Terkait Dugaan Manipulasi Data Tenaga Honorer Di Dinas Perkebunan, Widi: Pecat Bila Terbukti Melanggar
PESAWARAN, (TB) – Widi salah seorang Kabag di Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, angkat bicara terkait dugaan Rs yang manipulasi data honorer di Dinas Perkebunan.
” Pecat bila terbukti melanggar apa lagi sampai manipulasi data,” Kata Widi di temui di kediamannya, Jum’at (7/11/2024).
Diakui Widi mantan Kabag di Dinas BKD itu juga akan membantu media melakukan cross cek data di Dinas tempatnya bekerja itu.
Saya tahu kebenaranya karna kecil saya di BKD itu sebagian dari tugas dan kewenangan saya mendata semua pegawai honorer.
” Yang jelas saya akan bantu proses kebenaran berita para wartawan yang sudah mengekspos dugaan honorer manipulasi data diri,” tegas widi.
Sementara itu, di hubungi via telp Awaludin Kepala BKD akan menemui awak media pada hari senin 11 November 2024.
” Sekarang saya masih sibuk monitor tes CPNS, hari Senin saja kita ketemuan di kantor,” singkat Awaludin via telp.
Diberitakan sebelumnya, ada-ada saja salah seorang pegawai honorer di salah satu Dinas yang ada di kompleks perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran, Diduga melakukan manipulasi data diri dan legalitasnya.
Rs inisial salah seorang Pegawai Honorer yang diduga kuat telah berani memalsukan identitas diri dan dokumen, Hal ini mendapat kecaman keras dari salah satu Kabid di Dinas tempatnya bekerja.
” Ya bila benar dia seorang laki-laki, kenapa harus menjadi seorang wanita. hanya untuk kerja honorer di kantor ini,” Kata Subari salah seorang Kasubag Umum Kepegawaian dinas Perkebunan dan peternakan Kabupaten Pesawaran.
Kenapa tidak di sesuaikan saja dengan kodratnya, namun demikian pihaknya terlebih dahulu akan kordinasi dengan Kepala Dinas terkait tentang dugaan tersebut.
” Saya akan laporkan terlebih dahulu kepada Kasie, agar Kadis melaporkan ke BPSDM Pesawaran. Saya minta di proses secara tegas oleh BKD,” tambahnya.
Ia juga berharap kedepannya tidak ada lagi yang manipulasi data diri, “Kalo laki-laki kenapa harus repot makai jilbab atau celana dan baju wanita,” Urainya.
Sementara itu, ketika wartawan ini mencoba ingin mengambil gambar dan wawancara kepada oknum pegawai honorer yang di duga kuat manipulasi data, pada Kamis (7 November 2024) belum di ijinkan, sekira pukul 09.00 Wib.
Rs, salah seorang pegawai honorer tersebut masuk kantor dinas yang dimaksud mengunakan jilbab, androk dan baju sebagaimana umumnya di pakai oleh Kaum Wanita kerja kantoran.
Secara terpisah Sumara ketua LSM LIPAN Pesawaran secara tegas minta Kepada Bupati Pesawaran melalui BKD dan Dinas terkait dapat memproses secara aturan yang berlaku kepada salah seorang oknum honorer tersebut.
” Saya mengecam keras perihal informasi yang saya peroleh, ada salah seorang Pria menjadi tenaga honorer menjadi seorang Wanita,” Ujar Sumara via ponsel.
Mau kecolongan atau pihak dinas terkait mengetahui dugaan manipulasi data tersebut sudah seharunya di tindak tegas bila perlu di pecat.
” Kami sebagai lembaga fungsi kontrol akan segera melaporkan oknum honorer ke polres pesawaran,” Pungkasnya.(Oby)