Mengaku Dana BOS Tidak Cukup, SDN 5 Gedong Tataan Minim Perawatan

0
Spread the love
image_pdfimage_print

PESAWARAN, (TB) – SDN 5 Gedong Tataan yang terletak di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu sekolah yang mendapatkan dana bantuan BOS setiap tahunnya, namun sangat disayangkan sarana prasarana di sekolah tersebut sangat memprihatinkan.

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bertujuan untuk memenuhi standar pelayanan, minimal proses kegiatan belajar mengajar pada satuan pendidikan dasar ternyata belum mampu mencukupi kebutuhan khususnya untuk perawatan sarana prasarana.

Nampak terlihat keadaan gedung sekolah SDN tersebut yang memprihatinkan, terlihat seperti tidak ada perawatan, banyak plafon kelas yang jebol, bahkan beberapa genting banyak yang pecah serta cat dinding gedung sekolah terlihat kusam.

Padahal sudah dijelaskan dalam Permendikbud No. 6 Tahun 2021 tentang petunjuk teknis (Juknis) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler tahun 2021 itu sudah jelas anggarannya dari pemerintah pusat maupun kabupaten (APBN/APBD).

Kepala Sekolah Heriningsih mengatakan, bahwa sudah lama ruang belajar sekolah kami tidak dilakukan perbaikan.

“Sekolah ini sudah lama rusak dan belum ada perbaikan, tambah beberapa ruang kelas yang rusak seperti banyak plafonnya yang jebol dan genting pecah. Kalau turun hujan ya ruang kelas kena air apa lagi itu sangat mengganggu proses belajar bagi siswa siswi,” Katanya. menjelaskan saat ditemui awak media diruang kerjanya, Rabu (15/2/2023).

Dijelaskan Heriningsih, dari sekian pagu dana BOS yang diterima selama satu tahun, dirinya mengaku tidak mencukupi untuk dialokasikan pada perawatan sekolah, sebab kata dia, masih ada kegiatan siswa-siswi seperti profil pancasila, pameran hasil karya para siswa.

” Disamping itu juga kami harus membayar tenaga honor, membeli ATK dan sebagainya,” Ungkapnya.

” Kalau jumlah siswa disini secara keseluruhan itu 180 orang, namun untuk perawatan tidak cukup karena banyak yang harus di dahulukan mana yang lebih urgen skala prioritas itu didahulukan,” Tutupnya. ( Oby/Rif )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *