10 Peserta PKA Angkatan 13 Temui Kakanwil Kemenag Jabar Bahas Revitalisasi KUA

BANDUNG, (TB) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, Ajam Mustajam, pada kesempatannya menerima langsung 10 peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan 13 Kementerian Agama, Rabu (5/4), di Ruang Rapat Kakanwil Kemenag Jabar.
Mengawali pertemuan ini, Kakanwil, menjelaskan secara garis besar profil data Kementerian Agama Jawa Barat. “Kementerian Agama Jawa Barat Jawa Barat terdiri dari 27 Kankemenag Kab/Kota dengan jumlah KUA sebanyak 626 kantor pada tiap kecamatan se-Jawa Barat,” jelas Ajam.
Ajam melanjutkan bahwa di Provinsi Jawa Barat sampai pada tahun 2022 sudah ada 73 KUA yang dibangun dengan anggaran SBSN dan untuk tahun 2023 ada 9 KUA SBSN dari 22 KUA yang diajukan.
“Kendala yang kami temui dalam mengajukan pembangunan KUA dengan anggaran SBSN adalah kepemilikan tanah yang masih bukan milik Kementerian Agama. Akan tetapi, kami terus melakukan upaya koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat agar mendapatkan hibah tanah,” ungkap Ajam.
Sedangkan untuk KUA Revitalisasi, Ajam, menyebutkan di Jawa Barat sudah ada 107 KUA Revitalisasi yang siap melayani masyarakat dengan transformasi pelayanan.
“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa saat ini, Kemenag sedang melakukan Revitalisasi KUA melalui 5 (Lima) Transformasi yaitu KUA sebagai Pusat Pelayanan Agama, Transformasi Digital, Deteksi Dini Konflik, Pengembangan Ekonomi, dan Rumah Moderasi,” jelas Ajam.
Masih pada kesempatan yang sama, Imam Mutawakkil, Ketua Tim Peningkatan Kualitas Kemasjidan, Layanan Sertifikasi Halal dan Hisab Rukyat Bidang Urais, menjelaskan mengenai Revitalisasi pada KUA Ciawigebang Kab. Kuningan yang menjadi Contoh Model Revitalisasi pertama pada tahun 2021.
“KUA Revitalisasi membawa banyak perubahan dalam hal pelayanan kepada masyarakat sehingga menjadi lebih baik,” ujar Imam yang menjabat sebagai Kepala KUA Ciawigebang pada saat menjadi Contoh Model KUA Revitalisasi tahun 2021.
Dengan berubahnya menjadi KUA Revitalisasi, Imam, mengungkapkan ada 8 tahapan perubahan yang digagas kotter untuk manajemen perubahan yaitu membangun rasa urgensi, membangun sebuah koalisi atau tim perubahan, membangun visi dan strategi untuk perubahan, mengkomunikasikan visi dan strategi, memberdayakan tindakan yang menyeluruh (Empowerement), menghasilkan kemenangan jangka pendek, kembangkan perubahan, dan menambahkan pendekatan baru dalam budaya (kerja).
“Selain itu juga, kami mengembangkan beberapa inovasi untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya yaitu aplikasi Si DOI,” ujar Imam.
Imam juga menyebutkan bahwa KUA Ciawigebang juga berhasil mendapatkan penghargaan dari FISIP UIN Bandung dengan kategori KUA dengan Implementator e-Government Terbaik di Jawa Barat. (Red)