Walikota Bogor Bima Arya: Disabilitas Punya Hak Yang Sama

KOTA BOGOR, (TB) – adalah kota yang terbuka untuk semua, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor selalu berusaha dan berikhtiar untuk memastikan semua dilayani dengan baik dan semua memiliki hak yang sama, terutama bagi penyandang disabilitas.

Hal ini diutarakan Wali Kota Bogor, Bima Arya saat talkshow Kampanye Setara Sekata bersama Teman Tuli dalam rangka  HUT Revolusi Tuli Bogor ke-5 di Bogor Creative Centre (BCC), Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, Minggu (10/4/2022).

Kepada semua yang hadir, Bima Arya  menceritakan tentang salah seorang staf ASN Pemkot Bogor yang penyandang disabilitas yang baru saja dikukuhkan dan dipercaya sebagai bagian dari birokrasi Pemkot Bogor.

Menurut Bima Arya, ke depan dirinya percaya akan ada teman-teman dari penyandang disabilitas lain, diantaranya teman tuli yang menjadi bagian dari birokrasi untuk melayani warga Kota Bogor.

Disamping itu, BCC ini merupakan tempat bagi semua komunitas untuk melakukan hal positif dan Pemkot Bogor akan mendukung sepenuhnya. “Hari ini kegiatannya sangat menarik dan sangat penting. Dorongan dan dukungan kami berikan bagi komunitas-komunitas agar warga Kota Bogor bisa lebih memahami dan menempatkan teman-teman tuli dalam posisi yang setara, sama dan bisa memiliki kesempatan beraktivitas,” jelasnya.

Dengan dukungan yang diberikan, diharapkan agar teman-teman tuli bisa memberikan kontribusi yang baik di Kota Bogor atau di daerahnya masing-masing,

Bima Arya meyakini dan percaya teman-teman tuli  memiliki potensi, kreativitas, kemampuan, kapasitas untuk bisa mewarnai perubahan-perubahan kota. “Saya mendukung penuh, tidak saja untuk yang dilakukan hari ini tapi dengan harapan tinggi acara ini bisa berlanjut di masa mendatang dalam berbagai bentuk. Ke depan bisa menempatkan lokasi lain agar semua teman-teman tuli bisa berkreasi di bidang lain,” harapnya.

Dosen pembimbing dari President  University, Abhirama Perdana menyampaikan apresiasinya. Dengan ruang dan waktu yang diberikan bisa menjadi satu pembelajaran untuk praktik para mahasiswa agar dapat ‘Merdeka Belajar’.

Selanjutnya mereka bisa turun untuk merangkul komunitas dan agar suara-suara para teman tuli semakin terdengar serta gerakan dari tuli Bogor semakin terlihat dan nyata.

Ketua Komunitas Setara Sekata, Harisah Saktia menerangkan, kegiatan ini salah satu bagian dari mata kuliah tentang  event campaign management yang bernama campaign setara sekata bersama teman-teman tuli. Sejak Februari pihaknya membantu konten-konten sosial media revolusi tuli Bogor tentang budaya tuli. “Tujuannya kami ingin mewujudkan kesetaraan antara teman dengar dan teman tuli. Berdasarkan data WHO, disabilitas hanya mendapatkan akses sebesar 5 persen dan itu masih sangat kurang,” kata Harisah.

Untuk lebih memaksimalkan edukasi dan pemahaman para warga terhadap disabilitas, khususnya teman tuli, Harisah bersama anggota komunitas akan turun ke warga menyampaikan tentang budaya tuli, sehingga masyarakat umum mengetahui dan menganggap bahwa teman tuli adalah setara.

Ketua Revolusi Tuli Bogor, Ilham menambahkan, melalui kegiatan ini diharapkan mampu menghadirkan pemahaman dan dukungan yang lebih dari masyarakat akan budaya tuli dan mendukung komunitas tuli sehingga tercipta kesetaraan. (Sto)