Tumbuhkan Ekosistem Inovasi Bappeda Kota Bogor launching Bogor Innovation Award

0
Screenshot_2022-05-31-23-18-33-39_40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12
Spread the love
image_pdfimage_print

BOGOR KOTA, (TB) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor menggelar launching Bogor Innovation Award (BIA) di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Senin (30/5/2022).

Launching BIA ini diresmikan langsung Wali Kota Bogor, Bima Arya disaksikan para undangan mulai dari dewan juri, pimpinan OPD, perwakilan universitas dan sekolah serta dari organisasi masyarakat.

Kepala Bappeda Kota Bogor, Rudy Mashudi mengatakan, BIA dihadirkan untuk memfasilitasi, menumbuhkan ekosistem inovasi serta menyalurkan ide kreatif seluruh pemangku kepentingan di Kota Bogor.

Inovasi yang dilahirkan tidak harus rumit, sebaliknya bisa inovasi sederhana namun ada nilai kebaruan dan ada nilai kebermanfaatan bagi kehidupan.

“Gelaran BIA sudah memasuki tahun ketiga. Pada 2019 dan 2021 bernama Kreativitas Inovasi Urang Bogor (Kribo). Di 2021 Kribo diikuti 86 peserta,” ujarnya.

Pihaknya melakukan evaluasi di 2022 ini untuk kategori peserta ada penambahan kriteria, yakni kategori SMP dan SMA dipisahkan agar kompetisi dan inovasi yang ada bisa berjalan lebih baik. Sehingga ada lima kategori perlombaan di BIA yakni kategori pelajar SMP, kategori SMA/SMK/sederajat, kategori Masyarakat, kategori Perguruan Tinggi dan Penelitian Pengembangan dan kategori khusus untuk ASN.

“Di tahun lalu kami menyiapkan anggaran Rp 64 juta untuk pemenang dan tahun ini dinaikkan dua kali lipat menjadi Rp 126 juta untuk pemenang dan seluruh pemenang difasilitasi mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Di tahun lalu ada 11 inovasi mendapatkan sertifikat HAKI,” sebutnya.

Ia menerangkan, tema lomba BIA 2022 yakni peningkatan daya saing daerah melalui percepatan pemulihan ekonomi berbasis potensi lokal dan kelestarian alam.

Dari tema ini diturunkan menjadi 10 bidang lomba, sebut saja energi terbarukan, pangan dan agribisnis, teknologi informasi dan komunikasi, air minum, kebersihan dan lingkungan hidup, transportasi ramah lingkungan, pendidikan, kerajinan rumah tangga, sosial ekonomi hijau, kesehatan dan obat-obatan.

“Tahapan pelaksanaan BIA 2022 di mulai hari ini. Kemudian sosialisasi dilakukan selama sebulan dari 31 Mei – 31 Agustus, pendaftaran pengumpulan proposal 1 Juli – 31 Juli, seleksi administrasi dan substansi 1 September – 18 September, validasi lapangan 19 September – 10 Oktober, persentase peserta dan penilaian juri 11 Oktober – 21 November dan tahapan akhir penetapan pemenang dan penganugerahan pemenang 22 – 30 November,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, Indonesia sudah mengalami tiga generasi kepala daerah. Generasi pertama di 2005 ada Joko Widodo dan beberapa kepala daerah lainnya yang melakukan beberapa gebrakan inovasi dalam hal pelayanan publik.

10 tahun kemudian di 2015 ada Ridwan Kamil dan lainnya yang bicara bagaimana aplikasi teknologi tidak saja memudahkan pelayanan publik tapi menyentuh hal lain.

“Generasi ketiga, akhir-akhir ini kita melihat kepala daerah yang umurnya lebih muda lagi, dan terus mendorong inovasi dengan karakteristiknya masing-masing,” imbuhnya.

Menurut dia geliat inovasi di Indonesia ini sangat ditentukan dari beberapa faktor. Ia menyebut, sistem sangat menentukan. Sistem dimana reward dan punishment menjadi penentu karir seseorang. Ini akan mendorong hasrat passion untuk berprestasi. Kedua yakni kepemimpinan dan ketiga faktor karakter individu.

“Ada dua tantangan dari birokrat yakni mau terus berpikir dan terus belajar dan itu yang susah. Kalau tidak mau berpikir dan belajar akan selesai. Tantangannya gimana kita melakukan inovasi kalau tidak belajar dan tidak tahu apa yang dibutuhkan. Ke depan yang akan bertahan dan membawa Kota Bogor maju adalah mau kolaborasi, adaptasi dan inovasi,” tegasnya. (Sto)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *