Diduga Meninggal Karena Gizi Buruk, Ini Tanggapan Kades Banyuresmi

0
Spread the love
image_pdfimage_print

CIGUDEG, (TB) – Dugaan adanya gizi buruk di Desa Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Pemerintah Desa tidak menerima laporan adanya dugaan gizi buruk.

Kepala Desa Bayuresmi Dena Suryani mengatakan, pemerintah Desa tidak menerima laporan dari masyarakat atau RT, RW, ada warga yang terdampak Gizi buruk.

“kita tidak menerima laporan dari masyarakat, RT RW bahwa di Desa Banyuresmi ini ada warga yang terdampak gizi buruk, pemerintah Desa sudah melaksanakan kewajibannya bahwa kemarin yang bawa pasien yang diduga gizi buruk itu dari pihak Desa,” ungkap Kades kepada Wartawan Selasa (26/04/2022).

Kader Desa dan IPSM Desa yang membawa pasien untuk brobat tidak tau bahwa pasien itu gizi buruk karena tida ada laporan yang menyatakan gizi buruk.

Ia pun melanjutkan, “dan juga dari pihak Desa pak usup selaku IPSM dan Kader Desa kita tidak tahu karena tidak ada laporan dan pasien itu bener-bener gizi buruk atau bukan karena kami juga tidak menerima laporan dari masyarakat maupun RT, RW,” jelas kades

Dari Pemerintah Desa Banyuresmi menyempatkan untuk berkunjung ke rumah duka, dan berbincang dengan pihak keluarga, dari pihak keluarga sudah mengikhlaskan untuk kepergian anaknya.

“dan waktu kemarin setelah meninggalnya pasien itu kami mendatangi pihak keluarga dari pihak keluarga tidak yang di permasalahkan bahkan sudah mengikhlaskan untuk kehilangan salah satu keluarga yaitu anaknya,” tuturnya

Di tempat yang sama Sekretaris Desa (Sekdes) Banyuresmi Rizki Fadillah menjelaskan, Pemerintahan Desa sudah berusaha semaksimal mungkin dalam pelayanan.

“Bahkan dari pertama pengurusan korban yang diindikasi gizi buruk tersebut oleh pihak desa dan saya sudah konfirmasi ke pihak Puskesmas untuk pemeriksaan awal belum divonis benar-benar bahwa itu gizi buruk atau bukan,” jelas Sekdes

Lanjut Sekdes, yang dari awal pengurusan ke rumah sakit tuh pihak Desa kader desa sama IPSM, ada mang Usup sebagai IPSM desa yang dilibatkan untuk membantu di rumah sakit tersebut.

“kalau untuk pelayanan kita sudah maksimal, pemerintahan desa juga sebenernya nggak tahu untuk data karena tidak ada pelaporan dari bidan desa tersebut,” bebernya.

TKSK Kecamatan Cigudeg Hambali mengatakan, tidak ada pelaporan ketika ada pelaporan hal tersebut maka saya sarankan kepada teman-teman penggerak sosial untuk evaluasi penanganan

“Sebelum Ramadan sekitar 2 bulan kebelakang kita sudah ke sana untuk memberikan bantuan kepada lansia bahkan didampingi orang-orang Desa RT, RW ke kampung Cisarua bersama kasi pemberdayaan masyarakat dari kecamatan,” ungkapnya

“di waktu saya ke sana enggak ada pelaporan apa-apa dari pihak rt maupun rw kalau memang ada pelaporan dalam hal yang harus kita bantu kita bantu kalau memang ketika kita dapat laporan dari pihak desa atau masyarakat yang penting harus jelas lengkap dengan alamat yang di laporkan,” jelas Hambali.

“untuk penanganan kita Gerak Cepat (GERCEP) nggak bisa di tunda-tunda kalau misalkan pagi dapat laporan kita langsung tanggap ada kemungkinan kenapa pihak desa tidak ada pelaporan ke kecamatan kemungkinan juga dari pihak bawanya dari tingkat RT RW atau kader posyandu tidak ada laporan ke pihak pemerintah desa,” pungkasnya. (Hendy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *