan pemeriksaan skabies dan promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada santri. Ia meyakini, melalui kerjasama yang baik antara pemerintah, tenaga kesehatan, sektor swasta, dan masyarakat, angka kasus skabies di Kota Bogor dapat ditekan.

Sementara itu dokter Puskesmas Kayumanis, Inggrid mengungkapkan bahwa selama tahun 2024, tercatat terdapat 500 kasus skabies di wilayah kerjanya. Tingginya angka kasus ini, dikarenakan minimnya kesadaran masyarakat tentang penyakit skabies. “Untuk itu melalui penyuluhan dan promosi kesehatan ini, masyarakat dapat teredukasi dan memiliki keterampilan untuk mencegah dan mengobatinya dengan tepat”.

Dalam acara tersebut, hadir juga dokter spesialis kulit dan kelamin, Doktor dr. Tjut Nurul Alam Jakoeb, Sp.DVE. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa skabies sering menyerang area lipatan kulit seperti sela-sela jari, pergelangan tangan, siku, dan ketiak. Area lain yang juga rentan adalah sekitar pusar, selangkangan, dan daerah genital. Pada anak-anak, scabies bisa juga menyerang kulit kepala, leher, wajah, telapak tangan, dan telapak kaki.

Menurutnya, apabila ada masyarakat yang terkena skabies, mereka dapat mengobatinya dengan salep gatal. “Saya merekomendasikan untuk menggunakan salep permethrin,” singkatnya.

Dilain sisi, dr. Rose menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dengan menerapkan PHBS maka penyakit skabies dapat dihindari.

“Terus menjaga PHBS, dan ingat untuk tidak bertukar alat mandi, sering mencuci tangan, dan mencuci pakaian serta handuk setiap tiga hari sekali. Sebaiknya, sebelum dicuci dengan detergen, pakaian direndam air panas terlebih dahulu agar membunuh kuman yang menempel di pakaian,” terangnya. (Patrick)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *