Walikota Tangsel di Dampingi Camat Pamulang:Pemkot Targetkan Angka Stunting Turun Hingga 8 %

Tangerang Selatan (TB)-Dalam kegiatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Tingkat Kecamatan yang
berlangsung di Aula Kecamatan Pamulang,
Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus berkomitmen untuk bisa menurunkan angka stunting.
Pada 2022,Tangsel berhasil menurunkan angka stunting dari 19,9 ke 9 persen.Dalam agenda rembuk stunting (2) Wali Kota Tangsel H.Benyamin Davnie menargetkan angka turun menjadi 8% .Selasa,pagi (1/8/2023).

Hadir dalam acara tersebut,Walikota Tangsel H.Benyamin Davnie,Camat Pamulang H.Mukroni,Sekcam Pamulang H.Munadi,Kasipem Sony Wahyudi,DP3AP2KB Dr.Hj.Tri Utami Pertiwi,Bapenda Ira Rahayu Yulianty,Dinas Kesehatan Tangsel Lilis Suryani,Kapus Pamulang Dr.Fitri,Lurah se-kecamatan Pamulang,Ketua/Wakil PKK Kelurahan,Kader Posyandu,Kader PKK Pokja IV,LPM,Karang Taruna dan 50 peserta undangan.

Benyamin menuturkan untuk menurunkan angka stunting,dibutuhkan kerja sama dan aksi yang jelas. Oleh karenanya,untuk tahun 2023 ini kita targetkan turun lagi ke angka 8 persen,” tuturnya.

Target saya turun menjadi 8% ini harus kita optimalkan caranya adalah Pak lurah,dinas, Puskesmas dan masyarakat bersama yang punya program punya anggaran turun semua untuk mengintervensi program-program kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan.Apalagi sekarang kita punya ngider sehat di setiap Puskesmas dan sudah 254.000 Kepala Keluarga se-Tangerang Selatan yang sudah didatangi,itu bisa kita manfaatkan untuk data-datanya,”jelasnya.

Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri harus berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK dan para kader Puskesmas,Kelurahan.sinergi itu saling melengkapi kekurangan yang dimiliki oleh kelompok-kelompok masyarakat kita.

“Dengan rembuk stunting inilah semoga penurunan kita bisa capai lagi.Untuk itu dalam mencegah stunting sekaligus mensukseskan yang sudah Presiden canangkan tahun 2045 menjadi Indonesia Emas.Mari bersama -sama kita kerja sama bersinergi dalam menekan angka stunting untuk menjadikan anak-anak generasi sehat Indonesia Emas,”ujarnya.

Sementara itu,Ira Rahayu Yulianty,
“Kegiatan-kegiatan di dinas yang dilakukan untuk penurunan angka stunting mulai dari bimbingan teknis,pembangunan sarana air limbah juga ada terhadap fakir miskin kemudian untuk medianya ada. Karena hal ini merupakan intervensi spesifik.Terkait dengan penurunan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang isinya salah satunya untuk rembuk stunting diharapkan nanti hasil hari ini bisa menjadi masukan bagi dinas supaya ada perbaikan di angka-angka yang nantinya akan disurvei oleh dinas kesehatan.

Kemudian Dinas Kesehatan Lilis Suryani menambahkan,”Stunting itu yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.Sederhananya,stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak.Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak”.

“Di masyarakat kita masih banyak yang anaknya mengalami stunting namun pihak keluarga tidak mau menerima dengan sebutan stunting.Oleh karenanya berikan pengetahuan dengan menggunakan kata lain sehingga mereka tidak merasa pertumbuhan si anak mengalami stunting,”tambahnya.

(Rusdan)