Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan Pimpin Jajarannya Studi Komparatif Ke Sumedang, Ini Tujuannya

0
WEB-POST-07-02-2023-img-20230207-wa0020--bb0bce5aec5ebf6120659c32364eeec6
Spread the love
image_pdfimage_print

SUMEDANG, (TB) – Keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam menangani persoalan stunting terus diupayakan. Jajaran dinas terkait yang dipimpin langsung Plt Bupati Bogor Pemkab Bogor melakukan studi tiru atau studi komparatif ke Kabupaten Sumedang

Plt Bupati Bogor dan rombongan diterima langsung oleh Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, di Gedung Negara, Kabupaten Sumedang, Selasa (7/2).

Untuk diketahui, Kabupaten Sumedang menjadi kabupaten dengan angka stunting terendah se-Indonesia. Keberhasilan menurunkan angka stunting ini diapresiasi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Pada beberapa kesempatan, Presiden meminta kabupaten dan kota di Indonesia belajar ke Kabupaten Sumedang.

Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengungkapkan, saya bersama jajaran Pemkab Bogor belajar dan melakukan kerjasama antar dua daerah khususnya dalam upaya penanganan masalah stunting. Saya tugaskan jajaran kepala dinas untuk menggali informasi dan mempelajari bagaimana Sumedang bisa berhasil, hal ini tentunya sebagaimana arahan bapak Presiden Jokowi.

“Kami tengah serius menangani persoalan stunting di Kabupaten Bogor, dan kami belajar ke Kabupaten Sumedang yang sukses dalam penanganan stunting, dengan menggunakan sistem aplikasi terintegrasi Simpati,” ujar Iwan Setiawan.

Iwan menambahkan, kami ingin penanganan stunting di Kabupaten Bogor lebih terintegrasi dan terukur, supaya penanganan stunting setiap tahunnya bisa efektif dan menurunkan angkanya. Harapannya tentu Kabupaten Bogor bisa bebas stunting.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir membagikan pengalamannya dalam menurunkan angka stunting di Sumedang. Ia menjelaskan, Alhamdulillah hari ini lima daerah bertemu di Sumedang, demi meningkatkan pelayanan kita kepada masyarakat. Kita sama-sama belajar, jadi sifatnya berbagi pengalaman, tidak untuk menggurui.

“Kabupaten Sumedang berhasil menurunkan angka stunting dari 32,27 persen pada tahun 2018 hingga menjadi menjadi 8,27 persen di tahun 2022. Keberhasilan penurunan stunting secara signifikan tersebut terjadi karena dukungan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” jelas Dony.

Dony menerangkan, dengan menggunakan platform aplikasi Simpati menghubungkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari kader Posyandu untuk melakukan pencatatan pemeriksaan berat badan dan tinggi anak, pimpinan daerah, Puskesmas, desa, dan dinas terkait lainnya untuk mendapatkan laporan terkait dengan stunting. Masyarakat juga dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk melakukan pengecekan status gizi anak.

“Sensus dilakukan oleh kader Posyandu yang terlatih, dan semua diukur. Jadi coverage nya 97 persen. Kader posyandu terlatih, alatnya tepat sesuai standar dan mampu mengaplikasikan aplikasi Simpati,” terang Dony.

Hadir pula pada studi tiru tersebut, Bupati Kaur Provinsi Bengkulu, Bupati Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul Provinsi DIY beserta jajarannya masing-masing.

Hadir pada kegiatan tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Kepala Bappedalitbang, perwakilan Dinas Sosial, beserta jajaran Direktur RSUD se-Kabupaten Bogor. (Sto)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *