Miris! Tukang Ojek Korban Geng Motor di Cigombong, Bingung Mau Berobat Tak Mampu Bayar Rumah Sakit

0
Spread the love
image_pdfimage_print

BOGOR, (TB) – Karena keterbatasan ekonomi, M. Royani seorang ojek Pangkalan Cigombong, warga Kampung Ciloa, RT 06 RW 01, Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, korban pengeroyokan dan pembacokan oleh sekelompok geng motor bersenjata tajam, Senin (11/11) dini hari, terpaksa harus menahan rasa sakit akibat luka-luka yang dideritanya di rumah.

“Setelah kejadian, kakak saya yang menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan geng motor bersenjata itu dibawa ke puskesmas Cigombong. Tapi, karena tiga luka bacokan di badannya lumayan parah maka kakak saya dirujuk ke rumah sakit medicare Cicurug. Sesampainya di rumah sakit itu, kami kebingungan karena pihak rumah sakit medicare menyatakan bahwa untuk menangani kondisi kakak saya, kami harus menyiapkan uang sebesar 20 juta rupiah dan tidak bisa pakai BPJS. Jadi terpaksa kakak saya dibawa pulang ke rumahnya di Cidahu”, tutur Nurdin Awaludin, adik kandung korban, kepada beritasatoe.com.

Lebih lanjut Nurdin mengatakan, bahwa kejadian yang dialami kakaknya itu sudah ditangani oleh Kepolisian Sektor Cigombong – Cijeruk. Namun yang membuat pihak keluarganya kebingungan lagi karena pihak korban harus melakukan visum sesuai surat rujukan dari Polsek Cigombong – Cijeruk nomor : VER/156/XI/2024/RESKRIM, perihal permintaan visum et revertum luka pada korban.

“Kami bingung darimana untuk membayar biaya visum di rumah sakit Ciawi, belum lagi untuk biaya transportasi dari Cidahu ke rumah sakit Ciawi nya. Sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga besarnya, kakak saya hanya mengandalkan usaha mengojek yang hasilnya lebih sering pas-pasan untuk makan saja”, bebernya.

Terlepas dari kondisi tersebut, khususnya pihak keluarga korban maupun masyarakat berharap agar para anggota geng motor yang kerap melakukan aksi teror dan kriminal itu segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya.

“Aksi geng motor bersenjata tajam sudah semakin meresahkan kami sebagai masyarakat. Kami berharap agar pihak kepolisian segera melakukan tindakan tegas”, harap Sumarni, warga Kabupaten Bogor. (Rd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *