KOTA BOGOR, (TB) – Bidang Pengembangan Bisnis dan Mutu RSUD Kota Bogor mencatat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Kota Bogor meningkat. Peningkatan ini terlihat dalam dua survei terakhir.
Berdasarkan survei tahap pertama yang dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2022 dengan melibatkan 2581 responden, kepuasan terhadap pelayanan kesehatan di seluruh unit RSUD berada di angka 91,87 persen. Dan kemudian pada survei tahap kedua yang dilaksanakan pada bulan Juli hingga September dengan total reaponden 2547, kepuasan konsumen mengalami kenaikan diangka 92,65 persen.
“Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan di RSUD cenderung mengalami peningkatan,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Bisnis dan Pengendalian Mutu RSUD Kota Bogor, Armein Sjuhary Rowi.
Pria yang juga menjabat sebagai sekretaris IDI Kota Bogor ini juga memaparkan, survei kepuasan pelanggan dilakukan secara periodik dengan frekuensi dua kali selama setahun, sebagai upaya dalam menjaga mutu pelayanan RSUD Kota Bogor.
Survei yang dilakukan mengacu pada tujuh Dimensi Mutu Pelayanan, yakni integrasi, efisien, efektif, tepat waktu, aman, adil, dan berorientasi pada pasien. Survei kepuasan masyarakat dilaksanakan di seluruh layanan RSUD Kota Bogor.
Sementara sampel survei diambil dengan menggunakan metode random sampling. Dimana pasien atau keluarga pasien diberikan kuesioner dan mengisinya sesuai dengan persetujuan secara tatap muka. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan metode crosstab.
Selanjutnya hasil survei tahap pertama terdapat 8,29 persen yang menyatakan kurang puas dengan pelayanan rumah sakit. Kemudian pada survei tahap kedua, pihaknya berhasil menurunkan ketidakpuasan pelanggan itu, hingga berada diangka 8,13 persen.
Menurut dia, peningkatan kepuasan pelanggan RSUD Kota Bogor sebanding lurus dengan peningkatan mutu yang terus dilakukan pihak Managemen Rumah Sakit. Seperti peningkatan kompetensi dan kualitas SDM, penambahan fasilitas dan alat kesehatan, digitalisasi rumah sakit, hingga desain rumah sakit yang mengusung konsep green hospital.
“Tentu hasil ini bisa dicapai karena adanya peran seluruh pegawai RSUD yang telah berupaya secara optimal untuk melayani masyarakat. Terus tingkatkan pelayanan dan jangan mudah puas dengan hasil yang dicapai saat ini,” katanya.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan, bila pihaknya tengah memberikan perhatian khusus pada unit pelayanan kesehatan yang mengalami penurunan kepuasan pelanggan.
Seperti unit rawat jalan yang semula berada diangka 93,4 persen turun menjadi 92 persen. Kemudian hemodialisa yang semula 95,6 persen menurun diangka 89,9 persen. Lalu kemoterapi yang sebelumnya 94,2 persen menjadi 88,2 persen. MCU yang berada diangka 93,8 persen menjadi 92,3 persen, serta cleaning service yang sempat berada diangka 93 persen turun menjadi 91 persen.
“Meski ada penurunan pada unit-unit tertetentu. Namun capaian target dari setiap unit telah melebihi Rencana Strategis (RENSTRA) yaitu 88 persen. Meski demikian, ini akan menjadi bahan evaluasi,” tegasnya. (tik/Humas)