Klinik Fertilitas RSUD Cibinong Hadirkan Layanan Inseminasi Buatan Untuk Pasangan Infertilitas

Bogor, (TB) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi warga Kabupaten Bogor. Salah satu inovasi yang dilakukan ialah dengan menghadirkan Fasilitas Klinik Fertilitas.
Klinik Fertilitas ini digadang-gadang menjadi yang pertama ada di wilayah kabupaten bogor dengan menghadirkan berbagai layanan diantaranya, konsultasi dengan dokter kandungan subspesialis fertilitas. Pemeriksaan siklus menstruasi dan ovulasi
USG Transvaginal untuk pemeriksaan organ reproduksi yang lebih akurat. HSG (histerosalfingografi) untuk mengetahui kondisi rahim dan tuba falopi). Laboratorium Fertilitas (pemeriksaan hormon dan analisis sperma) Pre Marital Test
Histeroskopi untuk penilaian rongga rahim Laparaskopi dan program kehamillan dengan cara
Induksi ovulasi & stimulasi ovarium serta Inseminasi intra uterine (IUI).
Program kehamilan dengan inseminasi buatan atau Intrauterine Insemination (IUI) ialah prosedur yang ditawarkan dunia medis untuk membantu pasangan terkait masalah kesuburan pada kehamilan.
Layanan Inseminasi buatan ini di dukung oleh dokter spesialis kandungan yang tentunya profesional di bidangnya dengan alat yang
dapat mendukung meningkatkan peluang kehamilan bagi pasangan suami-istri (Pasutri) yang mengalami kesulitan memiliki keturunan.
dr. Nazif. Sp.OG. Subsp. F.E.R. spesialis kandungan RSUD Cibinong dalam keterangannya menyampaikan terkait fasilitas klinik Fertilitas yang ada di RSUD Cibinong merupakan program baru dan yang pertama ada di bogor.
“Di RSUD Cibinong kini telah hadir layanan program kehamillan dengan inseminasi. Program ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi para pasien dengan masalah infertilitas atau suatu kondisi ketika pasangan belum bisa hamil meskipun sudah melakukan hubungan seksual tanpa alat pengaman secara teratur),” ungkap dr.Nazif. Senin (10/3/25).
Lebih lanjut, dr. Nazif. Sp.OG. juga menjelaskan bahwasanya untuk mendapatkan layanan program inseminasi buatan (IUI) ini, pasien harus melalui beberapa tahapan. Dimana sebelum menjalankan tahapan tersebut, pihak Dokter ataupun ahli medis profesional akan mengawalinya dengan proses konsultasi dengan pasien guna mengetahui gejala medis yang dialami calon pasien.
” Tahap awal untuk melakukan insem itu yakni dengan melakukan konsultasi terlebih dahulu untuk mengetahui kendala- kendala dari pasien infertilitas tersebut. Lalu jika tim medis meyakini problem dari pasien infertilitas terdapat pada kualitas sperma, ataupun indikasi dari pergerakan si sperma pada jaringan sel telur (dari hasil konsultasi), termasuk bila diketahui terdapat siklus haid tidak teratur dan gejala ejakulasi dini, maka program inseminasi buatan tersebut pun kami anjurkan,” terangnya.
Untuk lengkapnya berikut tahapan program kehamillan dengan Inseminasi yang dipaparkan dr. Nazif. Sp.OG. Subsp. F.E.R
1. Ovulasi
Tahap awal teknik inseminasi buatan adalah mengetahui waktu ovulasi. Hal ini sangat penting untuk memastikan sperma yang disuntikkan waktu yang tepat sehingga mendukung kehamilan yang sehat.
2. Persiapan Sampel Sperma.
Pasien laki-laki akan diminta menyediakan sampel sperma segar pada hari prosedur untuk kemudian diproses di laboratorium.
3. Inseminasi
Dokter akan memasukkan spekulum ke dalam vagina, kemudian menyuntikkan sperma yang telah melalui proses pencucian (washing sperma) ke dalam rahim menggunakan kateter.
Menurut dr. Nazif, proses washing sperma dilakukan dalam waktu maksimal 30 menit untuk memastikan kualitas sperma terbaik yang akan digunakan dalam prosedur.
dr. Nazif. Sp.OG. Subsp. F.E.R. juga memastikan bahwa program Inseminasi buatan (IUD) ini untuk potensi resikonya sangat rendah, baik untuk pasien (Ibu) maupun calon janin (Bayi).
” Kami pastikan program kehamillan dengan Inseminasi ini untuk kemungkinan resikonya sangat rendah kemungkinan terjadi resiko itu diantaranya seperti Infeksi, sedikit pendarahan vagina, kehamilan ganda bila dikordinasikan dengan obat-obatan pemicu ovulasi. Tapi untuk resiko terhadap janin, kita belum pernah menemukan kasusnya,” tegasnya.
Namun dokter spesialis kandungan dr. Nazif. Sp.OG. Subsp. F.E.R. menyebutkan jika program Inseminasi ini tidak dianjurkan untuk calon ibu yang usianya diatas 35 Tahun. Dengan alasan  ada kerentanan resiko pada usia yang sudah tidak begitu produktiv pada proses kehamilan.
Nah karena program medik kehamillan Inseminasi ini tidak tercover oleh BPJS Kesehatan, Diakhir, dr. Nazif. Sp.OG. menjelaskan bahwa program inseminasi buatan (IUI)  di RSUD Cibinong ini untuk estimasi biayanya akan ada beberapa paket tergantung pada kondisi pasien dan permintaan pasien. Namun secara umum dr.Nazif menyebut untuk biayanya  berkisar di biaya sekitar RP. 5 hingga 6 Juta keatas. (Sto)