Dinilai Tidak Menjalankan Keputusan MK, Ribuan Warga Gelar Aksi Didepan Kantor KPU Pesawaran

PESAWARAN, (TB) – Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penyelamat Pesawaran (AMPP) turun ke jalan, menuntut KPU Pesawaran menjalankan amar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang Pemungutan Suara Ulang (PSU). Aksi berlangsung di depan Kantor KPU Pesawaran, Senin (17/3/2025).
Awalnya aksi berjalan damai, namun situasi berubah mencekam saat massa tak diizinkan masuk ke Kantor KPU. Maka terjadi saling dorong, berubah menjadi bentrokan panas antara massa dan aparat kepolisian.
Suasana semakin memanas ketika sebuah mobil peserta aksi menerobos pagar Kantor KPU.
Akibat aksi dorong mendorong tersebut, salah satu Ormas humas GRIB luka di Pelipis Kericuhan tak bisa dihindari. Bentrokan fisik antara massa dan aparat pun pecah. Febriansyah, Humas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), menjadi salah satu korban bentrokan, mengalami luka di pelipis mata.
Di tengah kekacauan, Kapolres Pesawaran AKBP Maya Henny Hitijahubessy akhirnya turun tangan. Dengan suara tegas, ia menawarkan solusi untuk meredakan situasi.
” Saya tidak akan mengizinkan seluruh massa masuk karena ini objek vital. Saya meminta perwakilan sepuluh orang untuk masuk dan menyampaikan aspirasi,” Kata Kapolres Pesawaran.
Setelah bernegosiasi, perwakilan massa akhirnya masuk ke dalam kantor KPU untuk menyampaikan tuntutan mereka.
Safrudin Tanjung, salah satu koordinator aksi, menegaskan bahwa mereka menunggu keputusan dari KPU Pusat.
” Kalau memang gak memenuhi syarat, kita minta kotak kosong. Kita minta penundaan semuanya. Gak bisa calon boneka dipaksakan untuk PSU. Itu titik krusialnya,” Tegasnya.
Menurutnya, putusan MK yang memerintahkan PSU sudah final dan harus dijalankan sesuai aturan.
” Kami ini mengawal MK, justru KPU yang seharusnya mengawal Demokrasi harus ditegakkan, jangan sampai ada kepentingan tertentu yang merusaknya,” Pungkasnya.
Menunggu babak baru PSU Pesawaran aksi ribuan massa hari ini menjadi bukti bahwa persoalan PSU di Pesawaran belum selesai. Semua mata kini tertuju pada KPU Pusat, yang harus segera mengambil keputusan.
Apakah tuntutan massa akan dikabulkan atau justru keputusan lain yang akan keluar.
Satu hal yang pasti, rakyat Pesawaran siap terus mengawal demokrasi.(**)