Kecewa Usulan Tak Masuk Skala Prioritas, KS SDN Koleang 01: Musrenbang Kecamatan Jasinga Seperti Sudah di Pola

BOGOR, (TB) – Kembali, Kepala Sekolah SDN Koleang 01, Bohar akhirnya buka suara terkait hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Jasinga tahun 2025 yang kini menjadi sorotan publik sejagat raya Kabupaten Bogor.
Sama seperti yang lain, Bohar mengaku kecewa, sudah beberapa kali mengusulkan penambahan ruang kelas baru namun hal itu tidak masuk skala prioritas di tahun 2025.
Menurutnya, Musrenbang yang diselenggarakan tingkat Kecamatan Jasinga terkesan sudah di pola.
“Musrenbang itu sudah di pola, udah di pola kita tidak bisa berkutik ya, kalau tidak di pola mungkin Koleang 1 kan ada untuk paving block dan penambahan rehab kantor tetapi nyatanya tidak ada,” kata Bohar sembari menunjukkan kondisi Sarpras MCK dan kondisi ruang kelas kepada beritasatoe.com beberapa waktu lalu.
Ebo sapaan akrabnya berkeinginan SDN Koleang 01 ada penambahan RKB, hal ini mengingat jumlah kelas dan rombel tidak sebanding.
“Ya itu keinginannya, ruang kelas baru, jumlah siswa 346 hanya ada 5 ruang, rombel ada 10. Jomplang, bahkan ini shift juga pagi-siang bukan pagi-sore,” kata dia.
Mantan Kepsek SDN Cikopomayak 02 ini beranggapan wilayah Koleang gerbangnya Jabar dan Banten. Â Selain itu, katanya, tahun 1947 hanya ada 6 SD yang telah berdiri.
“1947 waktu itu baru ada Jasinga 1, Kalong sawah 1, Sukamanah 1, Barengkok 1, Bagoang 1 dan Koleang 1. Kadang-kadang disini secara pribadi bahasa saya tuh pintu gerbang Jawa Barat dengan Banten coba Banten sudah mentereng kalau di sini,” sebutnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPK KNPI Kecamatan Jasinga, Agung Setyana Rahman mengungkapkan hal yang sama.
Dirinya merasa kecewa hasil Musrenbang yang telah dilaksanakan pada Rabu (5/2/2025) lagi dan lagi membuat geram berbagai pihak. Dari hasil yang didapat, kata dia, SDN Pangradin 01 tidak masuk kedalam sasaran Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
“Merasa kecewa setelah mengetahui hasil Musrenbang,
pasalnya SDN Pangradin 01 tidak
masuk dalam sasaran RKPD Kecamatan Jasinga, padahal melihat kondisi sekolah sangat mengkhawatirkan,” ungkapnya kepada beritasatoe.com dalam diskusi ringan, Jumat (7/2).
Memiliki dasar yang relevan, pondasi sekolah terlihat sudah terkelupas dan bebatuan mulai bermunculan.
Agung menambahkan, ruangan sekolah sudah termakan usia ini dikhawatirkan ambruk jika melihat situasi cuaca di musim penghujan.
“Karena pondasi bangunan sudah mulai runtuh karena dimakan usia karena ruang kelas tersebut terakhir di rehab tahun 2010 sekitar 15 tahun yang lalu, mengingat cuaca akhir-akhir ini di musim penghujan sangat khawatir terjadi roboh dan takut memakan korban,” jelasnya. (Del)