Sistem Hidroponik Jadi Pilihan Kelompok Tani Desa Banjarsari Tingkatkan Produksi Sayur-mayur

0
Spread the love
image_pdfimage_print

Ciawi, (TB) – Dalam mewujudkan program ketahanan pangan, Pemerintah Desa Banjarsari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, melalui kelompok tani, Gagah Gumincrang akan tingkatkan produksi sayur mayur, sistem hidroponik jadi pilihan.

Sekretaris desa (Sekdes) Banjarsari Dede Rahmat mengatakan, program ketahanan pangan tahun 2024, dikelola oleh kelompok tani Gagah Gumincrang, yang terbagi dua jenis yaitu hewani dan nabati.

“Saat ini pengembangan sayur mayur dengan sistem hidroponik jadi pilihan kelompok tani dengan berbagai pertimbangannya, selain sayuran disini juga sebelum nya sudah dilakukan launching pengembangan ikan sistem bioflok,” katanya.

Sementara itu Saylendra Puspa Wijaya, pembina Kelompok tani Gagah Gumincrang menyatakan, pengembangan pertanian sayuran sistem hidroponik banyak kelebihan yang didapat, dibanding sistem konvensional pada umum nya. Namun, kata Dia menggunakan sistem hidroponik lebih besar investasi awal untuk berikutnya relatif lebih efektif.

“Menggunakan sistem hidroponik investasi awal besar, namun punya kelebihan jauh lebih efektif dibanding dengan sistem konvensional yang membutuhkan lahan luas, melalui hidroponik penggunaan lahan bisa lebih efisiensi,” terang nya.

Menggunakan sistem hidroponik, sambungnya, bisa jauh lebih produktif, dan lebih efektif, “salah satunya dalam pemeliharaan masa produksi,” ujarnya saat berikan bimbingan teknik (Bimtek) pada anggota kelompok tani hidroponik.

Sebelum nya, Misbah Kepala Desa Banjarsari menyatakan, kepada para kelompok tani selaku penerima anggaran agar dilaksanakan sebaik baik nya, ketahanan pangan merupakan program pusat yang harus berjalan berkesinambungan,

“Harapan besar Saya sebagai pemerintahan Desa, program ini berjalan dan terus dikembangkan berkelanjutan, sehingga bisa tercipta peningkatan perekonomian warga terus berkelanjutan,” Imbuhnya.

Selain itu, Misbah juga berpesan, agar tertib administrasi, sebab kata Dia, penyertaan modal untuk ketahanan pangan bukan hibah dari pemerintah, namun dituntut laporan baik fisik, maupun administrasi.

“Kami bukan memberikan beban pada kelompok, karena setiap tahun ini harus ada berjalan berkesinambungan, jangan sampai ketahanan pangan jadi persoalan dikemudian hari, karena pertanggung jawaban akan kembali pada pemerintah Desa,” tandasnya.

Ade Salman pendamping Desa Kecamatan Ciawi, hadir pada acara tersebut, kepada wartawan menyampaikan, sangat mengapresiasi pada Desa Banjarsari, setelah dilakukan bimtek, Kelompok tani bisa menyerap wawasan dan langsung menerapkan nya.

“Hari ini bisa langsung merealisasikan program ketahanan pangan baik bidang hewani, maupun nabati, realisasikan sebagian Dana Desa .” ucapnya. Senin 30/09/2024.

Diharapkan nya, program ketahan pangan Desa Banjarsari, memilih untuk meningkatkan produksi sayuran, dengan sistem hidroponik bisa berhasil dengan baik.

“Semoga dengan sistem ini bisa berkembang dengan baik dalam pengelolaan nya dan intinya kegiatan ini benar benar bisa berhasil dengan baik dan memuaskan sesuai harapan.” Pungkasnya. (Wan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *