Nuruzzaman: Petugas Haji Yang Mementingkan Diri Sendiri Akan Dipulangkan

BEKASI, (TB) – Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, menegaskan, pada tahun ini benar-benar akan dipilih mana petugas yang bisa naik haji dan mana yang tidak bisa naik haji. Dengan demikian, jangan berharap semua petugas haji bisa menjalankan ibadah haji. Ketika mendaftarkan diri jadi petugas haji, itu artinya siap menjadi pelayan dan bukan untuk beribadah haji.

Penegasan Menteri Agama RI tersebut, disampaikan Staf Khusus Menag RI, Moh. Nuruzzaman, pada acara Bimbingan Teknis Terintegrasi Petugas Ibadah Haji Kloter Jabar 1444 H/2023 M, di Asrama Embarkasi Haji Bekasi, Jumat (31/3). Hadir memandu acara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Drs. H. Ajam Mustajam, M. Si. Sebanyak 771 orang petugas haji mengikuti kegiatan bimtek.

“Jika tujuannya untuk naik haji, tambahnya, maka harus menjadi jemaah haji dan bukan jadi petugas. Kalau mau haji jadi jemaah haji. Kalau ada petugas yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa memperhatikan dan memenuhi kewajibannya sebagai petugas, maka petugas itu akan dipulangkan ke tanah air,” tegas Gus Nuruzzaman, sapaan akrab Moh. Nuruzzaman itu.

Menurutnya, masalah ini cukup serius. Biasanya orang yang memilih jadi petugas karena antrean untuk naik haji itu lama. Maka daftar saja jadi petugas biar cepat dan bisa berangkat haji. Belum lagi memperoleh honor. Maka Menag sudah menyampaikan, akan memilih petugas yang akan ikut ke Arafah atau yang tetap berada di Mekah untuk menyiapkan pelayanan bagi jemaah .

Karena petugas itu tujuannya melayani, maka ibadahnya adalah melayani saja, bukan berfikir ibadah haji sendiri.

“Misalnya ibadah umrah. Karena dia sudah melaksanakan umrah, maka dia mengabaikan tugas- tugasnya. Malah lebih rajin ibadah umrahnya, salat di Masjidil Haramnya. Karena pilihannya menjadi petugas, tentu memberikan pelayanan harus diutamakan,” tuturnya. (Red)